Prabowo - Sandi Menang, Relawan Terus Amankan Form C1 Supaya Gagal Dicurangi

Kamis, 18 April 2019

Faktakini.com

Untuk tambahan pengetahuan mengapa form C1 penting untuk dijadikan pegangan. Dan sistem yang dipakai kubu Prabowo, mereka mencoba mengumpulkan hasil C1 tersebut sesaat setelah penghitungan selesai disetiap TPS, relawan memfotodengan mempergunakan HP lalu dikirim lewat internet, medsos, e-mail, dll ke alamat yang sudah diinformasikan.

KPU, TKN & BPN GUNAKAN CI DALAM MENGHITUNG SUARA

C1 adalah data dan fakta hasil hitungan suara di suatu TPS. Di dalamnya tertulis jumlah suara untuk Jokowi dan Prabowo. Juga diketahui siapa peraih suara terbanyak atau menang suara. Jelasnya, setiap C1 bisa menyimpulkan Jokowi Menang sebaliknya Prabowo kalah. Juga bisa menyimpulkan Jokowi Kalah sebaliknya Prabowo Menang.

Dengan demikian C1 merupakan kebenaran tertinggi untuk menentukan siapa menang dan siapa kalah dalam Pilpres antara Jokowi dan Prabowo. Misalnya dari 50 C1 diketahui 20 C1 Jokowi Menang dan 30 C1 Prabowo Menang. Berarti berdasarkan 50 C1 maka bisa ditentukan kalau Jokowi Kalah sebaliknya Prabowo Menang.

KPU, TKN & BPN memegang C1 yang isinya sama dari semua TPS yang ada. Jika C1 menetapkan Prabowo Menang maka C1 ini juga yang dipegang KPU, TKN & BPN. Tidak ada perbedaan kandungan informasi dalam C1. C1 yang dipegang KPU adalah juga dipegang TKN & BPN. C1 yang dipegang TKN & BPN adalah juga yang dipegang KPU.

Begitulah Real Count yang menjadi dasar untuk menentukan siapa pemenang Pilpres di antara Jokowi dan Prabowo. Butuh waktu buat menghitungnya dari sejak penghitungan di TPS lalu berlanjut ke Kecamatan, Kabupaten, Propinsi hingga berakhir di KPU Pusat.

Karena manusia bersifat tergesa-gesa, grasa-grusu dan enggak sabaran maka lembaga2 survey menawarkan bantuan penghitungan cepat Pilpres. Sebab tak lama setelah pencoblosan selesai maka lembaga2 survey sudah bisa menebak pemenang Pilpres melalui quick count atau hitung cepat dan survey dengan mengambil sampel sejumlah responden.

Kemampuan begitu membuat manusia terutama yang berkepentingan dengan hasil Pilpres merasa dipenuhi kebutuhannya oleh lembaga2 survey. Setidaknya bisa menebak pemenangnya dengan benar sesuai kenyataan nantinya di antara Jokowi dan Prabowo untuk mendapatkan kepentingan tertentu.

Semua lembaga survey sepanjang menjaga integritasnya sebagai ilmuwan bukan pelacuran pastilah hasil quick count dan survey selalu mendekati kebenaran. Jika hasilnya Prabowo Menang maka setelah penghitungan KPU berakhir dipastikan Prabowo Menang sebagaimana hasil penelitian lembaga survey sebelumnya.

Tidak semua lembaga survey menjaga integritasnya sehingga menjad pelacuran. Berakibat hasil quick count dan survey seringkali menjauh dari kebenaran untuk menyenangkan pihak2 yang membayar surveynya. Karenanya hasilnya yang semestinya pihak yang membayar surveynya kalah diubah menjadi menang. Padahal seluruh hasil penelitiannya cenderung menunjukkan pihak yang membayar surveynya kalah.

Adakah kemungkinan hasil penghitungan C1 di antara KPU, TKN & BPN berbeda? Bisa saja terjadi, misalnya, KPU dan TKN berdasarkan C1 menetapkan Jokowi Menang sedangkan BPN juga berdasarkan C1 menetapkan Prabowo Menang.

Kalau itu terjadi maka C1 yang ada di KPU, TKN & BPN harus diaudit ditemukan DNAnya. Pasti ada C1 Asli dan C1 Palsu. Yang asli pasti ketahuan. Begitu pula yang palsu pasti ketahuan. Berarti kalau C1 KPU & TKN ternyata palsu maka keduanya harus dihukum berat karena merekayasa kejahatan demokrasi. Begitu pula kalau C1 BPN ternyata palsu maka BPN harus dihukum berat. Yang jelas selalu ada C1 Asli.