Fantastis! Gerindra: Sudah 30 Persen Pendukung Jokowi Pindah Ke Prabowo - Sandi
Senin, 25 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, sebut pendukung Jokowi pindah Barisan ke Prabowo-Sandi.
Arief Poyuono mengungkapkan, pendukung Jokowi pindah Barisan ke Prabowo - Sandi sebanyak 30 persen.
Menurut Arief Poyuono, melihat pendukung Jokowi pindah Barisan ke Prabowo-Sandi, nantinya akan dilakukan kampanye terbuka.
Menjelang hari-H pencoblosan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang, Partai Gerindra semakin optimis pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mampu memenangkan Pilpres.
Tren survei yang menunjukkan peningkatan elektabilitas pasangan calon nomor urut 02 itu jadi pemicunya.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono yakin para pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sudah menentukan memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu dibuktikan setiap kunjungan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di daerah-daerah yang memancing atusias ratusan ribu masyarakat untuk hadir.
"Kita menyiapkannya kampanye terbuka, gampang saja tinggal sebar undangan ke masyarakat lewat medsos untuk hadir di kampanye terbuka dan masyarakat pasti akan datang berduyun-duyun, enggak perlu dibayar," kata Arief Poyuono melalui siaran pers, Minggu (24/3/2019).
Melihat antusiasme warga tersebut, Arief Poyuono yakin 30 persen pemilih Jokowi - Maruf Amin telah beralih mendukung Prabowo - Sandiaga Uno.
"Jokowi voters sudah hampir 30 persen sekarang ada dibarisan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ujarnya.
Jawa Tengah, sebagai basis suara Jokowi, juga diklaim telah ditaklukkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Arief menambahkan, di Provinsi tersebut, elektabilitas antara Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya berbeda tipis.
"Jateng sudah hampir imbang antara Prabowo dan Jokowi sebab masyarakat Jateng sudah merasakan kegagalan pengelolaan ekonomi di era Jokowi yang berimbas banyak pengangguran, anak putus sekolah, meningkatnya TKI Wanita dari Jateng ke luar negeri dan daya beli masyarakat makin menurun drastis," kata Arief Poyuono.
Sumber: Wartakota
Faktakini.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, sebut pendukung Jokowi pindah Barisan ke Prabowo-Sandi.
Arief Poyuono mengungkapkan, pendukung Jokowi pindah Barisan ke Prabowo - Sandi sebanyak 30 persen.
Menurut Arief Poyuono, melihat pendukung Jokowi pindah Barisan ke Prabowo-Sandi, nantinya akan dilakukan kampanye terbuka.
Menjelang hari-H pencoblosan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang, Partai Gerindra semakin optimis pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mampu memenangkan Pilpres.
Tren survei yang menunjukkan peningkatan elektabilitas pasangan calon nomor urut 02 itu jadi pemicunya.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono yakin para pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sudah menentukan memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu dibuktikan setiap kunjungan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di daerah-daerah yang memancing atusias ratusan ribu masyarakat untuk hadir.
"Kita menyiapkannya kampanye terbuka, gampang saja tinggal sebar undangan ke masyarakat lewat medsos untuk hadir di kampanye terbuka dan masyarakat pasti akan datang berduyun-duyun, enggak perlu dibayar," kata Arief Poyuono melalui siaran pers, Minggu (24/3/2019).
Melihat antusiasme warga tersebut, Arief Poyuono yakin 30 persen pemilih Jokowi - Maruf Amin telah beralih mendukung Prabowo - Sandiaga Uno.
"Jokowi voters sudah hampir 30 persen sekarang ada dibarisan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ujarnya.
Jawa Tengah, sebagai basis suara Jokowi, juga diklaim telah ditaklukkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Arief menambahkan, di Provinsi tersebut, elektabilitas antara Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya berbeda tipis.
"Jateng sudah hampir imbang antara Prabowo dan Jokowi sebab masyarakat Jateng sudah merasakan kegagalan pengelolaan ekonomi di era Jokowi yang berimbas banyak pengangguran, anak putus sekolah, meningkatnya TKI Wanita dari Jateng ke luar negeri dan daya beli masyarakat makin menurun drastis," kata Arief Poyuono.
Sumber: Wartakota