Debat Kelima, Prabowo: Kami Akan Tingkatkan Tax Ratio Tekhnologi Informatika

Ahad, 14 April 2019

Faktakini.com, Jakarta - Pasangan Prabowo - Sandiaga Uno akan menerapkan teknologi informatika untuk menggenjot penerimaan pajak. Melalui penggunaan teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan tax ratio hingga 19%.

Capres nomor urut 2, Prabowo menyebutkan berdasarkan data KPK penerimaan negara seharusnya sekitar Rp4.000 triliun pertahun, namun nyatanya hanya Rp2.000 triliun.

Menurutnya, hal ini ada kebocoran yang mencapai setengahnya.
Pada masa orde baru tahun 1997 tax ratio Indonesia berada di angka 16% tetapi, sekarang merosot ke angka 10% atau kehilangan US$60 miliar pertahunnya.

Untuk meningkatkan kembali, diperlukan penerapan teknologi transparansi dengan mencontoh negara lain.

"Langkah konkret kami dengan menggunakan program informatika penggunaan teknologi transparansi kita bisa belajar dan mencontoh negara lain sehingga bisa ke angka 16% bahkan ke 19%," ujarnya, Sabtu (13/4/2019).

Sementara itu, Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno menyebutkan jika terpilih nanti, pihaknya akan memisahkan Badan Penerimaan Negara dari Kementerian Keuangan, dan lembaga tersebut akan langsung melaporkan ke presiden. Demi untuk meningkatkan kepatuhah pajak dan kepastian tax ratio.

Sedangkan untuk zakat, pihaknya akan melakukan program 'jemput bola' dan menggunakan teknologi digital akan mampu meningkatkan potensi penerima pajak.

"Kami akan genjot ratio pajak salah satunya dengan memotong pajak pekerja, kurangi tarif pajak perorangan. Ini dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat lebih banyak uang di kantong masyarakat sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan konsumsi dan Insya Allah dapat menciptakan lapangan kerja," pungkasnya.

Sumber: Ayobandung.com