Ma'ruf Amin Ngaku-Ngaku Keturunan Prabu Siliwangi, BPN: Stop Politik Identitas

Jumat, 5 April 2019

Faktakini.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin dinilai kembali menggunakan politik identitas dalam kampanyenya. Kali ini, dia mengaku masih memiliki silsilah keluarga dari Raja Kerajaan Pajajaran Pasundan, Prabu Siliwangi.

Pernyataan ini disampaikan, saat berkampanye di Lapangan Cihuni, Garut Jawa Barat, Kamis 4 April 2019. Karena itu, Ma'ruf Amin mengajak warga Garut, memilih cawapres yang berasal dari Sunda. 

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean mengatakan, Ma'ruf sebagai cawapres tidak perlu membawa politik identitas. Karena, bisa saja nanti saat kampanye di daerah tertentu mengaku sebagai keturunan daerah itu juga.


"Aduuuuuh. Nanti datang dia ke Sumatera Utara, ngaku keterunan Sisingamangaraja pula lagi. Saya pikir begini lah, Ma'ruf Amin sebagai orangtua ya, sebagai cawapres tidak perlu menggunakan politik indentitas. Karena, itu kan kategori politik identitas, bicara kesukuan," kata Ferdinand, saat dihubungi VIVA, Jumat 5 April 2019.

Menurut Ferdinand, Ma'ruf justru membawa perpecahan terhadap bangsa, jika membawa-bawa politik identitas. Akan sulit bagi Ketua MUI itu bicara persatuan, jika masih membahas politik identitas.

"Saya pikir, Ma'ruf Amin dalam posisinya sebagai cawapres, justru membawa perpecahan kepada bangsa jika membawa-bawa politik indentitas. Bagaimana mungkin, Ma'ruf Amin bicara tentang persatuan di Indonesia, kalau dia juga membawa-bawa politik indentitas," ungkapnya.

"Mau dia anak siapapun, keturunan siapapun, enggak ada urusan dengan bangsa ini sebetulnya. Mau keturunannya Wali Songo pun, Nabi Ibrahim, bukan itu demokrasi kita. Demokrasi kita ini sekarang, bagaimana menghasilkan pemimpin bukan tukang tipu bagi rakyatnya," katanya.

Ferdinand menegaskan, rakyat ingin pemimpin yang tidak membohongi rakyat. Selain itu, bisa mengurus rakyat secara benar.

"Kita ingin pemimpin yang tidak membohongi rakyatnya, mengurus rakyatnya secara benar. Tetapi, kalau dikit-dikit ke Jabar, ngaku keturunan Prabu Siliwangi, ke Banten gitu juga dan tempat lain. Ini kan jadi ngawur, beliau ini sebenarnya keturunan mana?" jelasnya.

"Kita pertanyakan itu. Sementara, pak Jokowi sendiri keturunan mana belum jelas, ditambah lagi dengan ketidakjelasan Ma'ruf Amin. Nanti, sama-sama tidak jelas, enggak elok lah," katanya.

Sumber: Viva