Lawan Sudah Jungkir Balik Memfitnah, Laju Prabowo - Sandi Tetap Tak Terbendung! Masya Allah..
Rabu, 13 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Masya Allah.. Sungguh besar karunia dan pertolongan Allah SWT kepada paslon pilihan Ijtima' Ulama yaitu Haji Prabowo Subianto - Haji Sandiaga Uno.
Karena Prabowo - Sandi sudah tanpa henti dihajar dengan badai hoax dan fitnah oleh musuh - musuhnya, namun ajaibnya elektabilitas Prabowo - Sandi terus melejit tak terkendali! Masya Allah...
Tanpa bermaksud mendahului takdir Allah SWT, bukan lagi sekedar menang tetapi Prabowo - Sandi sangat berpotensi menang telak pada Pilpres 2019.
Bisa jadi suara Prabowo - Sandi akan melebihi perolehan suara Anies - Sandi yang melumat habis suara Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017.
Yaitu pasangan Anies - Sandi yang kini "berubah" Jadi Prabowo - Sandi akan meraih 57,96 persen suara, sementara pasangan Ahok - Djarot yang kini "berubah" Jadi Jokowi - Ma'ruf akan meraih 42,04 persen suara.
Karena kubu yang bertarung di Pilpres 2019 ini relatif sama dengan di Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017.
Ini seperti pertarungan antara paslon Ahok - Djarot Plus (Jokowi - Ma'ruf) melawan Anies - Sandi Plus (Prabowo - Sandi).
Maka wajar apabila banyak pihak yakin hasil yang sama akan kembali terulang di Pilpres 2019.
Apalagi dengan membandingkan berbagai variabel yang ada, saat ini kubu Petahana seharusnya sudah patut untuk bersiap-siap melambaikan bendera putih tanda menyerah.
Kemanapun Prabowo dan Sandi melangkah, mereka selalu disambut oleh ribuan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu manusia seperti terakhir saat Prabowo berkunjung di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019).
Disaat kubu lawan tak punya Ulama panutan, ada sosok Imam Besar umat Islam Habib Rizieq Shihab di kubu Prabowo - Sandi.
Disaat acara kubu lawan selalu sepi, Reuni Akbar 212 yang dihadiri oleh Prabowo dan massa pro Prabowo - Sandi dihadiri oleh lebih dari 11 juta orang. Jangankan untuk menyamai jumlah massa dahsyat ini, bisa mengumpulkan 10 persen saja dari jumlah ini kubu lawan belum tentu bisa.
Disaat kubu lawan gencar memfitnah Prabowo - Sandi dengan isu "Wahabi", ternyata Sandiaga hadir di Haul Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi dan disambut sangat antusias oleh para Jamaah dan Habaib. Sementara dari kubu Petahana yang katanya "asli wong Solo" dan satunya lagi "Kyai", malah tak ada batang hidungnya di Haul Akbar di Kota Solo ini.
Jokowi sendiri sudah mengakui bahwa elektabilitasnya di berbagai daerah telah turun. Arsul Sani dari TKN 01 pun secara terbuka telah mengumumkan bahwa elektabilitas paslon 01 turun di banyak wilayah terutama Jawa dan Sumatera.
Semua petunjuk yang ada ini, dan masih banyak petunjuk lainnya, jelas mengarah bahwa paslon Prabowo - Sandi berpotensi menang di Pilpres 2019, bahkan bukan mustahil akan menang secara telak.
Di Mekkah, saat menerima kedatangan Jendral (Purn) Djoko Santoso Ketua BPN Prabowo - Sandi, Imam Besar umat Islam Havib Rizieq Shihab pun mengatakan bahwa bila tidak ada kecurangan, Prabowo - Sandi akan meraih 70 sampai 80 persen suara.
Karena itu berbagai hoax dan fitnah ke arah pasangan calon yang direstui oleh Ijtima' Ulama ini, belakangan makin gencar saja. Diduga pelakunya adalah kubu yang takut kalah.
Prabowo dibilang kafir lah, Prabowo dibilang murtad lah, Prabowo dibilang Kristen lagi menyamar lah, Prabowo dibilang minum air baptis lah, Prabowo dibilang sedang Misa di Gereja lah, Prabowo dibilang joged merayakan hari Natal lah, Prabowo dibilang tak bisa Sholat lah, Prabowo dibilang memukuli rakyat karena marah mobilnya disentuh lah, dan sebagainya.
Dan masih banyak hoax dan fitnah lainnya yang mereka sebarkan. Sungguh bengis sekali hati mereka menyerang lawan politik dengah kebohongan nan keji.
Berbagai serangan hoax dan fitnah ini bukan tanpa maksud. Tetapi memiliki tujuan untuk meredam laju elektabilitas Prabowo - Sandi yang tak memiliki arah jalan yang lain, selain dari naik, naik dan naik.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah mencapai 54 persen.
Sementara, elektabilitas pasangan calon petahana hanya berada di sekitar angka 40 persen.
"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan, pihaknya yakin pasangan Prabowo-Sandiaga dapat meraih suara di atas 60 persen pada saat pencoblosan.
"Jadi kami yakin beberapa hari ini pada saat pencoblosan Prabowo-Sandi itu bisa menang di atas angka 60 persen," kata Dahnil.
