Pernyataan FPI Pelalawan Atas Permintaan Maaf Ketua Pemuda Pancasila Riau Yang Memfitnah FPI Dan Habib Rizieq

Kamis, 14 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta -  Habib Syaugi Shahab
Ketua Tanfidzi DPW FPI Pelalawan merilis pernyataan sikap terkait permintaan maaf  Arsyadianto Rachman Ketua Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Riau yang videonya viral melontarkan penghinaan, fitnah dan adu domba terhadap Habib Rizieq Shihab, FPI, pendukung Prabowo - Sandi dan umat Islam. Sebagai berikut.

Kami atas nama DPW FPI Pelalawan merespons baik atas permohonan maaf dari MPW Pemuda Pancasila Riau tentang pernyataannya yang melecehkan Imam Besar umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab dan pelecehan terhadap ormas FPI dan Islam yang sempat menggemparkan seluruh umat, karena memang pada intinya kita umat Islam adalah pemaaf dan rahmatan lil alamin.

Akan  tetapi sedikit disayangkan dalam surat permohonan maaf tersebut ditulis dengan perkataan bahwa pidatonya telah dipelintir oleh orang dan pernyataan nya di putus-putus.

Yang mana dalam surat permohonan maaf itu seakan-akan masih berusaha untuk mencari pembenaran dan tidak secara ikhlas mengakui kesalahan.

Pertanyaan nya siapa yg memelintir dan memutus-mutus rekaman video tersebut? Atau bukan lnya kalau videonya tidak putus-putus sebenarnya justru lebih parah lagi provokasi dan pelecehan dalam pernyataan pidato tersebut?

Yang perlu kita sadari dan fahami adalah kita harus berfikir dulu menggunakan akal dan qolbu kita sebelum berbicara, jangan sebalik nya ngomong dulu dan telat mikir, karena di akhir zaman ini dinding dan tembok pun bisa mendengar atau melihat dan berbicara, bahkan dapur dan kamar kita saja mudah diketahui orang dengan detail kalau mau, itulah kemajuan teknologi dalam kerangka fitnah akhir zaman.

Bila ketua MPW PP Riau benar-benar ikhlash mengakui kekhilafannya, harusnya lakukan permintaan maaf secara visual dalam video sebagaimana pidato doktrin dan provokasinya yang viral telah membuat keresahan dan mencederai umat Islam.

Terlebih ia mengatakan FPI adalah ormas islam yang Radikal, yang nyatanya beliau sendiri gagal faham tentang makna radikal. Silahkan bedah AD/ART FPI cari radikal nya dimana, kalau FPI radikal pasti kami tak akan ikut pilpres, pileg, pilkada tapi dalam prakteknya FPI jadi garda terdepan untuk sukses implementasinya sistem pemerintahan dan penyelamat pancasila dalam naungan NKRI harga mati.

Begitu juga banyak yang komentar tentang khilafah dan sebagainya. Kalau nggak ngerti ya nggak usah ngomonglah, tak usah pura-pura tahu kalau jadi ayam berkokok saja jangan meong-meong, dan mempersepsikan sendiri-sendiri.

Bila kurang ngerti ilmu agama taklim dulu dekati para alim Ulama' dan Habaib insya Allah kita bisa jaga bersama keutuhan dan kesaktian pancasila sebagai pilar NKRI.

Kami FPI tidak pernah cari gara-gara, tidak pernah ganggu orang, tak pernah usil apalagi ngerecoki orang lain, kami tak pernah melemahkan apalagi mendiskreditkan ulama, orang atau kelompok lain sesama muslim baik yang sefaham maupun yg berbeda manhaj dengan umat lain sekalipun. Silahkan berjuang di tupoksi masing-masing untuk kemajuan NKRI tapi jangan bangunkan singa yang sedang khusyuk berdzikir.

Habib Syaugi Shahab
Ketua Tanfidzi DPW FPI Pelalawan

Foto: FPI Pelalawan, Riau