Demi Indonesia Harmonis, Prabowo Tawarkan Menteri Ke PDIP Jika Jadi Presiden
Kamis, 11 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Miftah Sabri mengatakan Prabowo tak sungkan untuk menyodorkan jabatan menteri ke PDIP apabila terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019.
"Bahkan kalau Pak Prabowo menang, dia akan tawarkan menteri pertama kali ke PDIP," kata Miftah usai ditemui usai konferensi pers pemaparan prediksi Big Data Menara Digital Network di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
Miftah mengatakan langkah ini ditempuh Prabowo untuk melakukan harmonisasi pembentukan negara yang kuat. Negara yang kuat dibentuk dengan persatuan yang kuat.
"Prabowo jadi presiden ya ingin harmoni karena negara kuat tidak mungkin diciptakan dari divide state. Kalau terbelah maka akan lemah," ujar Miftah.
Miftah mengatakan dalam kampanye akbar terakhir di Surabaya, Jawa Timur pada 12 April mendatang, Prabowo akan mengumumkan 80 nama yang akan membantunya di pemerintahan kelak. Ia menjelaskan dari 80 nama tersebut ada beberapa nama yang akan menjabat sebagai menteri di Kabinet Adil dan Makmuri.
Miftah mengatakan dalam 80 nama tersebut bahkan ada juga menteri yang kini tengah menjabat di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.
"80 nama itu itu lintas sektor, pakar dan ahli. Yang mungkin dari tim itu ada yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo. Ini tradisi baru agar pemilih tidak membeli kucing dalam karung," kata Miftah.
Sebelumnya, Sandi menyatakan ia dan Prabowo tak akan menutup peluang untuk menarik orang-orang dari kubu Jokowi-Ma'ruf untuk bergabung ke dalam pemerintahan yang akan mereka bentuk.
Sandi juga menyebut pada 12 April nanti tepatnya di Surabaya dalam Kampanye Akbar terakhir yang akan dijalani Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra itu akan memperkenalkan kurang lebih 80 orang putra-putri terbaik bangsa yang bakal membantu di pemerintahan.
Sumber: CNNI
Faktakini.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Miftah Sabri mengatakan Prabowo tak sungkan untuk menyodorkan jabatan menteri ke PDIP apabila terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019.
"Bahkan kalau Pak Prabowo menang, dia akan tawarkan menteri pertama kali ke PDIP," kata Miftah usai ditemui usai konferensi pers pemaparan prediksi Big Data Menara Digital Network di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
Miftah mengatakan langkah ini ditempuh Prabowo untuk melakukan harmonisasi pembentukan negara yang kuat. Negara yang kuat dibentuk dengan persatuan yang kuat.
"Prabowo jadi presiden ya ingin harmoni karena negara kuat tidak mungkin diciptakan dari divide state. Kalau terbelah maka akan lemah," ujar Miftah.
Miftah mengatakan dalam kampanye akbar terakhir di Surabaya, Jawa Timur pada 12 April mendatang, Prabowo akan mengumumkan 80 nama yang akan membantunya di pemerintahan kelak. Ia menjelaskan dari 80 nama tersebut ada beberapa nama yang akan menjabat sebagai menteri di Kabinet Adil dan Makmuri.
Miftah mengatakan dalam 80 nama tersebut bahkan ada juga menteri yang kini tengah menjabat di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.
"80 nama itu itu lintas sektor, pakar dan ahli. Yang mungkin dari tim itu ada yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo. Ini tradisi baru agar pemilih tidak membeli kucing dalam karung," kata Miftah.
Sebelumnya, Sandi menyatakan ia dan Prabowo tak akan menutup peluang untuk menarik orang-orang dari kubu Jokowi-Ma'ruf untuk bergabung ke dalam pemerintahan yang akan mereka bentuk.
Sandi juga menyebut pada 12 April nanti tepatnya di Surabaya dalam Kampanye Akbar terakhir yang akan dijalani Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra itu akan memperkenalkan kurang lebih 80 orang putra-putri terbaik bangsa yang bakal membantu di pemerintahan.
Sumber: CNNI