Foke Yang Mulai Bangun MRT, Jokowi - Ahok Yang Cuma Melanjutkan Malah Mengklaim
Jum'at, 22 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik secara khusus mengucapkan terima kasih kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang sudah menggagas pembangunan kereta Mass Rapid Transit (MRT) atau kini bernama Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Pernyataan Rachland tersebut ditulis melalui akun twitternya @RachlanNasidik, Kamis (13/12/2018).
Menurutnya, sukses nyatanya pembangunan kereta listrik rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) bukan karena gagasan Joko Widodo alias Jokowi sewaktu menjadi Gubernur DKI.
Realisasi program kereta cepat MRT, kata Rachland, menjadi bukti keberhasilan Foke kala menjadi Gubernur DKI pada tahun 2012.
"Pak Foke apa kabarnya? Terima kasih untuk menggagas, merencanakan, mempersiapkan, juga mendapatkan pendanaan dari Jepang, bagi pembangunan MRT di Jakarta. Terima kasih juga untuk para Gubernur Jakarta sesudahnya yang melanjutkan hingga kini kita punya MRT," kata Rachland.
Ia menyebut kinerja pemimpin terdahulu seakan diklaim oleh Jokowi. Hal tersebut ditunjukkannya lewat sejumlah acara groundbreaking ulang yang dilakukan oleh Jokowi.
"Padahal groundbreaking sudah dilakukan sebelumnya, 2012, oleh Pak Foke. Pak Jokowi di sini juga bilang proyek ini tertunda 24 tahun. Presiden kita, sejak masih Gubernur, sudah begitu. Dua kali groundbreaking, tak apa. Yang penting, jangan yang duluan ditutupi agar publik cuma ingat yang belakangan," kata Rachland.
Postingan Rachland pun disambut ramai pendukung Jokowi yang menyebut berada di balik kesuksesan pembangunan kereta cepat tersebut.
Dalam kesempatan sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan Ratangga sebagai nama rangkaian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, sebelum menjalani uji coba terbatas pada akhir Desember 2018, kemudian beroperasi pada pertengahan Maret 2019.
"Pesannya jelas, bahwa di sini ada kekuatan, ada perjuangan. Nanti mereka yang akan menggunakan kereta ini adalah mereka yang akan berjuang dan ketangguhan," kata Anies di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Anies menilai, mereka yang terlibat di dalam proses pembangunan merupakan putra-putri Indonesia yang tangguh, yang penuh dengan semangat.
Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) M Rico Sinaga menambahkan, kesuksesan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan saat ini tak bisa lepas dengan sejarah yang sudah ditorehkan oleh Foke pada periode 2007-2012.
Bahkan, Rico mengatakan, bahwa saat Jokowi datang ke Jakarta, kondisi Ibu Kota sudah sangat baik.
"Orang tidak boleh melupakan sejarah. Bagaimanapun juga, saat Pak Jokowi datang, Jakarta dalam keadaan yang luar biasa. Singkatnya ada jasa Foke dalam prestasi kerja Jokowi, Ahok dan Anies," ujar Rico.
Ia kemudian mencontohkan peninggalan Foke, seperti jalan layang non-tol yang melintang di atas kawasan Jalan Pangeran Antasari untuk menghubungkan Blok M dan Cilandak. Demikian juga dengan jalan layang yang ada di kawasan Casablanca.
Selain itu, proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI juga merupakan ide Foke.
"Jokowi yang melanjutkan dan Anies yang meresmikan MRT," kata Rico. Proyek lainnya yang akan dikerjakan Anies juga merupakan gagasan Foke, seperti fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara dan Giant Sea Wall atau tanggul raksasa di Pesisir Jakarta.
"Itu kan tidak dibangun dalam sekejap, tapi dimulai dari Pak Foke. Jadi, semuanya selalu ada kaitannya. Kerja Pak Foke juga harus dihargai, jangan disebut tak ada jasanya," ucapnya.
