Solidaritas Pada Muslim, Sidang Parlemen Selandia Baru Dibuka dengan Pembacaan Al-Qur'an
Sabtu, 23 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Ayat suci Alquran dibacakan saat penyelenggaraan sidang parlemen Selandia Baru pada Selasa (19/3).
Ini pertama kali dilakukan, setelah serangan teror di dua masjid Jumat pekan lalu yang menewaskan 50 jemaah masjid di Kota Christchurch.
Seorang ulama juga memimpin doa di dalam sidang tersebut. Hal ini dipandang sebagai tanda solidaritas bagi para korban penembakan. Demikian dilansir dari laman The Independent, Rabu (20/3).
Ayat-ayat Alquran yang dibacakan dalam sidang tersebut yaitu bagian dari surat Al Baqarah yang menekankan kesabaran, doa, dan keadilan pada hari penghakiman. Ini baru pertama kali Alquran dibaca di dalam parlemen Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern yang menerima apresiasi dunia terkait responsnya atas serangan itu juga menawarkan biaya pemakaman korban.
Dalam pidatonya di parlemen, dia mengawalinya dengan mengucap salam 'Assalamu'alaikum' yang berarti 'salam damai untukmu'.
Dalam pidatonya, Ardern juga mengajak warganya merasakan kesedihan komunitas Muslim dan berjanji pelaku teror akan diadili dengan kekuatan hukum penuh.
Kepala Penasihat Presiden Republik Turki, Ibrahim Kalin memuji penghormatan parlemen Selandia Baru.
"Saya memuji (parlemen) atas tindakan yang mengharukan dan sangat indah ini. Aksi kebaikan dan resolusi inilah yang akan mengalahkan terorisme dan fasisme," ujarnya.
Dalam sidang itu, Ardern juga dengan menolak menyebut nama pelaku teror yang merupakan warga Australia tersebut.
"Saya memohon kepada Anda sekalian, sebutlah nama mereka yang telah kehilangan nyawa daripada (menyebut nama) pria yang telah menghilangkan nyawa mereka. Dia seorang teroris. Dia seorang kriminal. Dia seorang ekstremis. Tapi dia, ketika saya berbicara, tak memiliki nama," tegasnya.
Foto: PM Selandia Baru Jacinda Ardern bicara di Parlemen.
Sumber: Merdeka
Faktakini.com, Jakarta - Ayat suci Alquran dibacakan saat penyelenggaraan sidang parlemen Selandia Baru pada Selasa (19/3).
Ini pertama kali dilakukan, setelah serangan teror di dua masjid Jumat pekan lalu yang menewaskan 50 jemaah masjid di Kota Christchurch.
Seorang ulama juga memimpin doa di dalam sidang tersebut. Hal ini dipandang sebagai tanda solidaritas bagi para korban penembakan. Demikian dilansir dari laman The Independent, Rabu (20/3).
Ayat-ayat Alquran yang dibacakan dalam sidang tersebut yaitu bagian dari surat Al Baqarah yang menekankan kesabaran, doa, dan keadilan pada hari penghakiman. Ini baru pertama kali Alquran dibaca di dalam parlemen Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern yang menerima apresiasi dunia terkait responsnya atas serangan itu juga menawarkan biaya pemakaman korban.
Dalam pidatonya di parlemen, dia mengawalinya dengan mengucap salam 'Assalamu'alaikum' yang berarti 'salam damai untukmu'.
Dalam pidatonya, Ardern juga mengajak warganya merasakan kesedihan komunitas Muslim dan berjanji pelaku teror akan diadili dengan kekuatan hukum penuh.
Kepala Penasihat Presiden Republik Turki, Ibrahim Kalin memuji penghormatan parlemen Selandia Baru.
"Saya memuji (parlemen) atas tindakan yang mengharukan dan sangat indah ini. Aksi kebaikan dan resolusi inilah yang akan mengalahkan terorisme dan fasisme," ujarnya.
Dalam sidang itu, Ardern juga dengan menolak menyebut nama pelaku teror yang merupakan warga Australia tersebut.
"Saya memohon kepada Anda sekalian, sebutlah nama mereka yang telah kehilangan nyawa daripada (menyebut nama) pria yang telah menghilangkan nyawa mereka. Dia seorang teroris. Dia seorang kriminal. Dia seorang ekstremis. Tapi dia, ketika saya berbicara, tak memiliki nama," tegasnya.
Foto: PM Selandia Baru Jacinda Ardern bicara di Parlemen.
Sumber: Merdeka