Bongkar Modus Penipuan Dan Adu Domba Yusril, FPI: Hentikan Politik Machiavelli!
Kamis, 4 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra sedang menggunakan cara adu domba dengan cara menghasut dan memfitnah Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Menurut Ustadz Munarman, Yusril telah mengarahkan pembicaraan tentang kualitas keislaman Prabowo Subianto saat berkomunikasi dengan Habib Rizieq melalui WhatsApp.
"Posisi Yusril saat ini adalah pendukung paslon 01, dan sayangnya Yusril menggunakan cara-cara adu domba dan hasut dalam mencapai tujuan tersebut," katanya melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/4).
Yusril sebelumnya membeberkan bukti percakapan dengan Habib Rizieq Shihab soal keislaman Prabowo Subianto. Yusril melampirkan tangkapan layar perbincangan via WhatsApp antara dirinya dan Habib Rizieq pada September 2018.
Percakapan WhatsApp yang tangkapan layarnya diberikan Yusril itu tercatat pada 5-6 September 2018.
Dalam perbincangan tersebut, Habib Rizieq dan Yusril membincangkan soal keislaman Prabowo serta kubu Islamfobia dalam lingkaran pria yang kini menjadi capres nomor urut 02 tersebut.
"Perhatikan dalam WA di atas Habib Rizieq yang bilang 'PS lemah tentang Islam dan lingkarannya pun masih banyak yang Islamphobia'," tegas Yusril.
Kata Yusril, sosok yang mengeluarkan pernyataan terkait agama dan Prabowo itu bukan dirinya, melainkan Habib Rizieq.
Ustadz Munarman mengatakan, dalam screenshoot percakapan yang disebut Yusril sebagai bukti, justru secara kronologis dan secara substansi terlihat, Yusril berusaha menggalang Rizieq untuk pindah dukungan.
"Yusril yang pertama menyebut dan mengarahkan pembicaraan tentang kualitas keislaman prabowo sandi. Dengan demikian terbukti sendiri bahwa Yusril yang pertama-tama melakukan ghibah terhadap Prabowo Sandi," katanya.
Lebih lanjut, Ustadz Munarman menyebut Yusril telah berbohong karena menurutnya Yusril selama ini berkomunikasi dengan Rizieq melalui pihak ketiga.
"Dalam sebuah video wawancara Yusril menyatakan bahwa dia bisa telpon-telponan setiap saat dengan Habib Rizieq. Fakta bahwa telpon tersebut adalah melalui pihak ketiga dan bukan dalam konteks pencapresan," katanya.
"Dalam hal ini Yusril berbohong dan seolah dia bisa setiap saat telpon telponan dengan Habib."
Kata Ustadz Munarman, hal itu, terbukti dari screenshoot yang dia sebar ke media.
"Bahwa percakapan terkait capres dan cawapres tersebut melalui WA, bukan melalui telepon," katanya.
Ustadz Munarman juga mengungkapkan alasan Yusril pindah haluan menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Kata Ustadz Munarman, Yusril tidak berhasil meminta jaminan kepada kubu pasangan Prabowo-Sandi untuk memenangkan partainya dan lolos parliamentary threshold.
"Jadi jelas motifnya dalam berpindah dukungan karena dijanjikan untuk melewati tersebut,"katanya.
Celakanya, kata Ustadz Munarman, Yusril percaya dengan janji itu. "Mana ada hasil pemilu bisa diatur sebelum hari pencoblosan, dari sini saja jelas sudah pokok persoalan dan asal mula serta motif Yusril mengumbar cerita tentang kualitas keislaman paslon 02," ujarnya.
Itulah, kata Munarman, yang membuat Yusril melakukan aksi politik adu domba dan merusak barisan pendukung 02 dengan isu agama.
"Jadi jelas sudah, bahwa fitnah dan ghibah yang dilakukan Yusril terbukti melalui bukti yang dia sendiri ajukan," imbuhnya.
Ustadz Munarman mengingatkan agar Yusril tidak menggunakan segala cara untuk meraih kekuasaan.
"FPI hanya bisa berikan nasihat kepada Yusril, untuk berhenti menggunakan politik machiaveli, sayang dengan label ketum partai Islam yang diusungnya," katanya.
Niccolò Machiavelli yang dikutip oleh Ustadz Munarman adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Ia lahir di Florence, Italia, 3 Mei 1469 – meninggal di Florence, Italia, 21 Juni 1527 pada umur 58 tahun
Machiavelli memiliki reputasi sangat buruk dalam bidang politik karena menurut Machiavelli, seorang penguasa yang ingin tetap berkuasa dan memperkuat kekuasaannya haruslah menggunakan tipu muslihat, licik dan dusta, digabung dengan penggunaan kekejaman dan kekuatan.
Karena itu nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan politik yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, dan para pelakunya disebut Makiavelis, sedangkan bukunya sendiri (Il Principe) sering dijuluki orang sebagai “buku petunjuk untuk para diktator”.
