Diduga Sepi Peminat, Mobilisasi "10 Juta" Warga NU Oleh PBNU Batal

Jum'at, 22 Maret 2019

Faktakini.com

*UPDATE NEWS!!!*

_(Laporan wartawan independen)_

*MOBILISASI 10 JUTA NAHDLIYIN KE JAKARTA BATAL*

Setelah berkoar-koar di media massa dan medsos mau  menghijaukan Jakarta dengan 10 juta massa, dalam rangka memperingati Hari Lahir NU ke-96 (versi Masehi) atau yang ke-93 (versi Hijriah), akhirnya PBNU -pimpinan Said Aqiel - membatalkan acara diam-diam.

Seharunya acaranya mau digelar di Monas,  pada Sabtu 23 Maret 2019. Konsepnya mau gelar semacam aksi niru-niru 212.  Seolah-olah yang dukung Jokowi-Maruf banyak, dan militan...🀭

Tanpa mau menyebut alasannya - mungkin malu kalau berterus terang - PBNU hanya menghimbau kepada warga NU - itu pun kalau ada yg mau nurut - untuk melaksanakan peringatan Harlah NU di tingkat PCNU (cabang Kabupaten/Kota masing-masing.

Padahal,  video dan pamflet undangan kepada warga NU untuk menyerbu Jakarta sudah beredar kemana-mana. Temanya, "Monas,  Kami Datang 10 Juta !!

Wuiiih,  banyak amat 10 juta.. Emang sanggup??

Padahal, awalnya heboh sekali. Di pamflet dan video medsos yang berseliweean nampaklah sosok-sosok tentara swasta Banser,  yang sedang berbaris seperti mau perang. Yang katanya gagah,  berani, siap menjaga NKRI, siap serbu Jakarta..Katanya loh!!!

Dari narasi undangan,  jelas PBNU mau "show-force" kepada seluruh rakyat Indonesia:  ini loh kita,   kuta banyak, kuat, punya loreng. Penjaga NKRI.... 🀭

Tapi sudah bisa ketebak, tujuannya cuma mau nakut-nakutin kaum oposisi,  minimal menandingi aksi 212 pimpinan Habib Rizieq, yg pernah memutihkan seluruh kawasan Monas pada 2 Desember 2016 dan reuni 212, pada 2 Desember 2018.

Tapi tujuan sebenarnya dari peringatan Harlah NU di Monas ini cuma mau deklarasi dukung paslon 01, Jokowi-Amin. Apalagi kalau bukan itu??

Sudah jelas kok, PBNU Dan Banter sekarang inu dukung siapa (Ahok saja didukung di Pilkada DKI).
Bahkan, kebaca kok
salah satu pihak yang nafsu jadi panitianya  anaknya Ma'ruf Amin sendiri..!!!

Cek saja sendiri, apa itu Master C-19. Itu loh grup relawan bentukan anak Ma'ruf dalam rangka pemenangan Jokowi-Maruf, yg markasnya di Jalan Cirebon No.  19 Jakarta.

 Sudah rahasia umum dikalangan relawan Jokowi,  duit yang didroping TKN Jokmar buat kampanye  Ma'ruf diserahkan Ma'ruf ke anaknya sendiri.

Ya ricuhlah. Gak enak kalau diceritakan di sini. Pokoknya kampanye Ma'ruf selalu sepi gara2 timsesnya tidak profesional,  berbau nepotism gitu loh

Balik ke rencana pengerahan 10 juta warga Nahdliyin ke Jakarta.

Baca dulu deh koar-koarnya πŸ‘‡

*10 Juta Nahdliyin Bakal Kumpul di Jakarta, Ini Kata Putra Kiai Ma’ruf*

4 Maret 2019, 01:45:14 WIB

_NU akan menggelar Istighotsah kubro itu dihelat untuk memperingati hari lahir NU (versi hijriah) ke-93_

JawaPos.com – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar berencana mengumpulkan 10 juta warga Nahdliyin di Jakarta. Rencananya, hajatan besar itu akan digelar pada 23 Maret 2019 yang bertepatan 23 Rajab 1440 H mendatang.

Termasuk *putra cawapres Kiai Ma’ruf Amin, yakni Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin yang antusias* dengan rencana tersebut. Pasalnya, kata pria yang akrab disapa Gus Oqi ini, berkumpulnya warga NU itu untuk tujuan kebaikan yakni melaksanakan istighotsah.

“Ini kegiatan positif. Apalagi yang menyelenggarakan NU. Pasti menyejukkan,” tandas putra kelima KH Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulis pada JawaPos.com, Minggu (3/3).

Istighotsah kubro itu dihelat untuk memperingati hari lahir ke-93 NU (versi hijriah). Menurut Gus Oqi, kegiatan itu menjadi bukti komitmen kebangsaan NU untuk senantiasa mendoakan bangsa dan negara ini.

“Perintah Kiai Miftah sebagai Rais Aam PBNU ini, perlu dipersiapkan bersama. Insya Allah ini akan jadi kado menjelang 1 Abad NU,” paparnya.

