Makin Panas! Elektabilitas Jokowi Anjlok, Golkar: Gara-Gara Blunder PSI!
Jum'at, 22 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Elite Golkar mendadak melempar serangan panas ke PSI. PSI dianggap bersalah membuat elektabilitas capres Joko Widodo (Jokowi) anjlok.
"Blunder PSI memberikan sumbangan pada turunnya elektabilitas Jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu berpengaruh negarif pada Jokowi," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).
Andi Sinulingga menjabarkan hal-hal yang dianggapnya sebagai blunder PSI. Menurutnya, banyak pernyataan PSI yang tendensius sehingga mengusik akal sehat banyak orang.
"Generalisasi bahwa mereka orang baik dan yang bukan mereka adalah orang tidak baik, yang tidak suka PSI adalah para koruptor. Pernyataan-pernyataan begitu yang bikin PSI blunder," ungkapnya.
Dia juga mempersoalkan narasi PSI soal Perda Syariah. Seperti diketahui, PSI lewat ketumnya, Grace Natalie, berkali-kali bicara soal penolakan berbasis agama dan hal itu menimbulkan pro dan kontra.
"Narasi PSI atas Perda Syariah berkonotasi negatif atas apa yang dinamakan syariah Islam, seolah-olah syariah Islam itu tidak baik. Hal-hal seperti itu menyakitkan bagi sebagian besar pemeluk agama Islam," ujar Andi.
"Jadi wajar kalau hasil survei menjelaskan bahwa resistensi publik atas PSI tinggi sekali," pungkasnya.
Sebelumnya, ada beberapa survei yang menampilkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo. Di survei Litbang Kompas pada Maret 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 49,2% sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga yaitu 37,4%. Elektabilitas Jokowi turun dari 52,6% di Oktober 2018.
Foto: Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Elite Golkar mendadak melempar serangan panas ke PSI. PSI dianggap bersalah membuat elektabilitas capres Joko Widodo (Jokowi) anjlok.
"Blunder PSI memberikan sumbangan pada turunnya elektabilitas Jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu berpengaruh negarif pada Jokowi," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).
Andi Sinulingga menjabarkan hal-hal yang dianggapnya sebagai blunder PSI. Menurutnya, banyak pernyataan PSI yang tendensius sehingga mengusik akal sehat banyak orang.
"Generalisasi bahwa mereka orang baik dan yang bukan mereka adalah orang tidak baik, yang tidak suka PSI adalah para koruptor. Pernyataan-pernyataan begitu yang bikin PSI blunder," ungkapnya.
Dia juga mempersoalkan narasi PSI soal Perda Syariah. Seperti diketahui, PSI lewat ketumnya, Grace Natalie, berkali-kali bicara soal penolakan berbasis agama dan hal itu menimbulkan pro dan kontra.
"Narasi PSI atas Perda Syariah berkonotasi negatif atas apa yang dinamakan syariah Islam, seolah-olah syariah Islam itu tidak baik. Hal-hal seperti itu menyakitkan bagi sebagian besar pemeluk agama Islam," ujar Andi.
"Jadi wajar kalau hasil survei menjelaskan bahwa resistensi publik atas PSI tinggi sekali," pungkasnya.
Sebelumnya, ada beberapa survei yang menampilkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo. Di survei Litbang Kompas pada Maret 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 49,2% sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga yaitu 37,4%. Elektabilitas Jokowi turun dari 52,6% di Oktober 2018.
Foto: Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga
Sumber: Detik