Wow Kereen! Setelah Bertemu Sandiaga, Pengusaha Buat Motif Batik 2 Jari
Sabtu, 9 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Salah satu pengusaha batik Laweyan Solo, Gunawan Muhammad Nizar memproduksi batik bermotif dua jari. Motif tersebut dibuatnya usai dikunjungi oleh Sandiaga Uno pada bulan lalu.
Menurut Gunawan, alasan utama pembuatan motif tersebut adalah masalah bisnis. "Simbol dua jari yang sering digunakan Sandiaga cukup eye catching," katanya saat ditemui di pabriknya, Kamis 7 Maret 2019.
Hal itu membuatnya mencoba untuk berkreasi dengan menggabungkannya menggunakan motif klasik lain sehingga tercipta desain yang dianggapnya lebih menarik. "Untuk isiannya menggunakan motif truntum," kata dia.
Meski bergambar dua jari, Gunawan mengatakan bahwa pembuatan motif itu tidak dikhususkan untuk membuat seragam kampanye. "tujuannya untuk pakaian yang digunakan sehari-hari," katanya.
Hal itu membuatnya memilih tidak menambahkan atribut berbau partai maupun nomor urut di motif yang dibuatnya. "Semua orang juga bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan," kata dia.
Hanya saja, pemilik usaha batik Putra Laweyan itu belum bisa memproduksinya dalam jumlah besar. "Mungkin baru 200 potong yang kami buat," katanya. Sebab, dia hanya membuatnya dalam bentuk batik tulis kombinasi cap. "Bukan printing, sebab printing itu batik palsu," katanya.
Baca juga: Ingin Ubah Format Pendidikan, Sandiaga Konsultasi ke Anies
Sebelumnya, Sandiaga pernah berkunjung ke Kampung Batik Laweyan pada awal Februari kemarin. Saat itu Sandiaga bertemu dengan para pengusaha batik serta warga di kediaman Gunawan.
Foto: Perajin tengah menyelesaikan pembuatan kain batik bermotif dua jari di rumah batik Putra Laweyan, Solo, Kamis 7 Maret 2019. Pemilik Putra Laweyan, Gunawan Muhammad Nizar terinspirasi membuat motif itu usai bertemu Sandiaga pada bulan lalu
Sumber: Tempo
Faktakini.com, Jakarta - Salah satu pengusaha batik Laweyan Solo, Gunawan Muhammad Nizar memproduksi batik bermotif dua jari. Motif tersebut dibuatnya usai dikunjungi oleh Sandiaga Uno pada bulan lalu.
Menurut Gunawan, alasan utama pembuatan motif tersebut adalah masalah bisnis. "Simbol dua jari yang sering digunakan Sandiaga cukup eye catching," katanya saat ditemui di pabriknya, Kamis 7 Maret 2019.
Hal itu membuatnya mencoba untuk berkreasi dengan menggabungkannya menggunakan motif klasik lain sehingga tercipta desain yang dianggapnya lebih menarik. "Untuk isiannya menggunakan motif truntum," kata dia.
Meski bergambar dua jari, Gunawan mengatakan bahwa pembuatan motif itu tidak dikhususkan untuk membuat seragam kampanye. "tujuannya untuk pakaian yang digunakan sehari-hari," katanya.
Hal itu membuatnya memilih tidak menambahkan atribut berbau partai maupun nomor urut di motif yang dibuatnya. "Semua orang juga bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan," kata dia.
Hanya saja, pemilik usaha batik Putra Laweyan itu belum bisa memproduksinya dalam jumlah besar. "Mungkin baru 200 potong yang kami buat," katanya. Sebab, dia hanya membuatnya dalam bentuk batik tulis kombinasi cap. "Bukan printing, sebab printing itu batik palsu," katanya.
Baca juga: Ingin Ubah Format Pendidikan, Sandiaga Konsultasi ke Anies
Sebelumnya, Sandiaga pernah berkunjung ke Kampung Batik Laweyan pada awal Februari kemarin. Saat itu Sandiaga bertemu dengan para pengusaha batik serta warga di kediaman Gunawan.
Foto: Perajin tengah menyelesaikan pembuatan kain batik bermotif dua jari di rumah batik Putra Laweyan, Solo, Kamis 7 Maret 2019. Pemilik Putra Laweyan, Gunawan Muhammad Nizar terinspirasi membuat motif itu usai bertemu Sandiaga pada bulan lalu
Sumber: Tempo