Evaluasi Pilpres 2019, PA 212 Akan Gelar Ijtima Ulama Ketiga
Kamis, 25 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 KH Slamet Maarif mengatakan akan ada ijtima ulama ke-3 untuk mengevaluasi pemilihan presiden atau Pilpres 2019.
Dia mengatakan para ulama 212 telah bertemu di Hotel Alia, Jakarta. "Kemarin kami sudah ada pertemuan dengan ulama-ulama 212 di Hotel Alia. Dan insya Allah dalam waktu dekat kami akan ada pertemuan, akan undang wartawan untuk jumpa pers," kata Kyai Slamet di Jalan Kertanegara 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2019.
Menurut Kyai Slamet, PA 212 menghimpun laporan dari ulama-ulama di berbagai daerah. Mereka juga menghimpun laporan terkait sikap para jemaah dan santri di daerah.
Setelah itu, kata dia, mereka sepakat menyelenggarakan ijtima ulama yang ketiga.
"Dan disepakati langkahnya harus ada pertemuan besar, semacam ijtima ulama, mungkin yang ketiga," kata Kyai Slamet.
Kyai Slamet mengatakan ijtima ulama ketiga itu diharapkan bisa menghasilkan satu fatwa yang akan mereka pakai dalam mengambil tindakan selanjutnya menyikapi Pilpres 2019 ini.
Nantinya, kata dia, akan ada perwakilan ulama dari setiap provinsi seperti dua ijtima sebelumnya.
PA 212, kata Kyai Slamet, saat ini tengah menyiapkan acara tersebut, termasuk mencari lokasi acara.
Adapun waktu penyelenggaraan ijtima direncanakan pada awal Mei mendatang. "Insya Allah sebelum Ramadhan."
Rencana Ijtima Ulama ketiga ini juga diungkapkan Ketua Umum Front Pembela Islam KH Shobri Lubis.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube "Pecinta Habib Rizieq Syihab" pada Rabu, 24 April 2019, Kyai Shobri mengatakan akan ada ijtima ulama ketiga dalam waktu dekat. Ijtima ulama itu, kata dia, akan membahas langkah-langkah yang akan diambil menyikapi berbagai dugaan kecurangan di pilpres 2019.
"Apakah kita biarkan bahkan menyerah terhadap kecurangan dan ketidakadilan atau kita harus ambil hak kedaulatan rakyat. Kalau memang hasilnya ijtima ulama harus mengambil hak dan kedaulatan rakyat maka rakyat Indonesia punya hak untuk mengambil hak-haknya," kata dia.
Sebelumnya, ulama 212 telah menggelar dua kali ijtima ulama. Ijtima pertama berlangsung 27-29 Juli 2018 di Hotel Menara Peninsula, Jakarta. Hasilnya, merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Dr Salim Segaf Al Jufri dan mubalig Abdul Somad sebagai calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Ketika Prabowo akhirnya menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres, para ulama 212 kembali menggelar ijtima ulama. Ijtima kedua ini berlangsung pada 16 September 2018 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Hasilnya meminta Prabowo dan Sandiaga menandatangani 17 poin pakta integritas. Salah satu poin pakta integritas itu ialah memulangkan Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang setelah berhasil membawa Anies - Sandi mengalahkan Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017 lalu menyeret Ahok penista agama Islam ke penjara, kini bermukim di Mekkah, Arab Saudi dan sulit untuk pulang.
Foto: KH Slamet Maarif
Sumber: Tempo
Faktakini.com, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 KH Slamet Maarif mengatakan akan ada ijtima ulama ke-3 untuk mengevaluasi pemilihan presiden atau Pilpres 2019.
Dia mengatakan para ulama 212 telah bertemu di Hotel Alia, Jakarta. "Kemarin kami sudah ada pertemuan dengan ulama-ulama 212 di Hotel Alia. Dan insya Allah dalam waktu dekat kami akan ada pertemuan, akan undang wartawan untuk jumpa pers," kata Kyai Slamet di Jalan Kertanegara 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2019.
Menurut Kyai Slamet, PA 212 menghimpun laporan dari ulama-ulama di berbagai daerah. Mereka juga menghimpun laporan terkait sikap para jemaah dan santri di daerah.
Setelah itu, kata dia, mereka sepakat menyelenggarakan ijtima ulama yang ketiga.
"Dan disepakati langkahnya harus ada pertemuan besar, semacam ijtima ulama, mungkin yang ketiga," kata Kyai Slamet.
Kyai Slamet mengatakan ijtima ulama ketiga itu diharapkan bisa menghasilkan satu fatwa yang akan mereka pakai dalam mengambil tindakan selanjutnya menyikapi Pilpres 2019 ini.
Nantinya, kata dia, akan ada perwakilan ulama dari setiap provinsi seperti dua ijtima sebelumnya.
PA 212, kata Kyai Slamet, saat ini tengah menyiapkan acara tersebut, termasuk mencari lokasi acara.
Adapun waktu penyelenggaraan ijtima direncanakan pada awal Mei mendatang. "Insya Allah sebelum Ramadhan."
Rencana Ijtima Ulama ketiga ini juga diungkapkan Ketua Umum Front Pembela Islam KH Shobri Lubis.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube "Pecinta Habib Rizieq Syihab" pada Rabu, 24 April 2019, Kyai Shobri mengatakan akan ada ijtima ulama ketiga dalam waktu dekat. Ijtima ulama itu, kata dia, akan membahas langkah-langkah yang akan diambil menyikapi berbagai dugaan kecurangan di pilpres 2019.
"Apakah kita biarkan bahkan menyerah terhadap kecurangan dan ketidakadilan atau kita harus ambil hak kedaulatan rakyat. Kalau memang hasilnya ijtima ulama harus mengambil hak dan kedaulatan rakyat maka rakyat Indonesia punya hak untuk mengambil hak-haknya," kata dia.
Sebelumnya, ulama 212 telah menggelar dua kali ijtima ulama. Ijtima pertama berlangsung 27-29 Juli 2018 di Hotel Menara Peninsula, Jakarta. Hasilnya, merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Dr Salim Segaf Al Jufri dan mubalig Abdul Somad sebagai calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Ketika Prabowo akhirnya menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres, para ulama 212 kembali menggelar ijtima ulama. Ijtima kedua ini berlangsung pada 16 September 2018 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Hasilnya meminta Prabowo dan Sandiaga menandatangani 17 poin pakta integritas. Salah satu poin pakta integritas itu ialah memulangkan Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang setelah berhasil membawa Anies - Sandi mengalahkan Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017 lalu menyeret Ahok penista agama Islam ke penjara, kini bermukim di Mekkah, Arab Saudi dan sulit untuk pulang.
Foto: KH Slamet Maarif
Sumber: Tempo