Mak Jlebb, Soal Uang WNI 11 Ribu T Di LN, Prabowo: Pemerintah Bantah Omongan Sendiri 3 Tahun Lalu, Penasihatnya Ganti?
Ahad, 3 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Capres terkuat Pilpres 2019 Prabowo Subianto mengungkap tokoh pemerintahan sekarang seolah-olah membantah pernyataan sendiri soal kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri. Hal itu membuat Prabowo heran.
Hal itu dia sampaikan saat berpidato di konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) bersama eksponen Muhammadiyah. Awalnya, Prabowo bicara soal kondisi tahun 1998 yang menurutnya bukanlah krisis ekonomi.
"Dibilang 98 adalah krisis ekonomi, tapi saya lihat angka-angka tidak ada krisis ekonomi. Bisa dilihat di Paradoks Indonesia (buku Prabowo). Jadi kalau itu 98 sudah saya ketemukan 99 sampai sekarang 2019, gejala itu tidak berhenti. Fenomena itu tidak berhenti. Bahkan saya diperkuat oleh tokoh pemerintah yang sekarang," kata Prabowo di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Prabowo mengungkit kebijakan tax amnesty Jokowi. Dia heran karena dulu Menkeu di era Jokowi pernah menyatakan kekayaan warga Indonesia ada triliunan di luar negeri, tapi kemudian kini ada pernyataan berbeda.
"Menkeu pada pemerintahan Jokowi menyatakan kekayaan warga Indonesia di luar negeri ada sekian ribu triliun, hitam di atas putih, karena itulah pemerintah Jokowi minta UU Tax Amnesty. Dengan tax amnesty diharapkan uang itu bisa kembali," papar Prabowo.
"Saya sudah menemukan keyakinan saya tahun 98-99-2000, dan dibenarkan pemerintah yang sekarang. Sebetulnya ini sesuatu yang luar biasa, yang hebat," sambungnya.
Tapi, kata Prabowo, kini ada tokoh di dalam pemerintahan yang membantah ucapan pemerintah 2-3 tahun lalu. Hal itu membuatnya kaget.
"Justru saya agak aneh, agak kaget, kok sekarang, tokoh pemerintahan sekarang seolah-olah bantah omongan pemerintah sendiri 2 tahun yang lalu atau 3 tahun yang lalu?" ucap Prabowo.
"Saya tidak mengerti apa yang terjadi di sini, apakah penasihatnya diganti atau bagaimana?" lanjutnya.
Seperti diketahui, Prabowo sebelumnya sempat menyebut ada uang WNI sebanyak Rp 11.000 triliun di luar negeri. Pernyataan itu kemudian menjadi polemik yang diperdebatkan karena Jokowi mempertanyakan.
Ketika dirunut ke belakang, fakta pun terungkap bahwa Jokowi pernah bilang punya data uang orang Indonesia yang ada di luar negeri sejumlah Rp 11.000 triliun. Data yang berasal dari Kementerian Keuangan itu dipaparkan Jokowi saat sosialisasi Tax Amnesty pada 2016.
Jadi terbukti Prabowo benar, dan Jokowi ngawur.
Penjelasan TKN Jokowi-Ma'ruf
Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Rofiq kemudian coba berkelit dengan mengatakan uang Rp 11.000 triliun yang ada di luar negeri itu terjadi sebelum ada kebijakan pemerintah tax amnesty.
Namun, klaimmya, untuk saat ini, uang belasan ribu triliun itu sudah kembali dibawa ke luar negeri karena adanya tax amnesty tersebut.
"Kalau dana Rp 11.000 triliun itu kan sebelum ada tax amnesty, maka ada pernyataan daripada uang itu menumpuk di luar maka lebih baik uang itu dipulangkan, dan tax amnesty sebagai bagian dari media untuk memulangkan uang warga Indonesia yang ada di luar negeri, jadi sekarang udah pulang semua uangnya kan," kata Rofiq.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Capres terkuat Pilpres 2019 Prabowo Subianto mengungkap tokoh pemerintahan sekarang seolah-olah membantah pernyataan sendiri soal kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri. Hal itu membuat Prabowo heran.
Hal itu dia sampaikan saat berpidato di konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) bersama eksponen Muhammadiyah. Awalnya, Prabowo bicara soal kondisi tahun 1998 yang menurutnya bukanlah krisis ekonomi.
"Dibilang 98 adalah krisis ekonomi, tapi saya lihat angka-angka tidak ada krisis ekonomi. Bisa dilihat di Paradoks Indonesia (buku Prabowo). Jadi kalau itu 98 sudah saya ketemukan 99 sampai sekarang 2019, gejala itu tidak berhenti. Fenomena itu tidak berhenti. Bahkan saya diperkuat oleh tokoh pemerintah yang sekarang," kata Prabowo di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Prabowo mengungkit kebijakan tax amnesty Jokowi. Dia heran karena dulu Menkeu di era Jokowi pernah menyatakan kekayaan warga Indonesia ada triliunan di luar negeri, tapi kemudian kini ada pernyataan berbeda.
"Menkeu pada pemerintahan Jokowi menyatakan kekayaan warga Indonesia di luar negeri ada sekian ribu triliun, hitam di atas putih, karena itulah pemerintah Jokowi minta UU Tax Amnesty. Dengan tax amnesty diharapkan uang itu bisa kembali," papar Prabowo.
"Saya sudah menemukan keyakinan saya tahun 98-99-2000, dan dibenarkan pemerintah yang sekarang. Sebetulnya ini sesuatu yang luar biasa, yang hebat," sambungnya.
Tapi, kata Prabowo, kini ada tokoh di dalam pemerintahan yang membantah ucapan pemerintah 2-3 tahun lalu. Hal itu membuatnya kaget.
"Justru saya agak aneh, agak kaget, kok sekarang, tokoh pemerintahan sekarang seolah-olah bantah omongan pemerintah sendiri 2 tahun yang lalu atau 3 tahun yang lalu?" ucap Prabowo.
"Saya tidak mengerti apa yang terjadi di sini, apakah penasihatnya diganti atau bagaimana?" lanjutnya.
Seperti diketahui, Prabowo sebelumnya sempat menyebut ada uang WNI sebanyak Rp 11.000 triliun di luar negeri. Pernyataan itu kemudian menjadi polemik yang diperdebatkan karena Jokowi mempertanyakan.
Ketika dirunut ke belakang, fakta pun terungkap bahwa Jokowi pernah bilang punya data uang orang Indonesia yang ada di luar negeri sejumlah Rp 11.000 triliun. Data yang berasal dari Kementerian Keuangan itu dipaparkan Jokowi saat sosialisasi Tax Amnesty pada 2016.
Jadi terbukti Prabowo benar, dan Jokowi ngawur.
Penjelasan TKN Jokowi-Ma'ruf
Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Rofiq kemudian coba berkelit dengan mengatakan uang Rp 11.000 triliun yang ada di luar negeri itu terjadi sebelum ada kebijakan pemerintah tax amnesty.
Namun, klaimmya, untuk saat ini, uang belasan ribu triliun itu sudah kembali dibawa ke luar negeri karena adanya tax amnesty tersebut.
"Kalau dana Rp 11.000 triliun itu kan sebelum ada tax amnesty, maka ada pernyataan daripada uang itu menumpuk di luar maka lebih baik uang itu dipulangkan, dan tax amnesty sebagai bagian dari media untuk memulangkan uang warga Indonesia yang ada di luar negeri, jadi sekarang udah pulang semua uangnya kan," kata Rofiq.
Sumber: Detik