Ngawur Bilang Ahok - Djarot Menang Pilgub DKI, Charta Politika Cetak Blunder Lagi Di Pilpres 2019?

Ahad, 31 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta - Hanya empat hari jelang hari pencoblosan Pilgub DKI 2017, Lembaga Survei Charta Politika merilis hasil survei "ajaib" bahwa pemenangnya adalah Ahok - Djarot dengan keunggulan hampir 3 persen.

Padahal hasil resminya adalah Anies - Sandi menang telak dengan selisih nyaris 16 persen, yaitu Anies - Sandi meraih 57,96 persen suara sementara Ahok - Djarot hanya 42,04 persen.

Pertanyaannya siapa orang-orang yang "dicomot" oleh Charta Politika untuk disurvei itu? Atau hanya sekedar menaruh angka "hasil survei" seenak udelnya?

Karena ngawurnya Charta Politika itu parah sekali, mengklaim Ahok - Djarot menang dengan keunggulan 3 persen, tapi fakta di lapangan justru kalah dengan selisih 16 persen.

Jauh sekali melesetnya antara hasil yang diklaim oleh Yunarto Wijaya, Ahoker Tionghoa boss Charta Politika itu dengan fakta di lapangan.

Ini hasil survei *terakhir* sebelum Pilgub DKI Putaran kedua April 2017. Hasil resmi: Anis - Sandi 57,96 persen, Ahok - Djarot 42,04 persen.

SMRC dan Indikator pun ngawur berat dengan mengklaim Anies - Sandi akan menang dengan selisih 1 persen, padahal faktanya unggul nyaris 16 persen.

Tapi "juara" meleset tetap Charta Politika. Sebetulnya mereka ini lembaga survei atau timses paslon tertentu yang berkedok "lembaga survei" Netral?

Masihkah di Pilpres 2019 ini Charta Politika pamer blunder dan aib memalukan lagi dengan merilis hasil survei yang sangat bertolak belakang dengan aslinya?

Ingat Charta sudah merilis hasil survei  Survei Charta Politika bahwa di Pilpres 2019 Jokowi - Ma'ruf akan menang telak dengan selisih sekitar 18 persen yaitu meraih 53,6 persen, sementara Prabowo - Sandi diklaim oleh Charta hanya 35,4 persen. Mari kita tunggu.

Elektabilitas Cagub-Cawagub DKI Menurut Survei 5 Lembaga (Sumber: Kompas)

Minggu, 16 April 2017 | 09:01 WIB

Sejumlah lembaga melakukan survei terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan dua pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Catatan Kompascom, ada lima lembaga survei terdaftar di KPU DKI Jakarta yang menyampaikan hasil survei mengenai elektabilitas kedua pasangan calon.

1. SMRC

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei pada Rabu (12/4/2017). Hasil survei itu menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, sebesar 46,9 persen. Sementara itu, elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 47,9 persen.

Adapun 5,2 persen responden menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab.

Survei tersebut digelar pada 31 Maret-5 April 2017. Metode penelitian menggunakan stratified systematic random sampling dengan margin of error 4,7 persen. Dari 800 orang, hanya 446 responden yang bisa diwawancara.

2. LSI Denny JA

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei pada Kamis (13/4/2017). Hasilnya, pasangan Ahok-Djarot memiliki elektabilitas sebesar 42,7 persen dan elektabilitas pasangan Anies-Sandi sebesar 51,4 persen.

Responden dalam survei LSI Denny JA sebanyak 440 orang. Survei dilaksanakan pada 7-9 April 2017 dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 4,8 persen.

3. Median

Media Survei nasional (Median) merilis hasil survei terbarunya pada Sabtu (15/4/2017). Dalam survei yang digelar pada 13-14 April 2017, Ahok-Djarot memiliki elektabilitas 47,1 persen, sementara elektabilitas Anies-Sandi yakni 49 persen.

Sisanya, 3,9 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan. Survei Median dilakukan terhadap 550 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dengan metode multistage random sampling, dan margin of error sebesar lebih kurang 4,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

4. Charta Politika

Survei Charta Politika terhadap 782 responden menunjukkan tingkat elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 47,3 persen dan elektabilitas Anies-Sandi 44,8 persen. Charta Politika melakukan survei pada 7-12 April 2017 dan disampaikan hasilnya pada Sabtu (15/4/2017).

Survei tersebut dilakukan terhadap 782 responden di seluruh wilayah DKI Jakarta dan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

5. Indikator Politik

Menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Ahok-Djarot dipilih 47,4 persen responden. Sementara itu, pasangan Anies-Sandi dipilih oleh 48,2 persen responden. Survei Indikator dilaksanakan pada 12-14 April 2017 terhadap 495 responden di seluruh wilayah Jakarta.

Metode survei yang digunakan yakni stratified systematic sampling dengan margin of error kurang lebih 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Foto: Yunarto Wijaya, Ahoker Tionghoa boss Charta Politika

Posting Komentar untuk "Ngawur Bilang Ahok - Djarot Menang Pilgub DKI, Charta Politika Cetak Blunder Lagi Di Pilpres 2019? "