Sumber: Suarakarya
Faktakini.com, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik secara khusus mengucapkan terima kasih kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang sudah menggagas pembangunan kereta Mass Rapid Transit (MRT) atau kini bernama Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Pernyataan Rachland tersebut ditulis melalui akun twitternya @RachlanNasidik, Kamis (13/12/2018).
Menurutnya, sukses nyatanya pembangunan kereta listrik rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) bukan karena gagasan Joko Widodo alias Jokowi sewaktu menjadi Gubernur DKI.
Realisasi program kereta cepat MRT, kata Rachland, menjadi bukti keberhasilan Foke kala menjadi Gubernur DKI pada tahun 2012.
"Pak Foke apa kabarnya? Terima kasih untuk menggagas, merencanakan, mempersiapkan, juga mendapatkan pendanaan dari Jepang, bagi pembangunan MRT di Jakarta. Terima kasih juga untuk para Gubernur Jakarta sesudahnya yang melanjutkan hingga kini kita punya MRT," kata Rachland.
Ia menyebut kinerja pemimpin terdahulu seakan diklaim oleh Jokowi. Hal tersebut ditunjukkannya lewat sejumlah acara groundbreaking ulang yang dilakukan oleh Jokowi.
"Padahal groundbreaking sudah dilakukan sebelumnya, 2012, oleh Pak Foke. Pak Jokowi di sini juga bilang proyek ini tertunda 24 tahun. Presiden kita, sejak masih Gubernur, sudah begitu. Dua kali groundbreaking, tak apa. Yang penting, jangan yang duluan ditutupi agar publik cuma ingat yang belakangan," kata Rachland.
Postingan Rachland pun disambut ramai pendukung Jokowi yang menyebut berada di balik kesuksesan pembangunan kereta cepat tersebut.
Dalam kesempatan sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan Ratangga sebagai nama rangkaian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, sebelum menjalani uji coba terbatas pada akhir Desember 2018, kemudian beroperasi pada pertengahan Maret 2019.
"Pesannya jelas, bahwa di sini ada kekuatan, ada perjuangan. Nanti mereka yang akan menggunakan kereta ini adalah mereka yang akan berjuang dan ketangguhan," kata Anies di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Anies menilai, mereka yang terlibat di dalam proses pembangunan merupakan putra-putri Indonesia yang tangguh, yang penuh dengan semangat.
Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) M Rico Sinaga menambahkan, kesuksesan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan saat ini tak bisa lepas dengan sejarah yang sudah ditorehkan oleh Foke pada periode 2007-2012.
Bahkan, Rico mengatakan, bahwa saat Jokowi datang ke Jakarta, kondisi Ibu Kota sudah sangat baik.
"Orang tidak boleh melupakan sejarah. Bagaimanapun juga, saat Pak Jokowi datang, Jakarta dalam keadaan yang luar biasa. Singkatnya ada jasa Foke dalam prestasi kerja Jokowi, Ahok dan Anies," ujar Rico.
Ia kemudian mencontohkan peninggalan Foke, seperti jalan layang non-tol yang melintang di atas kawasan Jalan Pangeran Antasari untuk menghubungkan Blok M dan Cilandak. Demikian juga dengan jalan layang yang ada di kawasan Casablanca.
Selain itu, proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI juga merupakan ide Foke.
"Jokowi yang melanjutkan dan Anies yang meresmikan MRT," kata Rico. Proyek lainnya yang akan dikerjakan Anies juga merupakan gagasan Foke, seperti fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara dan Giant Sea Wall atau tanggul raksasa di Pesisir Jakarta.
"Itu kan tidak dibangun dalam sekejap, tapi dimulai dari Pak Foke. Jadi, semuanya selalu ada kaitannya. Kerja Pak Foke juga harus dihargai, jangan disebut tak ada jasanya," ucapnya.
Sumber: Suarakarya