Dahsyat! Hajar Hoax, Ferdinand Siap Perangi Prabowo - Sandi Jika Hapus Zikir Di Istana

Selasa, 19 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta -  Juru bicara Partai Demokrat Imelda Sari dan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat menggelar konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).

KEPALA Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku bertaruh nyawa untuk kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Bukan sebatas kemenangan, katanya, taruhan nyawa itu ditujukan untuk lebih memuliakan santri dan pesantren dibandingkan rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pernyataan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean lewat akun twitternya @Ferdinand_Haean, Selasa (19/3/2019).

Ferdinand Hutahaean menyebut dirinya sendiri yang akan menjamin zikir di Istana Negara akan terus digelar rutin, bahkan lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Saya akan MEMASTIKAN dengan taruhan NYAWA saya, jika @prabowo @sandiuno menang Pilpres, maka ZIKIR DI ISTANA akan TERUS ADA dan LEBIH BESAR dr sebelumnya," tulis Ferdinand Hutahaean .
Selain itu, lewat kepemimpinan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, lanjutnya, santri sekaligus pesantren akan lebih diperhatikan kesejahteraannya. Apabila sebaliknya, dirinya sendiri yang akan memerangi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan nyawanya.

"HARI SANTRI DAN PESANTREN AKAN MENDAPAT PERHATIAN LEBIH BESAR. Jika tidak, saya akan PERANGI Prabowo Sandi dgn nyawa saya," tegasnya.

Pernyataan tegas tersebut dilontarkan Ferdinand Hutahaean menanggapi hoax yang dilontarkan  seorang pendukung Joko Widodo-Maruf Amin dalam sebuah majelis taklim yang terekam video dan beredar hingga viral di media sosial, Selasa (19/3/2019).

Dalam acara yang dihadiri langsung oleh Maruf Amin tersebut, seorang pria berbaju koko menyebar hoax dan fitnah keji bahwa apabila Joko Widodo dan Maruf Amin tidak terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, kepemimpinan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan menghapus zikir bersama yang rutin digelar di Istana Negara.

Video tersebut seperti yang dibagikan ulang oleh akun bernama @rajapurwa pada Selasa (19/3/2019).

Dalam postingannya, @rajapurwa meminta Presiden Joko Widodo dan pihak Kepolisian melakukan penindakan, sebab pernyataan tersebut dinilai berisi ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks.

"Kpd Yth, Pak @jokowi, Pak Kyai Maruf Amin. Tolong diburu penyebar hoax dalam video ini sesuai komitmen anda berdua! Cc @DivHumas_Polri," tulis @rajapurwa.

Postingan @rajapurwa pun mendapatkan respons dari ribuan masyarakat, khususnya pendukung pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02. Mereka kecewa hoaks justru disampaikan dalam kampanye Maruf Amin.

Sebab, dalam video pria yang berorasi di hadapan Maruf Amin itu, menebar hoax dan fitnah keji bahwa Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan menjadikan Islam mainstream layaknya Nahdlatul Ulama (NU) seperti fosil, dan menghapus pesantren di Indonesia.

"Suatu yang bid'ah (melebih-lebihkan), musyrik, dan mereka ini akan membuat sebuah perkuatan yang apabila terjadi maka akan menjadikan Islam mainstream seperti NU ini, seperti pesantren ini, hanya akan menjadi fosil di masa depan," tuding pendukung paslon petahana berbaju koko itu.

Penebar hoax itu kemudian  menyebutkan sejumlah prediksi yang akan dilakukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno apabila memimpin bangsa.

Salah satu fitnah yang ia lontarkan adalah Prabowo - Sandi akan menghapus tahlil, zikir di Istana Negara, hingga menghilangkan Hari Santri Nasional.

"Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada zikir di Istana, jangan berpikir ada Hari Santri apabila sampai Kiai Maruf ini kalah. Nauzubillahiminzalik," demikian fitnah kejinya.

"Panjengenan masih ingin Hari Santri? Masih ingin zikir berkumandang di Istana? Masih ingin apa, Nahdlatul Ulama dan Ahli Sunnah terus berkembang di Indonesia? Jawabnya hanya satu, kalau semuanya ingin semuanya masih, 17 April yang akan datang semuanya kita siap untuk memenangkan Kiai Ma'ruf Amin," tegasnya.

Pada menit akhir video, pria berbau koko itu mengklaim pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin adalah jawaban dari seluruh kegusaran atas penghapusan zikir di Istana Negara maupun Hari Santri Nasional.

"Itu adalah jawaban, itu adalah jawaban daripada bagaimana menyamakan Ahli Sunnah Wal Jamaah dan bagaimana jawaban menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," cetus di akhir video.

Foto: Ferdinand Hutahaean

Sumber: Wartakota