Penghitungan Suara Pemilu Oleh KPU Penuh "Salah Input Data", Ini Tanggapan FPI Aceh
Kamis, 25 April 2019
Faktakini.com
Press Release
Menyikapi banyaknya salah input oleh KPU dalam merekap suara pilpres, kami atas nama FPI Aceh sangat kecewa dengan kinerja petugas KPU yang terkesan bermain main dengan suara rakyat, pemilu ini bukan permainan maka tak boleh main main, suara rakyat tak boleh dipermainkan, satu suara sangat berharga karena negara kita menganut demokrasi.
Oleh karena itu petugas KPU jangan ada yang rabun, jangan yang ijazah paket C yg tak mampu berhitung, sehingga banyak terjadi kekeliruan, jangankan satu nol saja sangat berharga kalau dalam matematika , kalau suara 120 bayangkan kalau dibuang nol tinggal berapa suara rakyat, begitu pula dalam penambahan penulisan, walau ditambah angka 1 sangat beda hasil, ummpamanya suara dapat 122, kalau ditambah satu angka 1 didepan jadi 1122 jadi sudah seribu bertambah.
Maka kami desak ketua KPU untuk segera memberhentikan petugas KPU yang rabun, dan juga memberhentikan petugas KPU yang tak bisa ilmu hitung, atau periksa kembali ijazah mereka.
Kami sebagai rakyat sangat heran kenapa salah input dimana mana, dan yang aneh salah input kok selalu 02 yang dirugikan dan 01 yang di untungkan, maka bila salah input dimana mana terjadi, maka akan lahir presiden salah input dan akan jadi negri ini negri yang salah input.
Atau memang semua yang terjadi itu bukan salah input tapi unsur kesengajaan, maka kalau unsur kesengajaan kami harap KPU untuk segera bertaubat, takutlah kepada Allah, jangan dhalimi suara rakyat, karena doa orang orang yg terdhalimi diterima Oleh Allah, pernahkah KPU memikirkan bagaimana rakyat capek capek hadir ke TPS , dan berapa banyak uang negara terkuras untuk pemilu, dan bahkan berapa nyawa yang melayang akibat kecapean jadi petugas pemilu...? Bila semua ini sia sia , maka lebih baik pemilu ditiadakan, kita kembali saja ke sistem kerajaan, atau kesulthanan biar lebih bagus, mungkin demokrasi sekarang tidak cocok lagi di Indonesia.
Kalau demokrasi banyak curangnya, maka jangan salahkan rakyat bila rakyat suatu saah tak mau lagi berdemokrasi, bila pemerintah tak hargai suara rakyat , maka jangan salahkan rakyat jika rakyat buat pengadilan sendiri.
Ttd
Ketua FPI Aceh
KH Tengku Muslim At Thahiri
Faktakini.com
Press Release
Menyikapi banyaknya salah input oleh KPU dalam merekap suara pilpres, kami atas nama FPI Aceh sangat kecewa dengan kinerja petugas KPU yang terkesan bermain main dengan suara rakyat, pemilu ini bukan permainan maka tak boleh main main, suara rakyat tak boleh dipermainkan, satu suara sangat berharga karena negara kita menganut demokrasi.
Oleh karena itu petugas KPU jangan ada yang rabun, jangan yang ijazah paket C yg tak mampu berhitung, sehingga banyak terjadi kekeliruan, jangankan satu nol saja sangat berharga kalau dalam matematika , kalau suara 120 bayangkan kalau dibuang nol tinggal berapa suara rakyat, begitu pula dalam penambahan penulisan, walau ditambah angka 1 sangat beda hasil, ummpamanya suara dapat 122, kalau ditambah satu angka 1 didepan jadi 1122 jadi sudah seribu bertambah.
Maka kami desak ketua KPU untuk segera memberhentikan petugas KPU yang rabun, dan juga memberhentikan petugas KPU yang tak bisa ilmu hitung, atau periksa kembali ijazah mereka.
Kami sebagai rakyat sangat heran kenapa salah input dimana mana, dan yang aneh salah input kok selalu 02 yang dirugikan dan 01 yang di untungkan, maka bila salah input dimana mana terjadi, maka akan lahir presiden salah input dan akan jadi negri ini negri yang salah input.
Atau memang semua yang terjadi itu bukan salah input tapi unsur kesengajaan, maka kalau unsur kesengajaan kami harap KPU untuk segera bertaubat, takutlah kepada Allah, jangan dhalimi suara rakyat, karena doa orang orang yg terdhalimi diterima Oleh Allah, pernahkah KPU memikirkan bagaimana rakyat capek capek hadir ke TPS , dan berapa banyak uang negara terkuras untuk pemilu, dan bahkan berapa nyawa yang melayang akibat kecapean jadi petugas pemilu...? Bila semua ini sia sia , maka lebih baik pemilu ditiadakan, kita kembali saja ke sistem kerajaan, atau kesulthanan biar lebih bagus, mungkin demokrasi sekarang tidak cocok lagi di Indonesia.
Kalau demokrasi banyak curangnya, maka jangan salahkan rakyat bila rakyat suatu saah tak mau lagi berdemokrasi, bila pemerintah tak hargai suara rakyat , maka jangan salahkan rakyat jika rakyat buat pengadilan sendiri.
Ttd
Ketua FPI Aceh
KH Tengku Muslim At Thahiri