Kalah Super Telak Di Sumbar, Pendukung Jokowi Ajak Boikot Nasi Padang
Selasa, 23 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Opini sesat yang menyuarakan boikot Nasi Padang, beredar di jagad sosial media. Sebab, Jokowi-Ma'ruf Amin kalah secara super telak di Sumatera Barat.
Berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) 23 April 2019, pukul 09.45 WIB, Jokowi-Ma’aruf Amin hanya mampu meraup suara 13,29 persen.
Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 86,71 persen.
Kekalahan telak Jokowi di Sumbar ini, kemudian memunculkan aksi boikot yang sebenarnya tidak harus dilakukan.
Tidak jelas, siapa yang pertama kali menyarankan, agar masyarakat di Pulau Jawa untuk memboikot Nasi Padang tetapi yang pasti dari pendukung paslon 01 yang frustasi kalah super telak di Ranah Minang. Setiap ada yang menyarankan melakukan boikot, cibiran langsung keluar.
Dengan aksi boikot oleh masyarakat di Pulau Jawa, Jokower yang punya pemikiran sempit ini yakin akan ada dampak langsung pada bisnis makanan orang-orang Sumbar yang ada di Jawa.
Tetapi, belum banyak yang menanggapi aksi boikot ini. Justru, banyak warganet yang mencibir balik mereka-mereka yang memiliki pemikiran pendek, dengan mengeluarkan seruan untuk boikot Nasi Padang hanya karena Jokowi kalah di Sumatera Barat.
"Boikot Nasi Padang. Orang Bodoh, yang Pelihara Kebodohan," begitu cibiran Wilda Yanti di Facebooknya.
Menurut Wilda, nasi Padang adalah makanan yang terkenal seantero dunia.
Karena itu, tidak heran kalau banyak yang iri dengan kesuksesan restoran dan rumah makan dengan brand masakan Padang.
"Karena Beda pilihan Presiden trus ada orang-orang berhati “Busuk “ bikin tagar Boikot Nasi Padang. Harusnya kamu bertanya dulu kenapa di Sumatera Barat Hampir 100 % Memilih Prabowo -Sandi Bukan Jokowi?" katanya lagi.
Foto: Nasi Padang
Sumber: Viva
Faktakini.com, Jakarta - Opini sesat yang menyuarakan boikot Nasi Padang, beredar di jagad sosial media. Sebab, Jokowi-Ma'ruf Amin kalah secara super telak di Sumatera Barat.
Berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) 23 April 2019, pukul 09.45 WIB, Jokowi-Ma’aruf Amin hanya mampu meraup suara 13,29 persen.
Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 86,71 persen.
Kekalahan telak Jokowi di Sumbar ini, kemudian memunculkan aksi boikot yang sebenarnya tidak harus dilakukan.
Tidak jelas, siapa yang pertama kali menyarankan, agar masyarakat di Pulau Jawa untuk memboikot Nasi Padang tetapi yang pasti dari pendukung paslon 01 yang frustasi kalah super telak di Ranah Minang. Setiap ada yang menyarankan melakukan boikot, cibiran langsung keluar.
Dengan aksi boikot oleh masyarakat di Pulau Jawa, Jokower yang punya pemikiran sempit ini yakin akan ada dampak langsung pada bisnis makanan orang-orang Sumbar yang ada di Jawa.
Tetapi, belum banyak yang menanggapi aksi boikot ini. Justru, banyak warganet yang mencibir balik mereka-mereka yang memiliki pemikiran pendek, dengan mengeluarkan seruan untuk boikot Nasi Padang hanya karena Jokowi kalah di Sumatera Barat.
"Boikot Nasi Padang. Orang Bodoh, yang Pelihara Kebodohan," begitu cibiran Wilda Yanti di Facebooknya.
Menurut Wilda, nasi Padang adalah makanan yang terkenal seantero dunia.
Karena itu, tidak heran kalau banyak yang iri dengan kesuksesan restoran dan rumah makan dengan brand masakan Padang.
"Karena Beda pilihan Presiden trus ada orang-orang berhati “Busuk “ bikin tagar Boikot Nasi Padang. Harusnya kamu bertanya dulu kenapa di Sumatera Barat Hampir 100 % Memilih Prabowo -Sandi Bukan Jokowi?" katanya lagi.
Foto: Nasi Padang
Sumber: Viva