Istighotsah, lanjutnya, merupakan tradisi warga Nahdliyin dalam bentuk doa bersama. Sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus pengharapan kepada Allah agar para jamaah istighotsah senantiasa mendapat perlindungan dan bimbingan Allah SWT.

Sementara, Direktur Master C 19 Doddy Nugroho mengungkapkan, pihaknya bersama jutaan relawan yang tergabung di Portal KMA dari seluruh Indonesia, khususnya Pulau Jawa, siap menyukseskan agenda tersebut.

“Berbagai organisasi relawan yang tergabung di Portal KMA, meski tak semua berasal dari kalangan NU, tapi mayoritas adalah Nahdliyin. Kami siap bersinergi dengan PBNU untuk menggerakkan relawan agar ikut berdoa bersama dalam Istighotsah Akbar di Harlah ke-93 NU ini,” tandasnya.#

Baca dulu deh berita koar-koarnya πŸ‘‡

https://www.google.com/amp/s/m.jawapos.com/nasional/politik/04/03/2019/10-juta-nahdliyin-bakal-kumpul-di-jakarta-ini-kata-putra-kiai-maruf/amp/?espv=1

Baca juga ini πŸ‘‡

https://nasional.sindonews.com/read/1386890/15/peringati-harlah-ke-96-pbnu-gelar-istighotsah-kubro-dan-tahlil-serentak-1552612195

Baca lagi, harapannya πŸ‘‡
https://m.detik.com/news/berita/d-4447202/jaga-nkri-rais-aam-pbnu-harap-10-juta-warga-nu-berkumpul-di-dki?utm_source=twitter&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=btn&utm_content=news

Ini video koar-koarnya
 πŸ‘‡

https://m.facebook.com/watch/?v=2044698688910576&_rdr

https://youtu.be/LDnT7H5_EBc

Cebong sudah seneng banget πŸ˜€πŸ‘‡

https://youtu.be/iRtxlR8lI-c

Ini komentator rakyat πŸ‘‡

https://youtu.be/svnT6MOBC7o

Sudah kebanyakan ngomong dan gaya kaan???

*TAHU-TAHUNYA BATAL!!*πŸ˜‚πŸ˜‚

Setelah disuruh mempersiapkan diri datang 10 juta ke Jakarta,  eh belakangan warga NU malah disuruh Istighotsah Kubro di daerah masing-masing.

Kok jadi begini??

Memang tdak disebut alasan pembatalan ngumpul di Jakarta.  Pokoknya batal aja.. πŸ˜€πŸ‘‡

https://www.nu.or.id/post/read/103612/pbnu-siap-gelar-istighotsah-kubra-dan-tahlil-serentak-nasional

Ini siaran detilnyaπŸ‘‡

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan seluruh warga NU untuk memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama versi tahun Hijriah dengan melaksanakan istighotsah secara serentak di daerah masing-masing pada 16 Rajab 1440 H yang bertepatan dengan 23 Maret 2019 pukul 06.00 waktu setempat.

Menurut Ketua PBNU Robikin Emhas instruksi ini untuk seluruh pengurus NU dari anak ranting hingga pusat serta pengurus 14 lembaga dan 18 badan otonom NU dari cabang hingga pusat, 36 pengurus NU di luar negeri (PCINU) serta pesantren dan majelis ta’lim, serta warga NU pada umumnya.

“Tujuan kegiatan ini adalah memohon pertolongan kepada Allah agar keluarga masyarakat dan bangsa kita senantiasa menjadi keluarga, mayarakat, dan bangsa yang aman damai, makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur; kegiatan ini juga bertujuan untuk mendoakan para ulama, pejuang, para syuhada shalihin yang merupakan perintis kemerdekaan Neagara Kesatuan Republik Indoonesia,” tutur Robikin, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Kamis 14 Maret 2019.

“Tujuan kegiatan ini adalah memohon pertolongan kepada Allah agar keluarga masyarakat dan bangsa kita senantiasa menjadi keluarga, mayarakat, dan bangsa yang aman damai, makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur; kegiatan ini juga bertujuan untuk mendoakan para ulama, pejuang, para syuhada shalihin yang merupakan perintis kemerdekaan Neagara Kesatuan Republik Indoonesia,” tuturnya.

Ia menambahkan, kegiatan bernama Istighotsah Kubro dan Tahlil Serentak Nasional ini bisa dipusatkan di masjid, mushala, pesantren, atau di tempat terbuka di lingkup cabang atau wilayah masing-masing.

Kegiatan ini, sambungnya, akan diikuti 10.985.100 orang dengan rincian sebanyak 8.980.350 orang yang dikoordinasi PWNU dan PCNU di seluruh Indonesia, sebanyak 2.000.000 orang yang dikoordinasi kalangan pesantren dan majelis taklim, serta 4.750 orang yang dikoordinasi PCINU di 36 negara.

Imbauan Rais Am PBNU

Lebih lanjut Ribikin menjelaskan, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sebelumnya sempat mewacanakan peringatan harlah NU pada Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, akhir bulan lalu.

