Pilih Jokowi Berarti Anda Pilih Megawati! Mega: Jokowi Hanya Petugas Partai PDIP!
Ahad, 10 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan kembali menegaskan, setiap kader PDIP baik di legislatif maupun eksekutif menyandang status petugas partai, tak terkecuali Presiden Joko Widodo.
"Ketika saya jadikan Pak Jokowi orang kan tidak tahu. Saya punya tanda tangan Pak Jokowi, dia adalah petugas partai, itu untuk ketum PDI Perjuangan, tapi tidak pernah saya beber-beber," kata Megawati saat mengumumkan pasangan calon enam Pemilihan Kepala Daerah di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1).
"Agar supaya sewaktu-waktu untuk pem-bully-an kepada saya keliwatan. Presiden dari kami itu adalah dari partai," sambungnya.
Menurut Mega, setiap kader partai yang dipercaya mendapat penugasan untuk duduk mengisi jabatan penyelenggara diputuskan melalui keputusan kongres partai. Dengan kata lain, mereka yang duduk di kursi pemerintahan maupun parlemen berdiri membawa bendera partai.
"Itu kongres partai, institusi partai. Jangan samakan dengan lain. Kalau saya sebut kalian petugas partai bukan karena kesombongan saya tapi itu perintah partai," tegas Mega.
Ia juga meminta kepada mereka yang terpilih dalam Pilkada serentah 2018 untuk tidak marah bila disebut sebagai petugas partai.
"Nanti jangan sudah jadi kok saya dipanggil petugas partai, saya pun petugas partai yang diberi mandat oleh kongres dan diberikan hak prerogatif kepada saya, mengapa saya yang boleh memilih orangnya ini ini. DPP hanya menyarankan," jelas Presiden ke-5 RI tersebut.
Bila tak mau dipanggil sebagai petugas partai, kata Megawati, lebih baik tidak masuk ke PDIP.
Foto: Megawati
Sumber: Rmol
Faktakini.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan kembali menegaskan, setiap kader PDIP baik di legislatif maupun eksekutif menyandang status petugas partai, tak terkecuali Presiden Joko Widodo.
"Ketika saya jadikan Pak Jokowi orang kan tidak tahu. Saya punya tanda tangan Pak Jokowi, dia adalah petugas partai, itu untuk ketum PDI Perjuangan, tapi tidak pernah saya beber-beber," kata Megawati saat mengumumkan pasangan calon enam Pemilihan Kepala Daerah di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1).
"Agar supaya sewaktu-waktu untuk pem-bully-an kepada saya keliwatan. Presiden dari kami itu adalah dari partai," sambungnya.
Menurut Mega, setiap kader partai yang dipercaya mendapat penugasan untuk duduk mengisi jabatan penyelenggara diputuskan melalui keputusan kongres partai. Dengan kata lain, mereka yang duduk di kursi pemerintahan maupun parlemen berdiri membawa bendera partai.
"Itu kongres partai, institusi partai. Jangan samakan dengan lain. Kalau saya sebut kalian petugas partai bukan karena kesombongan saya tapi itu perintah partai," tegas Mega.
Ia juga meminta kepada mereka yang terpilih dalam Pilkada serentah 2018 untuk tidak marah bila disebut sebagai petugas partai.
"Nanti jangan sudah jadi kok saya dipanggil petugas partai, saya pun petugas partai yang diberi mandat oleh kongres dan diberikan hak prerogatif kepada saya, mengapa saya yang boleh memilih orangnya ini ini. DPP hanya menyarankan," jelas Presiden ke-5 RI tersebut.
Bila tak mau dipanggil sebagai petugas partai, kata Megawati, lebih baik tidak masuk ke PDIP.
Foto: Megawati
Sumber: Rmol