Foto: Ustadz Munarman
Sumber: CNNI
Faktakini.com, Jakarta - Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra sedang menggunakan cara adu domba dengan cara menghasut dan memfitnah Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Menurut Ustadz Munarman, Yusril telah mengarahkan pembicaraan tentang kualitas keislaman Prabowo Subianto saat berkomunikasi dengan Habib Rizieq melalui WhatsApp.
"Posisi Yusril saat ini adalah pendukung paslon 01, dan sayangnya Yusril menggunakan cara-cara adu domba dan hasut dalam mencapai tujuan tersebut," katanya melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/4).
Yusril sebelumnya membeberkan bukti percakapan dengan Habib Rizieq Shihab soal keislaman Prabowo Subianto. Yusril melampirkan tangkapan layar perbincangan via WhatsApp antara dirinya dan Habib Rizieq pada September 2018.
Percakapan WhatsApp yang tangkapan layarnya diberikan Yusril itu tercatat pada 5-6 September 2018.
Dalam perbincangan tersebut, Habib Rizieq dan Yusril membincangkan soal keislaman Prabowo serta kubu Islamfobia dalam lingkaran pria yang kini menjadi capres nomor urut 02 tersebut.
"Perhatikan dalam WA di atas Habib Rizieq yang bilang 'PS lemah tentang Islam dan lingkarannya pun masih banyak yang Islamphobia'," tegas Yusril.
Kata Yusril, sosok yang mengeluarkan pernyataan terkait agama dan Prabowo itu bukan dirinya, melainkan Habib Rizieq.
Ustadz Munarman mengatakan, dalam screenshoot percakapan yang disebut Yusril sebagai bukti, justru secara kronologis dan secara substansi terlihat, Yusril berusaha menggalang Rizieq untuk pindah dukungan.
"Yusril yang pertama menyebut dan mengarahkan pembicaraan tentang kualitas keislaman prabowo sandi. Dengan demikian terbukti sendiri bahwa Yusril yang pertama-tama melakukan ghibah terhadap Prabowo Sandi," katanya.
Lebih lanjut, Ustadz Munarman menyebut Yusril telah berbohong karena menurutnya Yusril selama ini berkomunikasi dengan Rizieq melalui pihak ketiga.
"Dalam sebuah video wawancara Yusril menyatakan bahwa dia bisa telpon-telponan setiap saat dengan Habib Rizieq. Fakta bahwa telpon tersebut adalah melalui pihak ketiga dan bukan dalam konteks pencapresan," katanya.
"Dalam hal ini Yusril berbohong dan seolah dia bisa setiap saat telpon telponan dengan Habib."
Kata Ustadz Munarman, hal itu, terbukti dari screenshoot yang dia sebar ke media.
"Bahwa percakapan terkait capres dan cawapres tersebut melalui WA, bukan melalui telepon," katanya.
Ustadz Munarman juga mengungkapkan alasan Yusril pindah haluan menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Kata Ustadz Munarman, Yusril tidak berhasil meminta jaminan kepada kubu pasangan Prabowo-Sandi untuk memenangkan partainya dan lolos parliamentary threshold.
"Jadi jelas motifnya dalam berpindah dukungan karena dijanjikan untuk melewati tersebut,"katanya.
Celakanya, kata Ustadz Munarman, Yusril percaya dengan janji itu. "Mana ada hasil pemilu bisa diatur sebelum hari pencoblosan, dari sini saja jelas sudah pokok persoalan dan asal mula serta motif Yusril mengumbar cerita tentang kualitas keislaman paslon 02," ujarnya.
Itulah, kata Munarman, yang membuat Yusril melakukan aksi politik adu domba dan merusak barisan pendukung 02 dengan isu agama.
"Jadi jelas sudah, bahwa fitnah dan ghibah yang dilakukan Yusril terbukti melalui bukti yang dia sendiri ajukan," imbuhnya.
Ustadz Munarman mengingatkan agar Yusril tidak menggunakan segala cara untuk meraih kekuasaan.
"FPI hanya bisa berikan nasihat kepada Yusril, untuk berhenti menggunakan politik machiaveli, sayang dengan label ketum partai Islam yang diusungnya," katanya.
Niccolò Machiavelli yang dikutip oleh Ustadz Munarman adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Ia lahir di Florence, Italia, 3 Mei 1469 – meninggal di Florence, Italia, 21 Juni 1527 pada umur 58 tahun
Machiavelli memiliki reputasi sangat buruk dalam bidang politik karena menurut Machiavelli, seorang penguasa yang ingin tetap berkuasa dan memperkuat kekuasaannya haruslah menggunakan tipu muslihat, licik dan dusta, digabung dengan penggunaan kekejaman dan kekuatan.
Karena itu nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan politik yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, dan para pelakunya disebut Makiavelis, sedangkan bukunya sendiri (Il Principe) sering dijuluki orang sebagai “buku petunjuk untuk para diktator”.
Foto: Ustadz Munarman
Sumber: CNNI