Tuduh Prabowo Menculik, Nicholay Aprilindo Kritik Keras Agum Gumelar

Kamis, 14 Maret 2019

Faktakini.com

SURAT TERBUKA :
Kepada Yth. Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar.

Yth. Bapak Agum Gumelar, saya dahulu sangat bangga dengan anda waktu anda masih aktif di Kopassus, tapi sekarang saya tidak respek pada anda, karena anda sudah kehilangan jati diri dan jiwa sapta marga serta sumpah prajurit.

Pak Agum Gumelar, Anda bilang anda tahu segalanya rahasia tentang pelanggaran ham mei 1998, anda tahu dimana mayat2 korban penculikan, anda sepertinya sedang mencari "panggung politik".

Pak Agum Gumelar, Kalau anda tahu tentang rahasia peristiwa pelanggaran ham mei 199i dan tahu di mana mayat para korban penculikan, kenapa anda tidak melaporkan itu pada Presiden2 terdahulu seperti BJ.Habibie, Gusdur, Megawati, SBY dan Jokowi ? Dan kenapa anda tidak melaporkan itu pada tim pencari fakta komnas ham serta kejaksaan agung ? Kenapa waktu Megawati Soekarno Putri berpasangan dengan Prabowo Subianto pada saat capres-cawapres 2009 anda tidak "bernyanyi" ?

Kalau anda tahu segalanya tentang rahasia tersebut dan dimana mayat para aktivis korban penculikan dan atau anda tahu tentang suatu peristiwa kejahatan lalu anda tidak melaporkan maka anda dapat dikenai sanksi pidana juga dan termasuk dalam kategori "pembiaran", anda sadarkah tentang itu ??

Pak Agum Gumelar, saya minta anda harus jujur dan ksatria, untuk memberikan kepastian hukum bagi keluarga para aktivis korban penculikan mei 1998.

Sebagai seorang Jenderal TNI yang terikat sapta marga dan sumpah prajurit walaupun anda sudah purnawirawan, seharusnya anda tahu itu.

Pernyataan anda tentang pelanggaran ham yang anda tuduhkan pada Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto tsb. Bagaikan anda "menepuk air didulang terpercik muka sendiri" dan bagaikan "buruk rupa cermin dibelah", serta bagaikan "melihat kuman diseberang lautan namun balok dimata sendiri tidak tampak".

Sebagai sesama IKAL Lemhannas RI, Saya  berharap anda jujur dan ksatria, serta masih tersisa dalam ingatan anda Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, dan saya berharap anda insyaf menjelang hari tua anda menanti dipanggil oleh Allah SWT.
Jangan sampai oleh karena kekuasaan maka anda lupa segalanya.
Ingat hukum tabur tuai, siapa menabur dia akan menuai atau hukum karma pala.
Sekali lagi insyaf dan bertaubatlah pada Allah SWT. Semoga kelak saat anda pulang ke haribaan-Nya anda husnul khotimah, Aamiin.....YRA.

Hormat saya :
Nicholay Aprilindo Alumnus PPSA XVII LEMHANNAS RI-2011.