Habib Rizieq: Walau Sudah Dicurangi, Prabowo Masih Menang 60 Persen
Rabu, 24 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab mengungkapkan jika paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang 80 persen.
Hal tersebut Habib Rizieq utarakan di channel youtube FRONT TV, Rabu (24/4/2019).
Habib Rizieq bersama MUI DKI Jakarta memberikan komentar atas jalannya pilpres 2019 ini.
Habib Rizieq Shihab lalu berkata soal kemenangan Prabowo yang harusnya bisa mencapai 80 persen.
"Prabowo ini mestinya kalau tidak dicurangi mestinya bisa menang sampai 80 persen Pak Kiai," ujar Habib Rizieq pada MUI DKI.
Namun, 80 persen suara itu tidak tercapai karena adanya kecurangan yang diterima oleh kubu 02.
Kemenangan Prabowo-Sandi masih tercapai dengan perolehan 60 persen.
Klaim kemenangan itu dikarenakan maraknya sambutan yang diterima Prabowo-Sandi di tiap daerah saat kedatangan mereka.
"Loh kenapa? Karena tingkat antusias penyambutan Prabowo-Sandi di berbagai daerah itu tidak bisa disembunyikan, tidak bisa ditutup-tutupi."
"Sementara yang seberang sana kan hampir tidak ada yang nyambut di berbagai daerah, kalau pun ada yang nyambut diiming-imingi hadiah, pakai kupon, pakai apa namanya doorprize dan sebagainya. Itu pun masih sepi, kadang-kadang yang datang hadiahnya diambil, fotonya tetap jari dua."
"Jadi artinya apa? Kita bicara alam nyata, bukan alam maya, alam medsos, di alam nyata seperti sehingga kemenangan Prabowo-Sandi itu sudah bisa diduga dari awal."
Habib Rizieq Shihab lalu kembali menegaskan soal kemenangan Prabowo-Sandi.
"Jadi saya berani katakan, kalau Prabowo-Sandi tidak dicurangi kemenangan 80 persen, kalaupun dicurangi 60 persen, curangnya gila-gilaan itu."
"Itu bukan curang lagi itu ngrampok suara. Kecurangannya masih tetap masif, struktural, sistematis, masih tetap menang subhanallah," tutur Habib Rizieq Shihab.
Sebelumnya, Habib Rizieq juga mengatakan soal kecurangan yang diterima oleh kubu Prabowo-Sandi.
Menurut Habib Rizieq ada kecurangan pada pemilu tahun 2014 yang kembali terjadi di tahun 2019, Selasa (23/4/2019).
Pendakwah itu lalu mengatakan ada dua nama yang disebut menjadi otak kecurangan pada pemilu di tahun 2014 silam.
Yakni Luhut Binsar dan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropiyono.
"Saya ingin ingatkan betul dengan Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Pak Hendropriyono bahkan aktor-aktor intelektual yang ada di balik kemenangan Jokowi di tahun 2014 yang terlibat langsung di dalam kecurangan 2014," ujar Habib Rizieq.
Ia lalu memberikan peringatan bahwa pemilu saat itu berbeda dengan pemilu tahun 2019 ini.
Habib Rizieq lalu memberikan ancaman jika kecurangan itu kembali terjadi.
"Anda lupa tahun 2019 ini berbeda dengan tahun 2014, kalau tahun 2019 ini Anda ingin mengulangi kecurangan yang sama, hari ini Anda menghadapi semangat rakyat untuk berdaulat untuk menghadapi kecurangan."
"Sulit menghadapi rezim zalim, rezim curang, ingin menghadapi kedaulatan rakyat, maka Anda akan tenggelam."
Selengkapnya saksikan videonya di: https://youtu.be/frVnVWnexPI
Sumber: Tribunnews