Faktakini.com, Jakarta - Masya Allah.. Sungguh besar karunia dan pertolongan Allah SWT kepada paslon pilihan Ijtima' Ulama yaitu Haji Prabowo Subianto - Haji Sandiaga Uno.
Karena Prabowo - Sandi sudah tanpa henti dihajar dengan badai hoax dan fitnah oleh musuh - musuhnya, namun ajaibnya elektabilitas Prabowo - Sandi terus melejit tak terkendali! Masya Allah...
Tanpa bermaksud mendahului takdir Allah SWT, bukan lagi sekedar menang tetapi Prabowo - Sandi sangat berpotensi menang telak pada Pilpres 2019.
Bisa jadi suara Prabowo - Sandi akan melebihi perolehan suara Anies - Sandi yang melumat habis suara Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017.
Yaitu pasangan Anies - Sandi yang kini "berubah" Jadi Prabowo - Sandi akan meraih 57,96 persen suara, sementara pasangan Ahok - Djarot yang kini "berubah" Jadi Jokowi - Ma'ruf akan meraih 42,04 persen suara.
Karena kubu yang bertarung di Pilpres 2019 ini relatif sama dengan di Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017.
Ini seperti pertarungan antara paslon Ahok - Djarot Plus (Jokowi - Ma'ruf) melawan Anies - Sandi Plus (Prabowo - Sandi).
Maka wajar apabila banyak pihak yakin hasil yang sama akan kembali terulang di Pilpres 2019.
Apalagi dengan membandingkan berbagai variabel yang ada, saat ini kubu Petahana seharusnya sudah patut untuk bersiap-siap melambaikan bendera putih tanda menyerah.
Kemanapun Prabowo dan Sandi melangkah, mereka selalu disambut oleh ribuan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu manusia seperti terakhir saat Prabowo berkunjung di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019).
Disaat kubu lawan tak punya Ulama panutan, ada sosok Imam Besar umat Islam Habib Rizieq Shihab di kubu Prabowo - Sandi.
Disaat acara kubu lawan selalu sepi, Reuni Akbar 212 yang dihadiri oleh Prabowo dan massa pro Prabowo - Sandi dihadiri oleh lebih dari 11 juta orang. Jangankan untuk menyamai jumlah massa dahsyat ini, bisa mengumpulkan 10 persen saja dari jumlah ini kubu lawan belum tentu bisa.
Disaat kubu lawan gencar memfitnah Prabowo - Sandi dengan isu "Wahabi", ternyata Sandiaga hadir di Haul Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi dan disambut sangat antusias oleh para Jamaah dan Habaib. Sementara dari kubu Petahana yang katanya "asli wong Solo" dan satunya lagi "Kyai", malah tak ada batang hidungnya di Haul Akbar di Kota Solo ini.
Jokowi sendiri sudah mengakui bahwa elektabilitasnya di berbagai daerah telah turun. Arsul Sani dari TKN 01 pun secara terbuka telah mengumumkan bahwa elektabilitas paslon 01 turun di banyak wilayah terutama Jawa dan Sumatera.
Semua petunjuk yang ada ini, dan masih banyak petunjuk lainnya, jelas mengarah bahwa paslon Prabowo - Sandi berpotensi menang di Pilpres 2019, bahkan bukan mustahil akan menang secara telak.
Di Mekkah, saat menerima kedatangan Jendral (Purn) Djoko Santoso Ketua BPN Prabowo - Sandi, Imam Besar umat Islam Havib Rizieq Shihab pun mengatakan bahwa bila tidak ada kecurangan, Prabowo - Sandi akan meraih 70 sampai 80 persen suara.
Karena itu berbagai hoax dan fitnah ke arah pasangan calon yang direstui oleh Ijtima' Ulama ini, belakangan makin gencar saja. Diduga pelakunya adalah kubu yang takut kalah.
Prabowo dibilang kafir lah, Prabowo dibilang murtad lah, Prabowo dibilang Kristen lagi menyamar lah, Prabowo dibilang minum air baptis lah, Prabowo dibilang sedang Misa di Gereja lah, Prabowo dibilang joged merayakan hari Natal lah, Prabowo dibilang tak bisa Sholat lah, Prabowo dibilang memukuli rakyat karena marah mobilnya disentuh lah, dan sebagainya.
Dan masih banyak hoax dan fitnah lainnya yang mereka sebarkan. Sungguh bengis sekali hati mereka menyerang lawan politik dengah kebohongan nan keji.
Berbagai serangan hoax dan fitnah ini bukan tanpa maksud. Tetapi memiliki tujuan untuk meredam laju elektabilitas Prabowo - Sandi yang tak memiliki arah jalan yang lain, selain dari naik, naik dan naik.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah mencapai 54 persen.
Sementara, elektabilitas pasangan calon petahana hanya berada di sekitar angka 40 persen.
"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan, pihaknya yakin pasangan Prabowo-Sandiaga dapat meraih suara di atas 60 persen pada saat pencoblosan.
"Jadi kami yakin beberapa hari ini pada saat pencoblosan Prabowo-Sandi itu bisa menang di atas angka 60 persen," kata Dahnil.