Habib Rizieq Terbukti Benar Ada Upaya Kecurangan Masif Di Saudi, Viral Video Ketua PDIP Saudi Rencanakan Kecurangan

Senin, 8 April 2019

Faktakini.com, Jakarta - Pernyataan Habib Rizieq Shihab bahwa ada upaya masif di Arab Saudi untuk memenangkan paslon petahana dengan segala cara, akhirnya terbukti benar.

Belum habis soal isu ketidaknetralan Kementerian Luar Negeri dalam mengawal Pemilu, jagad media sosial dihebohkan dengan kemunculan sebuah video tentang ajakan memilih di Pemilihan Presiden 2019 dengan cara yang janggal.

Video berdurasi sekitar 2 menit 19 detik yang beredar di aplikasi Whatsapp dan Youtube itu berisi ajakan nyoblos yang tidak sesuai dengan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak penyelenggara Pemilu.

Melalui pengeras suara, seorang pria yang belum diketahui identitasnya menyerukan kepada warga negara Indonesia di luar negeri untuk ikut nyoblos pasangan Jokowi-Maruf meski tak memiliki kartu identitas.

"Jangan karena tidak ada identitas, kawan-kawan mengurungkan niatnya untuk datang memberikan dukungan kepada Bapak Jokowi. Untuk itulah saya harap kawan-kawan yang hadir di sini untuk menyampaikan dari mulut ke mulut kepada semua pekerja migran di Indonesia untuk tetap datang ke TPS yang ada," tutur seorang lelaki dalam video yang beredar, Minggu (8/4).

Diduga, lelaki tersebut adalah Syarief Rahmat ketua PDIP Saudi Arabia pendukung paslon nomor urut 01. Hal itu diperkuat dengan tulisan 'Projo' dan gambar Jokowi di mimbar.

Tulisan 'Pro Jokowi Saudi Arabia' juga terpampang jelas di poster besar di belakang laki-laki tersebut.

Saat berpidato, laki-laki yang mengenakan jaket gelap ini terang-terangan menyebut syarat-syarat yang harus dipenuhi pemilih. Seperti halnya fotokopi kartu keluarga, fotokopi paspor, fotokopi KTP.

"Bagaimana yang hanya punya SPLP (surat perjalanan laksana paspor)? Mungkin omongan ini saya harap tidak dibocorkan keluar bagi yang punya SPLP," tegasnya.

Pidato makin ganjil saat laki-laki tersebut menyebut partai PDIP sebagai 'jembatan' bagi WNI yang tak memiliki identitas.

"PDI Perjuangan telah menyusun strategi bagi yang enggak punya identitas, hanya mempunyai SPLP tetap diarahkan untuk datang setelah Magrib secara bersama-sama," imbuhnya.

Di sisi lain, saksi di TPS luar negeri juga memiliki 'tugas' memastikan pemilih yang tak punya identitas untuk tetap bisa mencoblos.

"Untuk itulah, pesan yang bisa disampaikan, saya harap kawan-kawan tetap semangat, apakah siap untuk memenangkan Pak Jokowi di 2019?" tandasnya.

Sumber: gelora.co.id