Fakta Bukan Survei: Prabowo - Sandi Sudah Kuasai Lapangan Dan Rajai Medsos, Menang Telak Insya Allah
Rabu, 13 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Masya Allah.. Makin total saja dukungan rakyat kepada paslon pilihan Ijtima' Ulama Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Kemanapun Prabowo dan Sandi melangkah, mereka selalu disambut oleh ribuan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu manusia seperti terakhir saat Prabowo berkunjung di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019).
Disaat acara kubu lawan selalu sepi, Reuni Akbar 212 yang dihadiri oleh Prabowo dan massa pro Prabowo - Sandi dihadiri oleh lebih dari 11 juta orang.
Jangankan untuk menyamai jumlah massa dahsyat ini, bisa mengumpulkan 10 persen saja dari jumlah ini kubu lawan belum tentu bisa.
Jokowi sendiri sudah mengakui bahwa elektabilitasnya di berbagai daerah telah turun. Arsul Sani dari TKN 01 pun secara terbuka telah mengumumkan bahwa elektabilitas paslon 01 turun di banyak wilayah terutama Jawa dan Sumatera.
Semua petunjuk yang ada ini, dan masih banyak petunjuk lainnya, jelas mengarah bahwa paslon Prabowo - Sandi berpotensi menang di Pilpres 2019, bahkan bukan mustahil akan menang secara telak.
Di Mekkah, saat menerima kedatangan Jendral (Purn) Djoko Santoso Ketua BPN Prabowo - Sandi, Imam Besar umat Islam Havib Rizieq Shihab pun mengatakan bahwa bila tidak ada kecurangan, Prabowo - Sandi akan meraih 70 sampai 80 persen suara.
Karena itu berbagai hoax dan fitnah ke arah pasangan calon yang direstui oleh Ijtima' Ulama ini, belakangan makin gencar saja. Diduga pelakunya adalah kubu yang takut kalah.
Prabowo dibilang kafir lah, Prabowo dibilang murtad lah, Prabowo dibilang Kristen lagi menyamar lah, Prabowo dibilang minum air baptis lah, Prabowo dibilang sedang Misa di Gereja lah, Prabowo dibilang joged merayakan hari Natal lah, Prabowo dibilang tak bisa Sholat lah, Prabowo dibilang memukuli rakyat karena marah mobilnya disentuh lah, dan sebagainya.
Dan masih banyak hoax dan fitnah lainnya yang mereka sebarkan. Sungguh bengis sekali hati mereka menyerang lawan politik dengah kebohongan nan keji.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah mencapai 54 persen.
Sementara, elektabilitas pasangan calon petahana hanya berada di sekitar angka 40 persen.
"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan, pihaknya yakin pasangan Prabowo-Sandiaga dapat meraih suara di atas 60 persen pada saat pencoblosan.
"Jadi kami yakin beberapa hari ini pada saat pencoblosan Prabowo-Sandi itu bisa menang di atas angka 60 persen," kata Dahnil.
Tak hanya di dunia nyata di Medsos pun sudah dikangkangi oleh para pendukung Prabowo - Sandi, sehingga semakin langka menemukan website atau akun yang berani menggekar polling pilpres secara terbuka dan fair, karena mereka tau pasti dimenangi oleh Prabowo - Sandi.
Faktakini.com, Jakarta - Masya Allah.. Makin total saja dukungan rakyat kepada paslon pilihan Ijtima' Ulama Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Kemanapun Prabowo dan Sandi melangkah, mereka selalu disambut oleh ribuan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu manusia seperti terakhir saat Prabowo berkunjung di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019).
Disaat acara kubu lawan selalu sepi, Reuni Akbar 212 yang dihadiri oleh Prabowo dan massa pro Prabowo - Sandi dihadiri oleh lebih dari 11 juta orang.
Jangankan untuk menyamai jumlah massa dahsyat ini, bisa mengumpulkan 10 persen saja dari jumlah ini kubu lawan belum tentu bisa.
Jokowi sendiri sudah mengakui bahwa elektabilitasnya di berbagai daerah telah turun. Arsul Sani dari TKN 01 pun secara terbuka telah mengumumkan bahwa elektabilitas paslon 01 turun di banyak wilayah terutama Jawa dan Sumatera.
Semua petunjuk yang ada ini, dan masih banyak petunjuk lainnya, jelas mengarah bahwa paslon Prabowo - Sandi berpotensi menang di Pilpres 2019, bahkan bukan mustahil akan menang secara telak.
Di Mekkah, saat menerima kedatangan Jendral (Purn) Djoko Santoso Ketua BPN Prabowo - Sandi, Imam Besar umat Islam Havib Rizieq Shihab pun mengatakan bahwa bila tidak ada kecurangan, Prabowo - Sandi akan meraih 70 sampai 80 persen suara.
Karena itu berbagai hoax dan fitnah ke arah pasangan calon yang direstui oleh Ijtima' Ulama ini, belakangan makin gencar saja. Diduga pelakunya adalah kubu yang takut kalah.
Prabowo dibilang kafir lah, Prabowo dibilang murtad lah, Prabowo dibilang Kristen lagi menyamar lah, Prabowo dibilang minum air baptis lah, Prabowo dibilang sedang Misa di Gereja lah, Prabowo dibilang joged merayakan hari Natal lah, Prabowo dibilang tak bisa Sholat lah, Prabowo dibilang memukuli rakyat karena marah mobilnya disentuh lah, dan sebagainya.
Dan masih banyak hoax dan fitnah lainnya yang mereka sebarkan. Sungguh bengis sekali hati mereka menyerang lawan politik dengah kebohongan nan keji.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah mencapai 54 persen.
Sementara, elektabilitas pasangan calon petahana hanya berada di sekitar angka 40 persen.
"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan, pihaknya yakin pasangan Prabowo-Sandiaga dapat meraih suara di atas 60 persen pada saat pencoblosan.
"Jadi kami yakin beberapa hari ini pada saat pencoblosan Prabowo-Sandi itu bisa menang di atas angka 60 persen," kata Dahnil.
Tak hanya di dunia nyata di Medsos pun sudah dikangkangi oleh para pendukung Prabowo - Sandi, sehingga semakin langka menemukan website atau akun yang berani menggekar polling pilpres secara terbuka dan fair, karena mereka tau pasti dimenangi oleh Prabowo - Sandi.