Lawan Takut Kalah, Prabowo Gencar Difitnah Sebagai Kristen, BPN: Kita Hadapi Dengan Senyuman

Kamis, 14 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno heran mengapa semakin mendekati pemilu, fitnah yang dilancarkan kepada kubunya semakin masif. BPN menganggap video Prabowo dipersepsikan Nasrani yang beredar di Facebook sebagai sinyal kepanikan dari kubu lawan.

"Bagi kita sih ini di berapa sisi sih ini sinyal positif. Sinyal positif maksud saya adalah mungkin ada yang panik dan takut. Takut Pak Prabowo menang, ini juga tanda bahwasanya memang Pak Prabowo bakal menang. Kenapa? Akhirnya muncul menjelang sebulan lagi pemilihan itu adalah serangan-serangan pribadi," kata koordinator jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).

Dahnil menilai video tersebut sebagai bentuk serangan pribadi kepada Prabowo. Padahal, menurutnya, Prabowo ataupun Sandi tidak pernah melancarkan serangan pribadi. Dahnil pun menyatakan akan menghadapi serangan itu dengan senyuman.

"Bagi kami, itu kita selalu bilang kan, hadapi dengan senyuman tadi. Kenapa kita tersenyum? Karena ini sinyalemen bahwasanya Prabowo-Sandi ini bakal menang, akan memang sehingga yang sana panik. Sehingga buat produksi, kita nggak tahu siapa pun yang produksi itu, karena mereka udah takut," ujar Dahnil.

Dahnil menyatakan pihaknya tidak akan melayangkan protes resmi kepada pihak Facebook. Menurutnya, selama ini banyak protes yang dilayangkan BPN tidak pernah ditindaklanjuti.

"Sekarang esensinya kalau kami protes kira-kira digubris nggak, ditindak nggak, kan begitu. Karena kami terlalu sering menyampaikan protes secara resmi, secara ofisial, tapi kan kemudian sedikit sekali yang diproses, baik juga oleh pihak aparatur hukum. Jadi pada akhirnya kami ya sudahlah, tersenyum saja. Ini karena kita nggak berkuasa kemudian protes yang kita sampaikan itu banyak sekali yang diabaikan," tuturnya.

Lebih lanjut, Dahnil menyatakan video tersebut sudah masuk kategori kampanye hitam (black campaign) meski dirinya belum mengetahui siapa yang membuat atau mensponsorinya. Menurut Dahnil, Prabowo-Sandi menyampaikan bahwa kampanye hitam tidak perlu dilawan dengan hal serupa.

"Ya itu jelas dong udah masuk black campaign ya. Yang jelas gini, sejak awal Pak Prabowo dan Bang Sandi menyampaikan black campaign begitu nggak perlu kita lawan pakai black campaign. Hadapi dengan senyuman, kemudian itu sinyalemen positif di satu sisi, sinyal positif bahwasanya ini makin panik gitu lho, takut, jadi yang muncul adalah serangan-serangan pribadi, bukan lagi debat-debat program atau debat kebijakan," ucapnya.

Sebelumnya, BPN menemukan video capres nomor urut 02 dipersepsikan sebagai kaum Nasrani. BPN menyebut video tersebut sudah disebar dan ditonton jutaan kali di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik ini, Prabowo tampak menempelkan kedua telapak tangannya, yang seolah-olah dipersepsikan sedang memanjatkan doa. Ada juga gambar salib dalam scene tersebut.

Pada scene lainnya, Prabowo ditampilkan menghadiri acara perayaan Natal hingga berziarah ke makam pejuang Joao Tavares di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lagu rohani yang isinya memanjatkan pujian dalam agama Nasrani diputar hingga video ini selesai.

Sumber: Detik