Sandi Abaikan Survei Charta Politika "Si Raja Meleset" Yang Klaim Ahok Menang Di Pilgub DKI 2017
Senin, 25 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Lembaga Survei Charta Politika yang bilang Ahok - Djarot akan menang di Pilgub DKI 2017, kini kembali merilis "hasil survei" untuk Pilpres 2019.
Saat Pilgub DKI 2017, Lembaga Survei yang dipimpin oleh Ahoker Tionghoa yang bernama Yunarto Wijaya ini merilis hasil survei pada tanggal 15 April 2017 alias hanya empat hari sebelum Pilgub DKI Putaran Kedua yang isinya Ahok - Djarot raih 47,3 persen sementara Anies - Sandi hanya 44,8 persen.
Charta Politika mengklaim Survei tersebut dilakukan pada 7-12 April 2017 menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden dalam survei sebanyak 782 orang, yang tersebar di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
Tingkat kepercayaan survei diklaim oleh mereka sebesar 95 persen, dengan margin of error 3,5 persen. Hasilnya, Ahok-Djarot memperoleh elektabilitas 47,3 persen dan Anies-Sandiaga 44,8 persen. Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 7,9 persen, demikian pengakuan Yunarto Wijaya cs.
Fakta kemudian membuktikan "hasil survei" Charta Politika sangat meleset!
Hasil Resmi KPU Pilgub DKI 2017 Putaran Kedua Anies - Sandi menang telak dengan meraih 57,96 persen, sementara Ahok - Djarot 42,04 persen.
Melesetnya terlalu parah, mas. Kalo orang mau pergi ke Surabaya tapi nyasar malah ke Malang, itu masih mending. Tapi ibarat orang nyasar, melesetnya asil survei Charta Politika ini ibarat orang mau pergi ke Surabaya dia malah nyasarnya ke Merauke saking parahnya!
Kini Charta Politika "Si Raja Meleset" Itu muncul lagi dan mengklaim Pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno masih tertinggal dari Paslon Petahana jelang Pilpres 2019.
Sandi mengatakan dirinya tidak terpengaruh dengan hasil survei lembaga survei Charta Politika itu.
"Saya hanya memegang survei internal sebagai acuan kami. Dan survei internal kita terbukti akurat waktu Pilgub DKI Jakarta dan pilkada serentak 2018," kata Sandi di RM Medan Baru, Jakarta Barat, Senin (25/3/2019).
Sandi menyatakan survei internal timses memperlihatkan tren elektabilitas pasangan nomor urut 02 terus menanjak.
"Saya nggak mau bilang menyalip. Buat saya kita harus pastikan para relawan kita tetap semangat. Kita ambil paling konservatif saja, kita masih tertinggal," ujarnya.
Sandi optimistis dirinya dan Prabowo memenangi Pilpres 2019. Dia mengajak timses dan relawan bekerja keras di sisa hari menjelang 17 April 2019.
"Kita memiliki kinerja yang baik dari elektabilitas. Tapi kita kerja keras, karena 19 hari terakhir sentimennya mesti dikelola secara positif. Ya, Bismillah," ucap Sandi.
Survei Charta Politika tentang elektabilitas capres-cawapres menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan raupan suara 53,6 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandi 35,4 persen.
Survei dilaksanakan pada 1-9 Maret 2019. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 2.000 responden di 34 provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,19% dan tingkat kepercayaan 95%.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Lembaga Survei Charta Politika yang bilang Ahok - Djarot akan menang di Pilgub DKI 2017, kini kembali merilis "hasil survei" untuk Pilpres 2019.
Saat Pilgub DKI 2017, Lembaga Survei yang dipimpin oleh Ahoker Tionghoa yang bernama Yunarto Wijaya ini merilis hasil survei pada tanggal 15 April 2017 alias hanya empat hari sebelum Pilgub DKI Putaran Kedua yang isinya Ahok - Djarot raih 47,3 persen sementara Anies - Sandi hanya 44,8 persen.
Charta Politika mengklaim Survei tersebut dilakukan pada 7-12 April 2017 menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden dalam survei sebanyak 782 orang, yang tersebar di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
Tingkat kepercayaan survei diklaim oleh mereka sebesar 95 persen, dengan margin of error 3,5 persen. Hasilnya, Ahok-Djarot memperoleh elektabilitas 47,3 persen dan Anies-Sandiaga 44,8 persen. Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 7,9 persen, demikian pengakuan Yunarto Wijaya cs.
Fakta kemudian membuktikan "hasil survei" Charta Politika sangat meleset!
Hasil Resmi KPU Pilgub DKI 2017 Putaran Kedua Anies - Sandi menang telak dengan meraih 57,96 persen, sementara Ahok - Djarot 42,04 persen.
Melesetnya terlalu parah, mas. Kalo orang mau pergi ke Surabaya tapi nyasar malah ke Malang, itu masih mending. Tapi ibarat orang nyasar, melesetnya asil survei Charta Politika ini ibarat orang mau pergi ke Surabaya dia malah nyasarnya ke Merauke saking parahnya!
Kini Charta Politika "Si Raja Meleset" Itu muncul lagi dan mengklaim Pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno masih tertinggal dari Paslon Petahana jelang Pilpres 2019.
Sandi mengatakan dirinya tidak terpengaruh dengan hasil survei lembaga survei Charta Politika itu.
"Saya hanya memegang survei internal sebagai acuan kami. Dan survei internal kita terbukti akurat waktu Pilgub DKI Jakarta dan pilkada serentak 2018," kata Sandi di RM Medan Baru, Jakarta Barat, Senin (25/3/2019).
Sandi menyatakan survei internal timses memperlihatkan tren elektabilitas pasangan nomor urut 02 terus menanjak.
"Saya nggak mau bilang menyalip. Buat saya kita harus pastikan para relawan kita tetap semangat. Kita ambil paling konservatif saja, kita masih tertinggal," ujarnya.
Sandi optimistis dirinya dan Prabowo memenangi Pilpres 2019. Dia mengajak timses dan relawan bekerja keras di sisa hari menjelang 17 April 2019.
"Kita memiliki kinerja yang baik dari elektabilitas. Tapi kita kerja keras, karena 19 hari terakhir sentimennya mesti dikelola secara positif. Ya, Bismillah," ucap Sandi.
Survei Charta Politika tentang elektabilitas capres-cawapres menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan raupan suara 53,6 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandi 35,4 persen.
Survei dilaksanakan pada 1-9 Maret 2019. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 2.000 responden di 34 provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,19% dan tingkat kepercayaan 95%.
Sumber: Detik