Mantap! Bukan Uang Negara Apalagi Taipan, Pengeluaran Dana Kampanye Prabowo - Sandi Tembus Rp149,7 Miliar

Sabtu, 30 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta - Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) melaporkan pengeluaran dana kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pengeluaran dana kampanye ini sejak September 2018 hingga akhir 29 Maret 2019.

Pengeluaran dana kampanye tercatat sebesar Rp149,7 miliar. Pengeluaran tersebar dipakai guna bahan kampanye, dan kegiatan kampanye yang bersifat tatap muka.

“Pengeluaran terbesar bahan kampanye Rp49 miliar, kedua kegiatan lain Rp38,9 miliar, tatap muka saat ini masa kampanye terbuka artinya biaya kampanye hingga 13 April akan meningkat Rp31,6 miliar,” kata Wakil Bendahara Umum BPN, Dimas Satrio di Prabowo-Sandi Media Center, Jakarta Selatan, Jumat 29 Maret 2019.


Untuk pemasukan dana kampanye hingga saat ini berjumlah Rp191,5 miliar. Dia memaparkan dana tersebut berasal dari sumbangan perorangan Rp598 juta dan sumbangan kelompok Rp701 juta.

Menurutnya, terjadi tren kenaikan sumbangan sekitar Rp1,3 miliar selama tiga bulan terakhir atau sejak awal Januari 2019. Meski begitu, calon wakil presiden Sandiaga Uno tetap sebagai penyumbang terbesar sebanyak Rp116 miliar atau 61 persen. Sedangkan dari Calon Presiden Prabowo Subianto sebanyak Rp71,4 miliar atau sekitar 34 persen.

"Dari Partai Gerindra sebesar Rp1,3 miliar, termasuk pendapatan bunga bank saldo rekening berjalan," lanjutnya.

Dia menambahkan, ada kenaikan di bulan Maret terkait sumbangan yang diterima sebanyak Rp57 miliar atau pada tiga bulan terakhir memasuki periode kampanye terbuka. Partisipasi masyarakat lebih dari 90 persen.

Adapun di sisi lain, Sandi mengaku dalam bulan terakhir dukungan dari masyarakat sangat meningkat. Sumbangan yang mengalir berasal dari ulama hingga kelompok masyarakat di Papua. “Titipannya ada mengurangi utang negara bantu perjuangan dari Abu Dhabi, ulama, di Papua ada sumbangan dari emak," kata Sandi.

Lebih lanjut, ia menyebut pengeluaran dana kampanye paling banyak ada di Pulau Jawa. Hal ini mengingat 50 persen kegiatan Prabowo-Sandi ada di sana.

"Yang paling padat masyarakatnya yaitu di Pulau Jawa, itu 60% dari penduduk Indonesia. 50% kegiatan Prabowo-Sandi juga di Jawa, jadi kita harus alokasikan untuk kegiatan sosialisasi dan kampanye di Jawa,” ujar Sandi.

Sumber: Viva