Lagi! Prabowo Diserang Kampanye Hitam Dan Emak-Emak 02 Diintimidasi
Jumat, 5 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Seorang pria berkaus putih terekam kamera tengah mengintimidasi sejumlah ibu atau emak-emak dan menjelekkan calon presiden Prabowo Subianto.
Pria itu diduga salah satu pendukung atau simpatisan calon presiden Joko Widodo.
Dalam video berdurasi 6.12 menit yang beredar di sejumlah media sosial itu, si pria mengaku bernama Irmensyah. Dia mulanya menjelaskan sejumlah program Presiden Jokowi yang dianggapnya bagus selama masa kepemimpinan empat tahun belakangan. Bahkan dia juga tak keberatan jika video itu diviralkan di media sosial.
Di awal kalimat yang menggunakan bahasa Minang, pria itu menyampaikan, "Piliahlah urang nan bisa sumbahyang, nan bisa mangaji, dan bisa jadi imam. Kalau seandainyo jadi imam keluargo sajo indak bisa, maso itu nan ka kito piliah. Manangih awak sebagai urang Islam mamiliah urang, Prabowo itu agamanyo maaf bu yo ambo agiah tau, apaknyo Kristen inyo mengecek di TV patang, amaknyo Kristen, nyo mangecek di TV. Kawinlah jo anak Soeharto, Titiek Soeharto, masuak agamo Islam. Alah 30 tahun kiro-kiro, tapi ba a kok dak bisa ibu-ibu, ba a kok indak bisa sumbahyang. Cubo awak pikia, apokah itu yang bagus."
Terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia: "Pilihlah orang yang bisa sembahyang, yang bisa mengaji dan bisa jadi imam. Kalau seandainya jadi imam keluarga saja tidak bisa, masa itu yang akan kita pilih. Menangis kita sebagai orang Islam memilih orang, Prabowo itu agamanya--maaf, Bu, saya kasih tahu--ayahnya Kristen, dia ngomong di TV kemarin; ibunya Kristen, dia ngomong di TV. Kawinlah dengan anak Soeharto, Titiek Soeharto, masuk agama Islam. Sudah 30 tahun kira-kira. Tapi, kenapa tidak bisa, ibu-ibu, kenapa tidak bisa sembahyang. Cobalah kita pikir, apakah itu bagus."
Ketua Badan Pengawas Pemilu Sumatera Barat, Surya Efitrimen, mengaku belum menerima laporan tentang video itu. Namun sejak 2 April, Bawaslu Padang diminta menginvestigasinya.
"Kita sudah minta (Bawaslu) Kota Padang untuk investigasi terhadap video ini. Senin depan akan dibahas oleh Bawaslu Kota Padang dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu)," katanya melalui pesan singkatnya, Jumat, 4 April 2019.
Surya menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi sementara Bawaslu Kota Padang, indentitas pria yang berbicara dalam video itu sudah ditemukan. Lokasi kejadiannya di lapangan voli Kampung Tangah, Padang Utara, Kota Padang.
Berdasarkan hasil investigasi juga, didapatkan informasi bahwa orang yang diduga tokoh sentral di video itu memang orang suku Minang tapi bermukim Padang, karena sudah lama merantau di Yogyakarta. Dia ke Padang pada 29 Maret dan kembali ke Yogyakarta 3 April.
Foto: Tangkapan layar video yang memperlihatkan seorang pria berbicara tentang calon presiden dengan sejumlah ibu alias emak-emak di Padang, Sumatera Barat.
Sumber: Viva
Faktakini.com, Jakarta - Seorang pria berkaus putih terekam kamera tengah mengintimidasi sejumlah ibu atau emak-emak dan menjelekkan calon presiden Prabowo Subianto.
Pria itu diduga salah satu pendukung atau simpatisan calon presiden Joko Widodo.
Dalam video berdurasi 6.12 menit yang beredar di sejumlah media sosial itu, si pria mengaku bernama Irmensyah. Dia mulanya menjelaskan sejumlah program Presiden Jokowi yang dianggapnya bagus selama masa kepemimpinan empat tahun belakangan. Bahkan dia juga tak keberatan jika video itu diviralkan di media sosial.
Di awal kalimat yang menggunakan bahasa Minang, pria itu menyampaikan, "Piliahlah urang nan bisa sumbahyang, nan bisa mangaji, dan bisa jadi imam. Kalau seandainyo jadi imam keluargo sajo indak bisa, maso itu nan ka kito piliah. Manangih awak sebagai urang Islam mamiliah urang, Prabowo itu agamanyo maaf bu yo ambo agiah tau, apaknyo Kristen inyo mengecek di TV patang, amaknyo Kristen, nyo mangecek di TV. Kawinlah jo anak Soeharto, Titiek Soeharto, masuak agamo Islam. Alah 30 tahun kiro-kiro, tapi ba a kok dak bisa ibu-ibu, ba a kok indak bisa sumbahyang. Cubo awak pikia, apokah itu yang bagus."
Terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia: "Pilihlah orang yang bisa sembahyang, yang bisa mengaji dan bisa jadi imam. Kalau seandainya jadi imam keluarga saja tidak bisa, masa itu yang akan kita pilih. Menangis kita sebagai orang Islam memilih orang, Prabowo itu agamanya--maaf, Bu, saya kasih tahu--ayahnya Kristen, dia ngomong di TV kemarin; ibunya Kristen, dia ngomong di TV. Kawinlah dengan anak Soeharto, Titiek Soeharto, masuk agama Islam. Sudah 30 tahun kira-kira. Tapi, kenapa tidak bisa, ibu-ibu, kenapa tidak bisa sembahyang. Cobalah kita pikir, apakah itu bagus."
Ketua Badan Pengawas Pemilu Sumatera Barat, Surya Efitrimen, mengaku belum menerima laporan tentang video itu. Namun sejak 2 April, Bawaslu Padang diminta menginvestigasinya.
"Kita sudah minta (Bawaslu) Kota Padang untuk investigasi terhadap video ini. Senin depan akan dibahas oleh Bawaslu Kota Padang dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu)," katanya melalui pesan singkatnya, Jumat, 4 April 2019.
Surya menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi sementara Bawaslu Kota Padang, indentitas pria yang berbicara dalam video itu sudah ditemukan. Lokasi kejadiannya di lapangan voli Kampung Tangah, Padang Utara, Kota Padang.
Berdasarkan hasil investigasi juga, didapatkan informasi bahwa orang yang diduga tokoh sentral di video itu memang orang suku Minang tapi bermukim Padang, karena sudah lama merantau di Yogyakarta. Dia ke Padang pada 29 Maret dan kembali ke Yogyakarta 3 April.
Foto: Tangkapan layar video yang memperlihatkan seorang pria berbicara tentang calon presiden dengan sejumlah ibu alias emak-emak di Padang, Sumatera Barat.
Sumber: Viva