Soal Indikasi Kecurangan Pemilu, Dr Abdul Chair: Habib Rizieq Cerdas Dan Teliti, Kata-Kata Beliau Valid

Rabu, 3 April 2019

Faktakini.com, Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Syihab telah mengungkapkan fakta yang sebenarnya mengenai adanya indikasi kecurangan di Pilpres 2019.

Hal ini menyusul informasi yang diterima Rizieq terkait adanya iming-iming uang kepada ketua tempat pemungutan suara (TPS) di Arab Saudi.

"Baru-baru ini di Arab Saudi telah terjadi adanya gerakan yang mengarahkan calon tertentu dengan melibatkan pejabat tinggi di republik ini. TPS di kota-kota kecil diimingi uang," Ungkap Pendiri dan Ketua Umum Habib Rizieq Syihab (HRS) Center, Dt Abdul Chair Ramadhan, saat Diskusi Publik bertajuk 'DPT Bermasalah Ancaman Legitimasi Pilpres' di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

"Setahu saya Yang Mulia Habib Muhammad Rizieq Syihab orang cerdas dan teliti," tambah Dr Abdul.





Dr Abdul juga menyebut, setiap informasi yang datang padanya pasti dilakukan cek dan ricek. "Beliau dapat informasi itu valid. Tidak mungkin Imam Besar bohong. Yang Mulia Habib tidak pernah berkata bohong."

Dr Abdul juga mengungkap, umat Islam di Indonesia mesti memperjuangkan Prabowo-Sandi pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

"Harus teguh, ikhlas, awasi ketidakadilan. Adanya ketimpangan, kemudaratan, tindakan batil harus dilawan. Itu bukan perintah Imam Besar, itu adalah perintah Allah," ucap Dr Abdul.

Bedanya, kata Dr Abdul Chair, patut diduga kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019 berlangsung secara terstruktur, sistematis, dan massif.

"Karena adanya pengabaian DP4 (daftar penduduk pemilih potensial pemilihan). Permasalahan demikian meluas dan mencapai angka yang disinyalir (DPT) invalid 17,5 juta. Bukan angka sedikit, dapat berdampak sistemik bagi kekalahan salah satu calon," ujar Abdul Chair pada diskusi publik bertajuk 'DPT Bermasalah Ancaman Legitimasi Pilpres' di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jakarta, Selasa (2/4).

Dr Abdul Chair menilai, 17,5 juta DPT invalid bukan merupakan angka yang sedikit. Karena itu harus menjadi perhatian bersama.

"Kami kira data 17,5 juta itu harus dikeluarkan (dari DPT), karena akan menimbulkan kerusakan yang besar. Saya pribadi mendukung kebijakan KPU menganulir data pemilih yang invalid," ucapnya.

Abdul Chair mengemukakan pandangannya, karena DPT invalid sangat berpengaruh dengan jumlah surat suara yang dicetak KPU.

"Menurut hemat saya, yang perlu dilakukan, adanya keterbukaan publik dari pihak KPU. Berapa sebenarnya surat suara yang dicetak secara nasional, berapa banyak surat suara didistribusikan ke wilayah provinsi, kabupaten, kota sampai TPS," katanya.

Selain itu, KPU juga perlu memaparkan secara terbuka jumlah surat suara yang digunakan secara riil di setiap TPS. Demikian juga jumlah surat suara sisa nantinya.

"Ini penting, apalagi baru-baru ini di Arab Saudi diduga ada gerakan mengarahkan pemilih pada calon tertentu dengan melibatkan pejabat tinggi. TPS di kota-kota kecil diimingi uang. Ini baru satu wilayah di luar negeri," tuturnya.

Dr Abdul Chair membenarkan, informasi itu sebelumnya disampaikan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

"Setahu saya yang mulia Habib Muhammad Rizieq Shihab orang cerdas dan teliti. Setiap informasi yang datang padanya pasti dilakukan cek and ricek. Beliau dapat informasi itu valid. Tidak mungkin imam besar bohong. Habib tidak pernah berkata bohong," pungkas Dr Abdul Chair.

Posting Komentar untuk "Soal Indikasi Kecurangan Pemilu, Dr Abdul Chair: Habib Rizieq Cerdas Dan Teliti, Kata-Kata Beliau Valid"