Si Baju Kotak-Kotak Mau Klaim Baju Putih Khas Prabowo, BPN: Kami Duluan Putih, Mereka Cuma Niru

Selasa, 26 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta - Sudah lama Kubu Prabowo - Sandi menyerukan agar para pendukung paslon Pilihan Ijtima' Ulama itu ramai-ramai Sholat Shubuh bersama lalu mengenakan baju putih-putih ke TPS di hari pencoblosan Pemilu 2019, Rabu 17 April 2019.

Antara lain oleh Kornas GISS KH Muhammad Al Khaththath yang pada 4 Maret 2019 lalu menyerukan, "17 April kita bikin Shubuh Akbar Indonesia. Apa artinya Shubuh Akbar Indonesia? Shubuh Indonesia yang terbesar! Dan akan menjadi fenomenal, dimana di satu hari Shubuhnya terbesar di dunia, Laki perempuan tua muda semua datang Sholat Shubuh berjamaah, seperti Sholat Ied, bukan Jum'at lagi tapi Sholat Ied,"

"Nanti itu (Rabu, 17 April 2019) semua laki perempuan datang ke Masjid, pakaiannya putih putih", ujar Kyai Al Khaththath.

Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis juga kerap menyerukan hal serupa termasuk pada  hari Ahad (24/3/2019) lalu ba'da dzuhur dalam acara "Condet Bersholawat untuk Indonesia Dukung Prabowo - Sandi".

Kyai Shobri mengatakan, "Karena itu saya ajak seluruh relawan dan masyarakat 17 April nanti kita ramai-ramai Sholat Shubuh berjamaah, dilanjutkan dengan dzikir, istighosah, lalu kita sarapan bersama-sama, ibu-ibu silahkan nyiapin ketupat sayurnya, nyiapin telurnya dan lain-lain, lalu ramai-ramai kita semua jadi saksi di TPS-TPS."

"Pakaian kita di TPS putih semua, kita jadi saksi, rekam hasil penghitungan suara di TPS lalu kirim ke server-server, insya Allah gak ada kecurangan, dan kita 02 menang!", ujarnya.

Namun seperti tak punya ide lain, Capres dan Cawapres petahana kemudian "menjiplak total" alias "mengkloning" Program dan seruan Kubu 02 tersebut, dengan meminta para pendukungnya juga memakai baju putih ke TPS.

BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dengan tegas mengatakan identitas baju putih dimiliki mereka terlebih dulu.

"Yang duluan seragam putih kami. Gerindra dan 02," kata juru bicara BPN Prabowo - Sandi, Sodik Mujahid kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).

Pada Pilpres 2014, Jokowi mengenakan baju kotak-kotak, sementara Prabowo putih, dan Prabowo tidak pernah menghilangkan ciri khas putih yang sudah lama mereka kenakan.

Namun menurut Sodik, identitas baju putih itu kemudiam ditiru pasangan nomor urut 01. Bahkan, baju putih dinilai Sodik jadi simbol kabinet Jokowi.

"Mereka niru sudah lama. Sejak pilpres tahun lalu dan lanjut dengan jadi simbol kabinet dan birokrasi/kabinet Jokowi," ujarnya.

Lantas, apakah BPN Prabowo-Sandi akan mengubah ciri khas pakaian?

"Tidak, kami tetap krem putih dan krem biru," tegas Sodik.

Prabowo - Sandi adalah paslon pilihan Ijtima' Ulama dan Habaib, yang pakaian sehari-harinya berwarna putih seperti yang biasa dipakai oleh Imam Besar umat Islam Habib Rizieq Shihab dan lainnya, karena itu paslon nomor urut 02 itu identik dengan warna putih.

Apalagi Prabowo - Sandi didukung oleh FPI dan Ormas-ormas Islam yang juta identik dengan warna putih, serta partai pengusung utamanya seperti Gerindra dan PKS pun menggunakan warna putih, sehingga pantas kita sebut "Putih adalah Prabowo - Sandi".

Ingat Aksi 212, 411, Malam Munajat 212 dan lainnya? Semuanya juga mengenakan baju putih.

Karena itulah Ketua DPP FPI KH Shobri Lubis mengajak agar umat Islam ramai-ramai mengenakan baju putih saat mendatangi dan menjadi saksi di TPS-TPS pada hari pelaksanaan Pemilu 2019, yaitu Rabu 17 April 2019 untuk mengawal kemenangan Prabowo - Sandi.

Sementara paslon petahana identik dengan warna merah, yang menjadi warna kebesaran PDIP sebagai partai pengusung utamanya, serta warna kotak-kotak.

Sumber: Detik

Posting Komentar untuk "Si Baju Kotak-Kotak Mau Klaim Baju Putih Khas Prabowo, BPN: Kami Duluan Putih, Mereka Cuma Niru"