Fitnah Dan Isu SARA Makin Keji Serang Prabowo - Sandi, Tanda Lawan Panik Takut Kalah
Senin, 4 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Kalau tidak terjadi sesuatu yang luar biasa, insya Allah Prabowo - Sandi akan menjadi King of the Kings, Raja diraja Pilpres 2019.
Tanda-tandanya semakin jelas. Kemanapun Prabowo dan Sandiaga Uno berkunjung, ribuan massa selalu antusias datang menyambut.
Contohnya, lihat saja foto-foto lautan ratusan ribu manusia yang menyambut kedatangan Prabowo di Madura.
Sementara acara kubu lawan, semakin sepi saja. Sekarang strategi mereka adalah pakai iming-iming supaya massa mau hadir, misalnya dengan lomba jalan sehat, dikasih gratis makan bakso, dan modus-modus sejenisnya.
Karena itu gencarnya badai fitnah dan isu Sara terhadap Prabowo - Sandi dalam beberapa pekan terakhir, jelas merupakan reaksi kepanikan dan kekalutan lawan atas melejit dan tak terbendungnya elektabilitas dan popularitas paslon pilihan Ijtima' Ulama, Prabowo - Sandi.
Fitnah-fitnah itu antara lain Prabowo dibilang kafir lah, Kristen sedang menyamar lah, murtad lah, dibilang antek Cina lah, dibilang merayakan Natal lah dan berbagai tuduhan lainnya yang ternyata terbukti semuanya hanya hoax dan pelintiran belaka.
Kita harus ingat bahwa saat ini sudah pekan- terakhir Menjelang Pilpres 2019, hari Rabu 17 April 2019 nanti.
Maka itu badai fitnah ini mudah dipahami merupakan sebuah puncak kalap dan paniknya kubu yang sudah ketakutan bakal digilas habis oleh kemenangan telak Prabowo - Sandi di Pilpres 2019.
Hal ini jelas, karena beberapa lembaga survei menyatakan elektabilitas petahana sudah mentok dan cenderung merosot, sementara Prabowo - Sandi tak kenal jalan lain kecuali naik, naik dan terus naik.
Sehingga mungkin bagi kubu anti Prabowo - Sandi, strategi menyerang dan memfitnah Prabowo - Sandi dianggap akan bisa meredam laju meroketnya elektabilitas Prabowo - Sandi, padahal mereka salah.
Rakyat sudah cerdas dan tak bisa dibohongi lagi oleh hoax, fitnah dan isu-isu murahan. Masalah utama Indonesia adalah kegagalan ekonomi dan hal ini hanya satu obatnya yaitu Presiden gagal harus diganti.
Mayoritas rakyat sudah kompak hanya menginginkan satu hal: 2019 Ganti Presiden!
Faktakini.com, Jakarta - Kalau tidak terjadi sesuatu yang luar biasa, insya Allah Prabowo - Sandi akan menjadi King of the Kings, Raja diraja Pilpres 2019.
Tanda-tandanya semakin jelas. Kemanapun Prabowo dan Sandiaga Uno berkunjung, ribuan massa selalu antusias datang menyambut.
Contohnya, lihat saja foto-foto lautan ratusan ribu manusia yang menyambut kedatangan Prabowo di Madura.
Sementara acara kubu lawan, semakin sepi saja. Sekarang strategi mereka adalah pakai iming-iming supaya massa mau hadir, misalnya dengan lomba jalan sehat, dikasih gratis makan bakso, dan modus-modus sejenisnya.
Karena itu gencarnya badai fitnah dan isu Sara terhadap Prabowo - Sandi dalam beberapa pekan terakhir, jelas merupakan reaksi kepanikan dan kekalutan lawan atas melejit dan tak terbendungnya elektabilitas dan popularitas paslon pilihan Ijtima' Ulama, Prabowo - Sandi.
Fitnah-fitnah itu antara lain Prabowo dibilang kafir lah, Kristen sedang menyamar lah, murtad lah, dibilang antek Cina lah, dibilang merayakan Natal lah dan berbagai tuduhan lainnya yang ternyata terbukti semuanya hanya hoax dan pelintiran belaka.
Kita harus ingat bahwa saat ini sudah pekan- terakhir Menjelang Pilpres 2019, hari Rabu 17 April 2019 nanti.
Maka itu badai fitnah ini mudah dipahami merupakan sebuah puncak kalap dan paniknya kubu yang sudah ketakutan bakal digilas habis oleh kemenangan telak Prabowo - Sandi di Pilpres 2019.
Hal ini jelas, karena beberapa lembaga survei menyatakan elektabilitas petahana sudah mentok dan cenderung merosot, sementara Prabowo - Sandi tak kenal jalan lain kecuali naik, naik dan terus naik.
Sehingga mungkin bagi kubu anti Prabowo - Sandi, strategi menyerang dan memfitnah Prabowo - Sandi dianggap akan bisa meredam laju meroketnya elektabilitas Prabowo - Sandi, padahal mereka salah.
Rakyat sudah cerdas dan tak bisa dibohongi lagi oleh hoax, fitnah dan isu-isu murahan. Masalah utama Indonesia adalah kegagalan ekonomi dan hal ini hanya satu obatnya yaitu Presiden gagal harus diganti.
Mayoritas rakyat sudah kompak hanya menginginkan satu hal: 2019 Ganti Presiden!