Hasil Survei NCID: Prabowo Sudah Unggul 18,2 ℅ Dari Jokowi, 58,23 ℅ Vs 40,03 ℅
Senin, 8 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Hasil penelitian terbaru Nurjaman Center for Indonesia Democracy (NCID) menyebut tingkat elektabilitas capres Prabowo Subianto unggul jauh di atas rivalnya petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan, ditemukan tingkat elektabilitas Prabowo unggul 18,2 persen.
“Yakni Jokowi hanya 40,03 persen sementara Prabowo peroleh 58,23 persen. Dan yang tidak mau menjawab 1,74 persen,” katanya kepada wartawan, Sabtu (6/4/2019).
Jajat menjelaskan, elektabilitas Prabowo meningkat drastis setelah masyarakat melihat debat pilpres putaran ke empat lalu. Selain itu, keunggulan ditopang efek kampanye terbuka yang selalu berhasil menarik banyak elemen masyarakat untuk berpartisipasi. Sehingga, penampilan Prabowo dalam debat ke empat juga berhasil dikonversi ke penambahan angka elektabilitas.
“Ketegasan dan kelugasannya dalam menyampaikan gagasan dan pesan dalam debat. Kemudian juga mulai mengambil posisi ofensif seolah menjadi pendorong bagi pemilih yang selama ini belum menentukan sikap. Selain itu tentu saja efek dari kampanye terbuka yang massif berpengaruh positif bagi elektabilitasnya,” paparnya.
Survei NCID digelar pada 31 Maret sampai 2 April lalu terhadap 632 responden yang mewakili 34 provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat dengan metode pengumpulan data melalui wawancara tatap muka menggunakan kuisioner. Hasil survei mendapati tingkat kesalahan kurang lebih 3,9 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Sumber: Rmol
Faktakini.com, Jakarta - Hasil penelitian terbaru Nurjaman Center for Indonesia Democracy (NCID) menyebut tingkat elektabilitas capres Prabowo Subianto unggul jauh di atas rivalnya petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan, ditemukan tingkat elektabilitas Prabowo unggul 18,2 persen.
“Yakni Jokowi hanya 40,03 persen sementara Prabowo peroleh 58,23 persen. Dan yang tidak mau menjawab 1,74 persen,” katanya kepada wartawan, Sabtu (6/4/2019).
Jajat menjelaskan, elektabilitas Prabowo meningkat drastis setelah masyarakat melihat debat pilpres putaran ke empat lalu. Selain itu, keunggulan ditopang efek kampanye terbuka yang selalu berhasil menarik banyak elemen masyarakat untuk berpartisipasi. Sehingga, penampilan Prabowo dalam debat ke empat juga berhasil dikonversi ke penambahan angka elektabilitas.
“Ketegasan dan kelugasannya dalam menyampaikan gagasan dan pesan dalam debat. Kemudian juga mulai mengambil posisi ofensif seolah menjadi pendorong bagi pemilih yang selama ini belum menentukan sikap. Selain itu tentu saja efek dari kampanye terbuka yang massif berpengaruh positif bagi elektabilitasnya,” paparnya.
Survei NCID digelar pada 31 Maret sampai 2 April lalu terhadap 632 responden yang mewakili 34 provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat dengan metode pengumpulan data melalui wawancara tatap muka menggunakan kuisioner. Hasil survei mendapati tingkat kesalahan kurang lebih 3,9 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Sumber: Rmol