Tegas! Tak Peduli Ancaman, Politisi Golkar Erwin Aksa Tetap Dukung Prabowo - Sand
Selasa, 19 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Apapun partainya, Prabowo - Sandi Presiden dan Wakil Presidennya.
Hal ini sudah menjadi pedoman banyak pengurus partai walaupun partai itu tidak bergabung dalam Koalisi keumatan pengusung Paslon 02 Prabowo - Sandi.
Hal itu karena mereka ingin pemimpin terbaik yang memimpin Republik Indonesia di periode tahun 2019 - 2024, dan hanya Prabowo - Sandi lah jawabannya.
Politikus Partai Golkar Erwin Aksa menegaskan dukungannya kepada pasangan calon 02 Prabowo-Sandi tidak akan pernah berubah.
Golkar pun akan mengklarifikasi Erwin atas sikap politiknya yang berseberangan dengan partai yang merupakan salah satu partai pendukung Paslon 01 Jokowi-Maruf.
"Di dalam kebijakan partai jelas setiap kader harus loyal dan taat pada kebijakan partai tersebut, kami tentu akan mempelajari dan mengklarifikasi terhadap Saudara Erwin Aksa atas keterlibatannya dalam memberi dukungan terhadap Saudara Sandi," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3).
Ace menuturkan, akan ada mekanisme partai terkait dukungan Erwin ke Ppaslon 02, yakni nonaktif. Ace menjelaskan, pengurus yang mendukung paslon di luar dukungan partai akan dinonaktifkan sebagai pengurus. Selain itu, yang bersangkutan juga harus menanggalkan seluruh simbol atau atribut Golkar.
"Sebetulnya di internal partai sendiri ada aturan jelas bahwa setiap kader yang tidak menaati aturan partai maka dia harus nonaktif, pengurus partai maupun kader, dan menanggalkan semua atribut partai," kata Ace.
Dukungan Erwin atas Sandi muncul secara terbuka saat Erwin sebagai politikus Golkar justru mendampingi Sandi saat gelaran debat cawapres pada Ahad (17/3) lalu.
Erwin sendiri telah menyatakan diri nonaktif dari partai. Melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (19/3), Erwin menyatakan akan nonaktif dari kepengurusan Golkar.
"Saya sadar dan memahami konsekuensi dari partai, saat ini saya tidak sejalan dengan partai. Namun, langkah saya ini bukan berarti tidak taat asas, tapi demi persahabatan saya dengan Sandiaga Uno. Akhirnya, saya mohon maaf kepada seluruh kolega dan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia, dan dengan ini saya menyatakan nonaktif dari kepengurusan Partai Golkar sampai proses pencapresan selesai," kata Erwin.
Foto: Erwin Aksa
Sumber: Republika
Faktakini.com, Jakarta - Apapun partainya, Prabowo - Sandi Presiden dan Wakil Presidennya.
Hal ini sudah menjadi pedoman banyak pengurus partai walaupun partai itu tidak bergabung dalam Koalisi keumatan pengusung Paslon 02 Prabowo - Sandi.
Hal itu karena mereka ingin pemimpin terbaik yang memimpin Republik Indonesia di periode tahun 2019 - 2024, dan hanya Prabowo - Sandi lah jawabannya.
Politikus Partai Golkar Erwin Aksa menegaskan dukungannya kepada pasangan calon 02 Prabowo-Sandi tidak akan pernah berubah.
Golkar pun akan mengklarifikasi Erwin atas sikap politiknya yang berseberangan dengan partai yang merupakan salah satu partai pendukung Paslon 01 Jokowi-Maruf.
"Di dalam kebijakan partai jelas setiap kader harus loyal dan taat pada kebijakan partai tersebut, kami tentu akan mempelajari dan mengklarifikasi terhadap Saudara Erwin Aksa atas keterlibatannya dalam memberi dukungan terhadap Saudara Sandi," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3).
Ace menuturkan, akan ada mekanisme partai terkait dukungan Erwin ke Ppaslon 02, yakni nonaktif. Ace menjelaskan, pengurus yang mendukung paslon di luar dukungan partai akan dinonaktifkan sebagai pengurus. Selain itu, yang bersangkutan juga harus menanggalkan seluruh simbol atau atribut Golkar.
"Sebetulnya di internal partai sendiri ada aturan jelas bahwa setiap kader yang tidak menaati aturan partai maka dia harus nonaktif, pengurus partai maupun kader, dan menanggalkan semua atribut partai," kata Ace.
Dukungan Erwin atas Sandi muncul secara terbuka saat Erwin sebagai politikus Golkar justru mendampingi Sandi saat gelaran debat cawapres pada Ahad (17/3) lalu.
Erwin sendiri telah menyatakan diri nonaktif dari partai. Melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (19/3), Erwin menyatakan akan nonaktif dari kepengurusan Golkar.
"Saya sadar dan memahami konsekuensi dari partai, saat ini saya tidak sejalan dengan partai. Namun, langkah saya ini bukan berarti tidak taat asas, tapi demi persahabatan saya dengan Sandiaga Uno. Akhirnya, saya mohon maaf kepada seluruh kolega dan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia, dan dengan ini saya menyatakan nonaktif dari kepengurusan Partai Golkar sampai proses pencapresan selesai," kata Erwin.
Foto: Erwin Aksa
Sumber: Republika