Sudah 91 Anggota KPPS Meninggal, Sandiaga: Kita Akan Sholat Ghaib

Selasa 23 April 2019

Faktakini.com, Jakarta - Hingga awal minggu ini, ada 91 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada saat proses rekapitulasi hasil Pemilu 2019. Sandiaga Uno bersama pendukungnya akan menggelar salat gaib bagi para pejuang demokrasi itu.

"Kita akan salat gaib, kita akan menuju Masjid At Taqwa (dekat rumah Sandiaga), di sini kia-kiai dari Jawa Timur sudah berkumpul. Kita akan salat gaib bersamanya karena ini adalah pahlawan-pahlawan demokrasi kita," ujar Sandiaga di kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Penjaringan, Jl Pluit Raya 1, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (23/4/2019).

Sandiaga menyebut anggota KPPS yang meninggal dunia selama proses tahapan pemilu perlu mendapat penghargaan. Mereka bekerja mengawal demokrasi hingga kelelahan.

"Kita harus berikan satu penghargaan terbaik bagi mereka. Sampai kelelahan, kekalahannya ini akhirnya menimbulkan kehilangan nyawa. Kami ini kita harus berikan penghormatan sebaik baiknya," sebut Sandiaga.

Kepada para relawannya yang mengawal proses penghitungan suara, pasangan capres Prabowo Subianto itu memberikan pesan. Sandiaga berpesan agar para relawan bekerja dengan memperhatikan kesehatannya.

"Tadi saya sampaikan jaga kesehatan karena tadi ada beberapa yang kecelakaan dan ada yang darah tingginya naik, ada yang lupa makan, gulanya naik, dan lain sebagainya," tuturnya.

Sandiaga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para relawan yang mengawal proses penghitungan suara. Menurutnya, para relawan sudah banyak berkorban untuknya dan Prabowo.

"Selain jaga C1, jaga kesehatan juga, dan bagi kita tentunya yang sudah dilakukan oleh para relawan ini berkorban harta, berkorban tenaga, pikiran, waktu, dan nyawa sekalipun juga. Menurut saya ini yang tidak akan pernah bisa terbayarkan oleh.... Karena ini bukan tentang Prabowo-Sandi lagi, ini tentang bagaimana pemilu yang betul-betul bisa kita pastikan sebagai pemilu yang jujur dan adil dan bermartabat," bebernya.

"Saya ingin mengucapkan kepada seluruh relawan saksi saksi yang secara simultan bergantian dan juga para petugas dan tentunya dari kecamatan juga ikut kebagian tugas untuk pengawalan dan penjagaan proses rekapitulasi di Kecamatan Penjaringan ini berjalan dengan alhamdulillah lancar. Jadi saya ucapkan makasih dari lubuk hati paling dalam ini adalah pahlawan-pahlawan demokrasi kita," sambungnya.

Sandiaga berharap pengorbanan para saksi dan juga relawan tidak sia-sia. Apa yang dilakukan para relawan ini disebutnya sebagai pekerjaan besar.

"Kita harapkan C1 ini terjadwal dan jangan sampai ada proses yang tercecer terlewati karena satu suara pun juga amanah dari rakyat sangat memiliki tingkat yang sangat-sangat strategis dan ini yang kita harapkan dari pemilu yang adil bermartabat," kata Sandiaga.

Diketahui, hingga Senin (22/4), 91 orang meninggal dunia dan 374 orang sakit. Mereka tersebar di 19 provinsi. KPU akan bertemu dengan Kemenkeu membahas soal santunan untuk korban.

"KPU sudah membahas secara internal terkait dengan santunan yang akan diberikan kepada penyelenggara pemilu yang tertimpa musibah. Dengan memperhitungkan berbagai macam regulasi asuransi BPJS, kemudian masukan-masukan dan catatan yang selama ini diberlakukan. Karena kami besok merencanakan akan melakukan pertemuan dengan Kementerian Keuangan," ungkap Ketua KPU Arief Budiman, Senin (22/4).

Foto: Sandiaga Uno

Sumber: Detik