Hadeuh! Nurullita Ngaku Dipecat Karena Dukung Jokowi, Ternyata Karena Kinerja Buruk
Kamis, 21 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi (PPLA),Merry Puspitasari tegas menampik tudingan mantan karyawannya Nurullita (40) yang mengaku dipecat karena mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Merry menegaskan, Nurullita mengundurkan diri dan bukan dipecat perusahaan karena dukungan politik kepada kandidat pasangan capres-cawapres tertentu.
"Enggak, enggak ada hubungannya itu," kata Merry saat dihubungi, Kamis (21/3/2019).
Merry mengatakan awalnya Nurullita ditawarkan untuk pindah ke kantor miliknya yang lain. Pemindahan itu, kata Merry, lantaran Nurulita dinilai kurang baik dalam bekerja.
"Dia itu (Nurullita) mau saya pindahkan. Saya itu punya dua kantor ya. Intinya gini deh, kalau bahasanya, kalau kinerjanya enggak benar, saya pindahkan ke kantor satunya," kata dia.
Terkait isu pemecatan karena dukung Jokowi, Merry pun menantang Nurullita untuk menunjukkan bukti surat pemecatan jika memang benar dirinya mengaku dipecat.
"Kalau misalnya dipecat pasti ada suratnya. Suruh dia keluaran suratnya. Tanya sama dia, dia dapat enggakY suratnya," ungkapnya.
Sebelumnya, Nurullita mengklaim diberhentikan sepihak oleh PT Pelopor Pratama Lancar Abadi lantaran perbedaan pilihan politik di Pilpres 2019.
Tak terima atas hal itu Nurullita pun melaporkan PT Pelopor Pratama Lancar Abadi ke Biro Hukum Kementerian Ketenagakerjaan.
Nurullita mengklaim awal mulanya pada tanggal 24 Februari 2019 lalu dirinya menghadiri acara 'Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju' di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor.
Dalam sebuah perjalanan menuju ke lokasi dirinya sempat mengunggah foto dirinya memakai atribut Jokowi - Ma'ruf Amin ke status WhatsApp miliknya.
Ketika itu, klaim Nurullita, dirinya mulai dibully oleh rekan-rekan kantornya.
"Tanggal 24 Februari itu saya datang ke acara Bapak Jokowi, di dalam perjalanan itu saya udah dibully. Foto saya di WhatsApp dipindahkan ke grup kantor, dari situ saya mulai dibully pelan-pelan. Padahal itu saya belum tiba di lokasi acara," tutur Nurullita di Gedung Kemenaker, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Lebih lanjut, kata Nurullita keesokan harinya yakni pada tanggal 25 Februari 2019 dirinya pun langsung dipanggil oleh Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi, Merry Puspitasari dan diberhentikan secara sepihak tanpa alasan yang masuk akal. Padahal, kata Nurullita selama hampir 4 tahun dirinya bekerja sebagai staf keuangan di PT Pelopor Pratama Lancar Abadi tidak pernah ada permasalahan.
"Besok paginya saya tiba di kantor, tidak lama saya langsung diucap dengan kata 'kamu saya pecat' itu ucapan Komisaris Ibu Merry Puspitasari dan disaksikan oleh karyawan-karyawan yang lain," Klaimnya lagi yang ternyata dusta belaka menurut PT PPLA
Foto: Nurulita
Sumber: Suara.com
Faktakini.com, Jakarta - Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi (PPLA),Merry Puspitasari tegas menampik tudingan mantan karyawannya Nurullita (40) yang mengaku dipecat karena mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Merry menegaskan, Nurullita mengundurkan diri dan bukan dipecat perusahaan karena dukungan politik kepada kandidat pasangan capres-cawapres tertentu.
"Enggak, enggak ada hubungannya itu," kata Merry saat dihubungi, Kamis (21/3/2019).
Merry mengatakan awalnya Nurullita ditawarkan untuk pindah ke kantor miliknya yang lain. Pemindahan itu, kata Merry, lantaran Nurulita dinilai kurang baik dalam bekerja.
"Dia itu (Nurullita) mau saya pindahkan. Saya itu punya dua kantor ya. Intinya gini deh, kalau bahasanya, kalau kinerjanya enggak benar, saya pindahkan ke kantor satunya," kata dia.
Terkait isu pemecatan karena dukung Jokowi, Merry pun menantang Nurullita untuk menunjukkan bukti surat pemecatan jika memang benar dirinya mengaku dipecat.
"Kalau misalnya dipecat pasti ada suratnya. Suruh dia keluaran suratnya. Tanya sama dia, dia dapat enggakY suratnya," ungkapnya.
Sebelumnya, Nurullita mengklaim diberhentikan sepihak oleh PT Pelopor Pratama Lancar Abadi lantaran perbedaan pilihan politik di Pilpres 2019.
Tak terima atas hal itu Nurullita pun melaporkan PT Pelopor Pratama Lancar Abadi ke Biro Hukum Kementerian Ketenagakerjaan.
Nurullita mengklaim awal mulanya pada tanggal 24 Februari 2019 lalu dirinya menghadiri acara 'Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju' di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor.
Dalam sebuah perjalanan menuju ke lokasi dirinya sempat mengunggah foto dirinya memakai atribut Jokowi - Ma'ruf Amin ke status WhatsApp miliknya.
Ketika itu, klaim Nurullita, dirinya mulai dibully oleh rekan-rekan kantornya.
"Tanggal 24 Februari itu saya datang ke acara Bapak Jokowi, di dalam perjalanan itu saya udah dibully. Foto saya di WhatsApp dipindahkan ke grup kantor, dari situ saya mulai dibully pelan-pelan. Padahal itu saya belum tiba di lokasi acara," tutur Nurullita di Gedung Kemenaker, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Lebih lanjut, kata Nurullita keesokan harinya yakni pada tanggal 25 Februari 2019 dirinya pun langsung dipanggil oleh Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi, Merry Puspitasari dan diberhentikan secara sepihak tanpa alasan yang masuk akal. Padahal, kata Nurullita selama hampir 4 tahun dirinya bekerja sebagai staf keuangan di PT Pelopor Pratama Lancar Abadi tidak pernah ada permasalahan.
"Besok paginya saya tiba di kantor, tidak lama saya langsung diucap dengan kata 'kamu saya pecat' itu ucapan Komisaris Ibu Merry Puspitasari dan disaksikan oleh karyawan-karyawan yang lain," Klaimnya lagi yang ternyata dusta belaka menurut PT PPLA
Foto: Nurulita
Sumber: Suara.com