Syukuran Kemenangan Prabowo - Sandi, Djoko Santoso: Kita Menang 62 Persen Walau Dicurangi
Rabu, 24 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menghadiri acara syukuran dan munajat kemenangan Pilpres 2019 yang diselenggarakan sejumlah relawan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (24/4).
Acara tersebut dihadiri ratusan relawan dari berbagai daerah. Namun, acara tersebut digelar secara tertutup dan tak boleh diliput oleh wartawan.
Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Kehadirannya pun langsung disambut riuh teriakan dari para relawan, termasuk panggilan presiden untuk Prabowo.
"Presiden, Presiden, Presiden," teriak para relawan yang mengerubungi Prabowo di lokasi acara.
Prabowo membalas dengan melambaikan tangan ke arah para pendukungnya. Setelah itu acara digelar tertutup dan tak boleh ada media yang meliputnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, anggota Dewan Pembina BPN Amien Rais, hingga ustadz Bachtiar Nasir juga hadir di lokasi.
Sebelum Prabowo tiba, Djoko Santoso sempat memberikan sambutan kepada relawan. Dia menginstruksikan agar relawan terus mengawal kemenangan Prabowo-Sandi dan menyiapkan fisik, mental, serta pikiran untuk segala kemungkinan.
"Pernyataan Prabowo menang itu adalah titik yang tak bisa kembali. Untuk itu kita harus siap berjuang. Ingat, tidak ada kompromi. Sejarah mengajari kita mengapa sejarah kita adalah non-cooperation," kata Djoko.
Djoko mengklaim Prabowo-Sandi telah mengungguli Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Bahkan menurutnya, kemenangan itu tembus di angka 75-80 persen apabila tak ada kecurangan dalam pilpres kali ini.
"Kalau enggak dicurangi, bisa 75 persen atau 80 persen," kata Djoko, langsung disambut riuh para relawan Prabowo-Sandi yang hadir di lokasi tersebut.
Djoko menyebut kecurangan telah dialami pihaknya sebelum hari pencoblosan. Tak hanya itu, usai pencoblosan pun masih terjadi kecurangan. Bahkan dia menilai sangat masif.
Meski begitu, kata Djoko, kecurangan itu tak mempengaruhi perolehan suara pasangan Prabowo-Sandi.
"Mereka secara masif, terencana, sistematik, dan brutal. Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen. Dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi," kata Djoko.
Hal sama juga diungkapkan oleh Juru Bicara BPN Ustadz Bachtiar Nasir. Dia menyebut secara de facto pasangan nomor urut 02 ini sudah meraih kemenangan di hati masyarakat pada Pilpres 2019.
"Secara de facto, Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah resmi menjadi presiden dan wakil presiden untuk Indonesia," kata Ustadz Bactiar.
Berdasarkan penghitungan suara sementara Pilpres 2019 per 24 April pukul 18.15 yang tercatat di situs resmi KPU, Jokowi-Ma'ruf meraih suara 55,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi mengantongi 44,2 persen.
Foto: Djoko Santoso
Sumber: CNNI
Faktakini.com, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menghadiri acara syukuran dan munajat kemenangan Pilpres 2019 yang diselenggarakan sejumlah relawan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (24/4).
Acara tersebut dihadiri ratusan relawan dari berbagai daerah. Namun, acara tersebut digelar secara tertutup dan tak boleh diliput oleh wartawan.
Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Kehadirannya pun langsung disambut riuh teriakan dari para relawan, termasuk panggilan presiden untuk Prabowo.
"Presiden, Presiden, Presiden," teriak para relawan yang mengerubungi Prabowo di lokasi acara.
Prabowo membalas dengan melambaikan tangan ke arah para pendukungnya. Setelah itu acara digelar tertutup dan tak boleh ada media yang meliputnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, anggota Dewan Pembina BPN Amien Rais, hingga ustadz Bachtiar Nasir juga hadir di lokasi.
Sebelum Prabowo tiba, Djoko Santoso sempat memberikan sambutan kepada relawan. Dia menginstruksikan agar relawan terus mengawal kemenangan Prabowo-Sandi dan menyiapkan fisik, mental, serta pikiran untuk segala kemungkinan.
"Pernyataan Prabowo menang itu adalah titik yang tak bisa kembali. Untuk itu kita harus siap berjuang. Ingat, tidak ada kompromi. Sejarah mengajari kita mengapa sejarah kita adalah non-cooperation," kata Djoko.
Djoko mengklaim Prabowo-Sandi telah mengungguli Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Bahkan menurutnya, kemenangan itu tembus di angka 75-80 persen apabila tak ada kecurangan dalam pilpres kali ini.
"Kalau enggak dicurangi, bisa 75 persen atau 80 persen," kata Djoko, langsung disambut riuh para relawan Prabowo-Sandi yang hadir di lokasi tersebut.
Djoko menyebut kecurangan telah dialami pihaknya sebelum hari pencoblosan. Tak hanya itu, usai pencoblosan pun masih terjadi kecurangan. Bahkan dia menilai sangat masif.
Meski begitu, kata Djoko, kecurangan itu tak mempengaruhi perolehan suara pasangan Prabowo-Sandi.
"Mereka secara masif, terencana, sistematik, dan brutal. Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen. Dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi," kata Djoko.
Hal sama juga diungkapkan oleh Juru Bicara BPN Ustadz Bachtiar Nasir. Dia menyebut secara de facto pasangan nomor urut 02 ini sudah meraih kemenangan di hati masyarakat pada Pilpres 2019.
"Secara de facto, Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah resmi menjadi presiden dan wakil presiden untuk Indonesia," kata Ustadz Bactiar.
Berdasarkan penghitungan suara sementara Pilpres 2019 per 24 April pukul 18.15 yang tercatat di situs resmi KPU, Jokowi-Ma'ruf meraih suara 55,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi mengantongi 44,2 persen.
Foto: Djoko Santoso
Sumber: CNNI