Zeng Wei Jian: Hillary Clinton Counter Attack

Kamis, 21 Maret 2019

Faktakini.com

HILLARY CLINTON COUNTER ATTACK
by Zeng Wei Jian

Banyak kesamaan antara Hillary Clinton dan Jokowi. Keduanya sama-sama suka selfie. Donald Trump dan istri tidak pernah melayani selfie. Hanya sekali, Melania Trump berpose joyous selfie at Christmas.

Greg Menard dari Tim Bison merayakan FCS championship di White House. Di situ dia berusaha selfie dengan President Trump. Hasilnya blur. MarketWatch menyebutnya sebagai "The worst selfie anybody’s ever taken with Donald Trump".

Sebenarnya, Hillary kubu petahanan. Barrack Obama selagi bertugas sebagai presiden terbuka berkampanye untuk Hillary.

Bagi publik Amerika, Hillary adalah kandidat presiden paling berpengalaman. Dia "Ibu Negara" dua periode. Punya Global Profile. Predikatnya "The most famous woman in the world".

Nyaris semua media dan pabrik polling menangkan Hillary. Jokowi juga begitu. Baru saja, Denny JA rilis meme tabel 19 pabrik polling. Semuanya menangkan Jokowi-Maruf. Anehnya, ada jurang gap angka selisih yang fantastik.

LSI Denny JA paling extrim. Dia menangkan Jokowi-Maruf dengan selisih 28%. Puskaptis berada di extrim terendah dengan selisih 4%.

Hillary dan Jokowi mengumpulkan "crowd" dalam setiap acara kampanye. Sama lagi, "crowd" mereka banyak tapi tidak antusias. Sebagian besar massa partai.

Hillary dan Jokowi figur ngetop. Celebrity politik. Masyarakat ingin liat langsung. Makanya mereka datang. Siapa tau bisa selfie bareng. But, that's it...!!

Jokowi's crowd lebih parah. Setelah acara, mereka pamer foto dua jari. Sekali pun pake kaos 01. Foto Selfie rakyat dua-jari di samping Jokowi marak di media sosial. Menyiratkan sebuah arti. Jokowi is not welcomed no more.

Sekalipun berpengalaman, People dislike Hillary. Mereka ngga mau ada orang dengan nama "Clinton" di White House. Operating the nation.

Video Bill Clinton berbohong dengan percaya diri diputar berulang-ulang. Awalnya Bill Clinton ngga ngaku punya skandal sex dengan Monica Lewinsky dan beberapa perempuan lain. Akhirnya ngaku. Oh, What a shame...!!

Saat Hillary kena skandal email, Tim Kampanye Democrat serang balik Ivanka Trump. Kasus fabrikasinya serupa; Private Email.

Public segera sadar. Kasus email Ivanka adalah rekayasa Klik Hillary to get even. The gravity antara Hillary dan Ivanka tidak sama. Hillary was secretary of state. Pejabat publik. Sedangkan Ivanka was no body. Hanya Puteri Trump.

Skandal dan serangan balik serupa ada di polemik korupsi Romi dan Ramyadjie Priambodo.

To get even, sebuah portal abal-abal pendukung Paslon Ko-Ruf No 1 menuduh Ramyadjie Priambodo sebagai "Keponakan Prabowo". Padahal bukan. Publik sadar itu upaya pembusukan.

Refleksi metode menumbangkan Hillary, ya putar saja video-video lama janji Jokowi. Stop impor & utang, esemka, tidak gusur warga, Hashim Joyohadikusumo yang biayai Jokowi-Ahok, Kyai Maruf Amin nyesel di kasus Ahok dan lain sebagainya.

Pastikan fakta-fakta itu sampe dan diketahui masyarakat di pedalaman rimba. Niscaya dia tumbang. Indonesia punya presiden baru.

THE END