Difitnah Isu SARA, Prabowo: Saya Adalah Pemimpin Semua Golongan, Suku Dan Agama

Senin, 4 Maret 2019

Faktakini.com

PRABOWO: SAYA ADALAH PEMIMPIN SEMUA GOLONGAN

Seperti arah angin, fitnah terhadap Prabowo selalu berubah-ubah. Ia difitnah pro Khilafah, namun juga difitnah Kafir, namun juga difitnah antek Yahudi, namun juga difitnah antek Amerika, namun juga difitnah antek Cina, namun juga difitnah antek Komunis, namun juga difitnah Kristen yang sedang menyamar, dan sebagainya.

Fitnah-fitnah tersebut adalah bentuk kalapnya para pembenci Paslon pilihan Ijtima' Ulama Prabowo - Sandi yang elektabilitasnya terus meroket dan diprediksi menang pada Pilpres 2019.

Jika anda cukup umur ketika masa Reformasi 98, anda akan paham salah satu fitnah terdahsyat yang ditujukan ke Prabowo adalah Prabowo Anti China.

Fitnah ini berbarengan dengan dibakarnya Jakarta oleh massa yang tidak jelas yang kemudian bercampur dengan warga setempat.

Saat itu yang terdengar cuman satu suara yaitu pelakunya Prabowo! Siapa yang menggaungkan isu tersebut? Media.

Dengan berbagai narasi dan angle yang beragam namun intinya menyudutkan Prabowo. Dan hanya segelintir orang yang membela Prabowo antara lain Cak Nun, Fadli Zon bahkan termasuk Alm.Munir yang di eksekusi sebulan setelah kesaksiannya bahwa Prabowo bukan dalang kerusuhan.

Namun stigma buruk tersebut terlanjur ditelan bulat-bulat oleh masyarakat termasuk warga tionghoa sendiri yang notabene menjadi korban terbesar waktu itu.

Padahal di sisi lain Prabowo pontang panting mengamankan Jakarta tanpa bantuan memadai dari atasannya pemegang kendali pasukan pengamanan karena kabarnya para petinggi militer dipimpin oleh Mister W malah pergi ke Malang menghadiri acara yang tidak penting dibandingkan situasi kala itu.

Anda bisa membayangkan situasi sulit yang dialami oleh Prabowo waktu itu. Dijadikan kambing hitam oleh semua musuh orde baru dan media tutup mata ikut membunuh nama Prabowo. Persis seperti saat ini dimana media berat sebelah, berpihak melawan Prabowo. Semua mengikuti perintah cukong-cukong pemilik media.

Apa yang bisa anda lakukan jika berada disituasi saat itu? Sudah dijadikan kambing hitam sejarah, dicopot jabatan dan rumah tangga retak pula. Banyak kalangan aktifis yang belakangan menyadari situasi yang ada berseloroh, "Prabowo tidak gila saja sudah beruntung banget".

Mungkin ini alasan kenapa Gus Dur mengatakan bahwa orang yang paling ikhlas untuk negeri ini adalah Prabowo.

Namun demikian fitnah-fitnah tersebut masih saja dipelihara, kali ini bukan lewat mulut media melainkan mulut para buzzer jahat bayaran yang rela memfitnah demi susu anak-anaknya dirumah. Biadab memang!

Namun niat jahat tersebut rupanya kurang gaungnya karena masyarakat sudah tidak percaya dengan hoax puluhan tahun tersebut. Akhirnya diciptakan hoax baru dengan menyebarkan isu bahwa Prabowo keturunan Cina. Lucu memang, setelah di fitnah anti cina sekarang difitnah keturunan cina. Tetap saja masyarakat tidak termakan isu recehan tersebut.

Kini situasi berubah. Banyak kalangan aktifis dari etnis cina yang bergabung dengan Prabowo mulai dari Zeng Wei Jian, Lieus Sungkharisma dan lainnya.

Arah dukungan berbagai etnis yang pada 2014 terlihat mencolok kiblatnya kini berubah arah. Ke Prabowo.

Di sebuah mall, Prabowo pernah dicegat oleh keluarga etnis tionghoa yang hanya ingin sekedar berfoto dengan Prabowo.

Beberapa waktu lalu, gabungan pengusaha tionghoa mengundang Prabowo dan Mbak Titiek di gala dinner suncity jakarta. Berikutnya hal yang sama dilakukan oleh pengusaha tionghoa di Surabaya Jawa Timur.

Meski mereka bukan konglomerat yang menguasai 85% kekayaan negeri ini namun setidaknya menunjukkan simpati dari kalangan etnis tionghoa untuk Prabowo.

Karena tidak saja mereka menyadari bahwa Prabowo adalah korban fitnah namun juga karena carut marut ekonomi yang ada membuat mereka sebagai pengusaha adalah pihak yang pertama kali terhantam merosotnya ekonomi nasional.

Prabowo mengungkapkan rasa terimakasih atas dukungan yang telah diberikan. Menurutnya, bangsa Indonesia mesti bangga dengan berbagai budaya, etnis, suku, dan ras yang beraneka ragam dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Dalam pidatonya Prabowo mengatakan "Saya harus jadi pemimpin semua suku, agama, ras, semua etnis. Kalau ada satu warga dari satu kelompok atau suku, satu agama yang dizalimi yang tidak terima keadilan, itu tugas pemimpin untuk membelanya."

Hal tersebut juga diulangi oleh Prabowo ketika bertemu dengan umat kristiani dari berbagai etnis yang tergabung dalam Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira).

"Kalau nanti saya menerima amanah, kalau nanti saya menerima mandat, kalau nanti saya dipilih, saya paham saya harus menjadi pemimpin untuk semua agama, semua ras, dan semua kelompok etnis," Kata Prabowo

Sebagaimana yang dikatakan oleh ketua BPN Prabowo Sandi, Djoko Santoso. Sudahlah media, baik-baik sajalah kalian dengan Prabowo. Apa tidak cukup kalian mendzoliminya puluhan tahun?

#2019PrabowoPresiden
#2019PrabowoSandi
#CoblosNo02
#PrabowoAdalahSolusi
#PrabowoUntukRakyat
#IndonesiaAdilMakmur