“Ternyata sambutan pengurus wilayah dan cabang, serta warga NU sangat luar luar. Berdasarkan laporan yang masuk ke PBNU, jumlah yang ingin hadir, melebihi yang diperkirakan. Kita punya rincian detail jumlah orang dari tiap daerah,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, PBNU mempertimbangkan pelaksanaan tersebut dari berbagai aspek, terutama keamanan dan ketertiban, juga ketersedian tempat.

“Kami berpegang kepada kaidah fiqih, dar’ul mafasid muqadamun ala jalbil mashalih, mencegah dampak yang tak diharapkan lebih penting darpada kemeriahan seremonial. Juga kaidah riayah mashalihil ‘ammah; kemashalahatan untuk kepentingan umum harus didahulukan daripada kepentingan golongan,” ungkapnya. (adi)

*Mengapa Batal Menghijaukan Jakarta?*

Menurut sumber yang dapat dipercaya, acara 10 juta menghijaujan Monas itu dibatalkan karena tidak ada dananya.

Sudah jadi pengetahuan umum acara itu cuma proposal ke Jokowi (sebagai otoritas tertinggi distribusi dana kampanye).  Jokowi bisa saja nyuruh Menteri BUMN mencarikan dana,  seperti biasanya. Waktu show nyukur rambut di Garut saja,  dibiayaai BNI kok.

Tapi untuk memobilisasi10 juta Nahdliyin ke Jakarta,  bukan kecil dananya. Nahdliyin pengikut Said Aqil (struktural)  beda jauh sama nahdlliyin pengikut ulama seperti Habib Rizieq dan Ustad Abdul Somad (kultural). 

Kalau yg struktural,  model PBNU,  Banser, cuma megang pengurus saja.  Yang kultural, sekarang dipegang oleh figur habib2 dan ustad model Habib Rizieq dan Ustad Abdul Somad.

Kalau yang struktural,  setiap mau bikin acara pasti bikin proposal ke penguasa atau pengusaha. Ada rincian sewa bus,  sewa sound system,  beli nasi kotak, dan perincian lainnya.

Perhatikan senua acara PBNU, Banser di era Said Aqil,  kebanyakan massanya diangkut naik angkutan sewaan, kebanyakan pakai bus ber-AC.  Serba wah.

 Nah yg kultural ini, beda lagi,  tinggal diundang lewat medsos, datang sendiri, panitia gak pusing ngurusin transportasi dan nasi bungkus. Itulah yang terjadi di aksi 212 dan reuni 212 lalu. 

Sekarang hitung kasar saja,  kalau gerakin 10 juta warga dengan biaya per orang 100 ribu saja,  sudah butuh 1 triliun...Apa mau Said Agiel atau Maruf Amin menanggung biaya ini?  Gak mungkin!!

Lihat nih acara Banser.. πŸ‘‡
https://youtu.be/svnT6MOBC7o

Lihat acara Harlah Muslimat NU...mobilisasi orang dari luar JakartaπŸ‘‡

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/27/06544371/bus-peserta-harlah-muslimat-nu-terparkir-di-sepanjang-jalan-menuju-gbk

https://suarabaru.id/2019/01/26/muslimat-nu-berangkat-ke-gbk-jakarta/

http://www.nu.or.id/post/read/101780/hadiri-harlah-ke-73-di-gbk-muslimat-nu-subang-berangkatkan-63-bus

Acara Harlah Muslimat NU di GBK pada Januari lalu, yg katanya mengerahkan 100 ribu orang saja sudah begitu banyak menyewa bus, apalagi mengerahkan 10 juta orang ke Jakarta.  Parkirnya di mana?  Yang bayarin busnya siapa?  Yang ngasih makan manusia 10 juta siapa? 

Memangnya mau Said Agiel dan Maruf Amin nalangin??  Gak gampang datengin manusia jutaan ke Monas, bro....

Terus yang mengamanakan siapa?  Polisi dan TNI? 

Minggu lalu,  17 Maret 2019, ada acara Apel Kebangsaan "Kita Merah Putih" di Semarang.  Panitia sudah koar-koar akan datang tokoh nasional,  termasuk Kapolri dan Panglima TNI. 

Sebelum acara dimulai,  ketahuan ternyata biayanya nyolong dari APBD Jateng, Rp 18,7 miliar.  Janjinya yang datang 130 ribu orang.  Tahunya yg datang cuma 10 ribuan.. Nyanpah  lagi!!

 Ada sumber mengatakan,  Kapolri dan Panglima TNI tidak jadi datang karena acara tersebut bermasalah. Selain berbau kampanye,  sumber dananya bisa jadi masalah pidana di kemudian hari.

Ternyata  benar,  Kapolri dan Panglima TNI gak jadi datang ke acara itu.  Sampai sekarang tidak ada penjelasan resmi dari kedua jenderal tersebut,  mengapa tidak mau datang. 
 
Baca..sedih πŸ‘‡

https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4471288/cara-ganjar-tepis-dugaan-kampanye-di-apel-kebangsaan

Lihat,  bikin acara 100 ribuan orang saja sudah bermasalah begitu. Apalagi bikin acara buat 10 juta orang. Mikiir makanya!!! ##

_Sekian laporan dari wartawan rakyat_