Tegas! Ketua PA 212: Khilafah Itu Baru Mimpi, yang Harus Diperhatikan PKI

Ahad, 31 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 KH Slamet Ma'arif mengatakan ide untuk mengusung khilafah baru dalam tahap angan-angan. Karena itu, menurut Kyai Slamet, bukan khilafah yang harus diwaspadai, melainkan PKI yang jelas pernah memberontak.

"Kalau urusan isu khilafah baru mimpi belum kenyataan. Yang harus diperhatikan PKI yang jelas terbukti memberontak. Mengkhianati bangsa, kebangkitan PKI harusnya lebih diperhatikan. Sekarang sesuatu yang masih di awang-awang baru isu jadi masalah. Tapi yang jelas memberontak negara kok dilupakan," kata Kyai Slamet di depan KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu menegaskan calon presiden (capres) Prabowo Subianto secara gamblang peduli terhadap ideologi pancasila. Prabowo, kata Slamet, akan menggalakkan pemahaman ideologi pancasila hingga perguruan tinggi jika terpilih nanti.

"Pak Prabowo sudah sampaikan sampai ke perguruan tinggi penanaman ideologi. Dari mulai usia dini sampai perguruan tinggi," katanya.

Kyai Slamet pun meminta semua pihak untuk tidak hanya berdebat soal penerapan ideologi Pancasila. Dia mengingatkan semua pihak harus ikut serta memberi pemahaman kepada warga soal Pancasila.

"Yang terpenting adalah pemahaman ideologi Pancasila, jangan cuma teriak tapi pemahaman Pancasila di masyarakat hilang, sehingga jadi simbol saja," ujar Kyai Slamet.

PA 212 sendiri, kata Kyai Slamet, berkomitmen mendukung Prabowo dalam menegakkan ideologi Pancasila. Dia mengatakan Pancasila sebagai pedoman yang diwariskan oleh pendiri bangsa.

"Pak Prabowo menunjukkan bahwa nasionalisme begitu luar biasa. Pancasilais, artinya siapapun baik dia maupun kami tidak mengganti Pancasila. Itu bagian dari komitmen pendiri bangsa kita, termasuk dari kami juga," pungkasnya.

Sumber: Detik

Posting Komentar untuk "Tegas! Ketua PA 212: Khilafah Itu Baru Mimpi, yang Harus Diperhatikan PKI"