Demokrat Minta Hasto PDIP Setop Coba Adu Domba SBY Dengan Koalisi Keumatan
Senin, 8 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto seperto coba mengambil kesempatan untuk mengadu domba dengan nimbrung mengomentari pesan dari Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kampanye akbar Prabowo Subianto.
Tak tinggal diam, partai Demokrat langsung merespons dengan meminta Hasto dan lainnya jangan ada yang mengadu domba antara Demokrat dengan Prabowo beserta Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Apa yang disampaikan Mas Hasto saya luruskan, kita ingin agar Pak Prabowo sukses menjadi presiden dalam kampanyenya ini dan menggunakan momentum ini sangat baik untuk semua orang. Karena siapapun presiden terpilih nanti, Prabowo terpilih dia akan jadi presidennya semua orang Indonesia. Itu yang diingatkan Pak SBY," ujar Sekjen PD Hinca Pandjaitan di kantor DPP PD, Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Adapun Hasto mengomentari surat SBY yang dikiriman kepada elite-elite PD.
Dalam suratnya, SBY mengingatkan Prabowo agar kampanye akbarnya inklusif atau terbuka.
Presiden RI ke-6 itu pun juga tak setuju adanya politik identitas dalam pilpres yang bisa memecah belah bangsa.
Berlagak bak seorang Dukun, Hasto lantas mengklaim surat tersebut menggambarkan kegelisahan SBY.
Kampanye Prabowo juga diklaim Hasto jauh dari harapan SBY yang kini berada di Singapura mendampingi sang istri yang sedang sakit kanker.
Atas pernyataan Hasto, Hinca meminta semua pihak tidak mengadu domba Demokrat dengan kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
Ia menyatakan, apa yang disampaikan SBY sebagai bentuk pengalaman mengingat SBY 10 tahun menjadi presiden.
"Saya katakan, saya minta semua orang, teman-teman, atau siapa pun kita, tidak mengadu dombalah, tidak menggunakan kesempatan ini untuk kepentingan sesaat. Apa yang disampaikan oleh Pak SBY ini lebih pengalaman dia sebagai presiden 10 tahun untuk mengingatkan kita tidak terpecah tapi kita bersatu menuntaskan ini. Siklus 5 tahunan ini tetap berjalan dengan baik dan keindonesian kita tetap utuh," jelas Hinca.
Foto: Bendera-bendera Demokrat berkibat dengan gagahnya di tengah lautan ratusan ribu massa di dalam Stadion GBK, Kampanye Akbar Prabowo - Sandi, Ahad (7/4/2019)
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto seperto coba mengambil kesempatan untuk mengadu domba dengan nimbrung mengomentari pesan dari Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kampanye akbar Prabowo Subianto.
Tak tinggal diam, partai Demokrat langsung merespons dengan meminta Hasto dan lainnya jangan ada yang mengadu domba antara Demokrat dengan Prabowo beserta Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Apa yang disampaikan Mas Hasto saya luruskan, kita ingin agar Pak Prabowo sukses menjadi presiden dalam kampanyenya ini dan menggunakan momentum ini sangat baik untuk semua orang. Karena siapapun presiden terpilih nanti, Prabowo terpilih dia akan jadi presidennya semua orang Indonesia. Itu yang diingatkan Pak SBY," ujar Sekjen PD Hinca Pandjaitan di kantor DPP PD, Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Adapun Hasto mengomentari surat SBY yang dikiriman kepada elite-elite PD.
Dalam suratnya, SBY mengingatkan Prabowo agar kampanye akbarnya inklusif atau terbuka.
Presiden RI ke-6 itu pun juga tak setuju adanya politik identitas dalam pilpres yang bisa memecah belah bangsa.
Berlagak bak seorang Dukun, Hasto lantas mengklaim surat tersebut menggambarkan kegelisahan SBY.
Kampanye Prabowo juga diklaim Hasto jauh dari harapan SBY yang kini berada di Singapura mendampingi sang istri yang sedang sakit kanker.
Atas pernyataan Hasto, Hinca meminta semua pihak tidak mengadu domba Demokrat dengan kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
Ia menyatakan, apa yang disampaikan SBY sebagai bentuk pengalaman mengingat SBY 10 tahun menjadi presiden.
"Saya katakan, saya minta semua orang, teman-teman, atau siapa pun kita, tidak mengadu dombalah, tidak menggunakan kesempatan ini untuk kepentingan sesaat. Apa yang disampaikan oleh Pak SBY ini lebih pengalaman dia sebagai presiden 10 tahun untuk mengingatkan kita tidak terpecah tapi kita bersatu menuntaskan ini. Siklus 5 tahunan ini tetap berjalan dengan baik dan keindonesian kita tetap utuh," jelas Hinca.
Foto: Bendera-bendera Demokrat berkibat dengan gagahnya di tengah lautan ratusan ribu massa di dalam Stadion GBK, Kampanye Akbar Prabowo - Sandi, Ahad (7/4/2019)
Sumber: Detik