Emak-Emak Didorong Aparat, Prabowo Marah: Jangan Dorong Rakyat!

Selasa, 12 Maret 2019

Faktakini.com, Cianjur - Sebuah video yang memperlihatkan calon Presiden Prabowo Subianto sedang membela ibu-ibu beredar ke publik.

Prabowo tampak berdiri di mobil yang atapnya terbuka di tengah kerumunan ribuan masyarakat yang berdiri di pinggir jalan di Cianjur.

"Jangan dorong rakyat," kata Prabowo dengan suara yang cukup kencang dalam video tersebut yang diikuti kata “siap” oleh sejumlah orang.

Dalam video yang sama, juga memuat permintaan maaf dari orang yang mengaku bernama AKBP Rahmad Hakim, petugas polisi dari Mabes Polri yang ditugaskan mengawal Prabowo Subianto selaku capres.

Aparat polisi ini sempat dimarahi oleh Prabowo karena mendorong ibu-ibu yang ingin mendekati Prabowo.

"Kami mohon maaf pada masyarakat Cianjur serta kepada Bapak Haji Prabowo Subianto atas kegiatan pengawalan yang kami laksanakan karena antusias masyarakat yang dekat sehingga Bapak Prabowo Subianto mengingatkan kami untuk menjaga keselamatan masyarakat dan bersikap lebih humanis pada masyarakat. Demikian penyampaian kami untuk meluruskan berita hoax yang beredar," kata Rahmad dalam video yang sama.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menuturkan bahwa video itu menunjukkan aktivitas kampanye Prabowo di Cianjur, Jawa Barat, hari ini, Selasa, 12 Maret 2019. Dia menyampaikan, saat itu Prabowo tengah bersalaman dengan masyarakat.

"Beliau melihat petugas keamanan, berseragam batik mendorong masyarakat, beliau menegur, jangan dorong rakyat. Ada videonya juga kepolisian juga minta maaf kepada Pak Prabowo," kata Andre saat dikonfirmasi VIVA.

Andre melanjutkan Prabowo menegur langsung petugas yang terlihat mendorong masyarakat itu. Padahal, kata dia, masyarakat antusias ingin bersalaman dengan mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut.

"Petugas keamanan berbatik, berlaku kurang sopan, jangan dorong rakyat," kata dia.

Andre melanjutkan dari informasi yang dia terima masyarakat yang didorong itu adalah emak-emak. Dia menegaskan reaksi Prabowo itu adalah spontanitas.

"Ribuan orang hadir di situ, oleh pendukung sebelah dibilang Prabowo pemarah. Padahal ini menunjukkan Prabowo bisa menegur langsung orang yang kasar terhadap rakyat. Kita butuh pemimpin yang berani. Ini contoh pemimpin yang bisa menentukan nasib Indonesia. Prabowo Subianto berani menegur orang yang berlaku kasar sembarangan," kata Andre.

Namun, Andre tidak membenarkan saat ditanya apakah Prabowo saat itu dalam kondisi marah. Dia mengatakan bahwa Prabowo menegur secara tegas, bukan marah.

"Petugas keamanan yang berlaku kasar terhadap rakyat, Pak Prabowo menegur keras, saya kira wajar," ujarnya.

Andre menambahkan pemimpin itu hadir untuk melindungi rakyatnya. Dan Prabowo sudah menunjukkan salah satu buktinya dengan kejadian menegur aparat keamanan tersebut.

"Indonesia butuh pemimpin tegas. Ini Prabowo Subianto bukan pemimpin plonga-plongo dan memberi solusi bagi bangsa," katanya.

Mengenai nasib petugas polisi yang ditegur tersebut, Andre mengaku tidak tahu apakah selanjutnya dia masih bisa mengawal Prabowo atau tidak. Karena, yang dia ketahui, posisi si petugas tersebut adalah ditugaskan oleh negara dalam konteks mengawal capres-cawapres.

"Pak Prabowo punya pengamanan pribadi, itu di ring 1, ring 2 ada pengamanan dari kepolisian sebagai amanat dari KPU," tuturnya.

Sumber: Viva