Tepis Hoax, Ketum FPI: Prabowo Menang Di Petamburan, Cuma Kalah Di TPS Yang Banyak Non Muslim
Senin, 29 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Usai pelaksanaan Pemilu 2019, beredar isu bahwa Prabowo - Sandi kalah di wilayah Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat, wilayah yang menjadi markas Front Pembela Islam ( FPI).
Isu ini jelas hoax belaka karena faktanya paslon pilihan Ijtima' Ulama itu justru menang telak di Petamburan.
Memang tak di seluruh TPS yang berada di Petamburan Prabowo - Sandi berhasil menang 100 persen, ada pula segelintir TPS yang mereka kalah dari paslon 01 yaitu di TPS yang banyak dihuni oleh umat non Muslim.
Karena seperti diketahui di Petamburan khususnya di sekitar markas FPI ada beberapa gereja seperti Gereja Bethel, Gereja Kristus Salvator dan lainnya, dan umat Kristiani yang sudah lama menempati wilayah tersebut dan hidup harmonis dengan umat Islam khususnya FPI.
Bahkan saat Habib Rizieq masih tinggal di Petamburan para Pendeta dari Gereja-Gereja itu pun sering sowan mendatangi kediaman Habib Rizieq untuk berdialog dan membangun hubungan baik antar umat beragama.
Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis kemudian mengungkapkan alasan kenapa Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno gagal menang 100 persen di seluruh TPS yang berada di Petamburan, sebabnya karena ada beberapa TPS dekat Rumah Habib Rizieq yang banyak pemilihnya dari komunitas bukan muslim.
Dengan tegas Kyai Shobri menepis hoax yang ditebar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab bahwa omongan Habib Rizieq Shihab tak didengar oleh umat Islam sehingga menyebabkan Prabowo - Sandiaga kalah di segelintir TPS di Petamburan, Jakarta Pusat yang dikenal sebagai kandang dari FPI.
Kyai Shobri mengatakan, faktor kekalahan Prabowo - Sandiaga di TPS dekat Gereja Bethel dan komunitas umat Kristen itu bukan karena omongan Habib Rizieq Shihab yang menyerukan memilih paslon nomor urut 02 tidak didengar.
Tetapi lantaran penempatan TPS tersebut berada di wilayah dengan mayoritas penduduk bukan muslim (Umat Kristiani).
"Oh bukan [omongan Rizieq tak didengar]. Lihat yang di TPS - TPS sebelahnya dong, kalau dilihat TPS sebelahnya baru ketahuan aslinya Jokowi berapa," kata Kyai Shobri.
Namun dengan jiwa besar, Kyai Shobri tak mempermasalahkan keunggulan
Jokowi - Maruf khusus di TPS-TPS yang banyak dihuni oleh umat Kristen itu.
"Memang kebanyakan memilih Jokowi, memang isinya orang - orang yang memilih Jokowi, nggak ada masalah," ujarnya.
Kyai Shobri menilai, penempatan sejumlah TPS ke wilayah dengan mayoritas pendukung 01 di Petamburan tersebut memang sengaja dilakukan.
Ia menduga kesengajaan itu dibuat lantaran ada intrik dan penggiringan opini yang ingin dibentuk mengenai Prabowo - Sandiaga yang kalah di dekat kediaman Habib Rizieq. Padahal faktanya secara umum di Petamburan Prabowo - Sandi menang.
"Saya rasa perlu ada koreksi kalau ternyata penempatan TPS itu akan menimbulkan dampak yang intrik-intrik seperti itu, nah ini perlu ada koreksi. Penempatan TPS supaya jangan dijadikan alat untuk mendeskreditkan kelompok yang lain. Kalau perlu netral saja di lapangan seperti itu, harus dijaga," tuturnya.
Foto: Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis
Sumber: Suara.com
Faktakini.com, Jakarta - Usai pelaksanaan Pemilu 2019, beredar isu bahwa Prabowo - Sandi kalah di wilayah Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat, wilayah yang menjadi markas Front Pembela Islam ( FPI).
Isu ini jelas hoax belaka karena faktanya paslon pilihan Ijtima' Ulama itu justru menang telak di Petamburan.
Memang tak di seluruh TPS yang berada di Petamburan Prabowo - Sandi berhasil menang 100 persen, ada pula segelintir TPS yang mereka kalah dari paslon 01 yaitu di TPS yang banyak dihuni oleh umat non Muslim.
Karena seperti diketahui di Petamburan khususnya di sekitar markas FPI ada beberapa gereja seperti Gereja Bethel, Gereja Kristus Salvator dan lainnya, dan umat Kristiani yang sudah lama menempati wilayah tersebut dan hidup harmonis dengan umat Islam khususnya FPI.
Bahkan saat Habib Rizieq masih tinggal di Petamburan para Pendeta dari Gereja-Gereja itu pun sering sowan mendatangi kediaman Habib Rizieq untuk berdialog dan membangun hubungan baik antar umat beragama.
Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis kemudian mengungkapkan alasan kenapa Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno gagal menang 100 persen di seluruh TPS yang berada di Petamburan, sebabnya karena ada beberapa TPS dekat Rumah Habib Rizieq yang banyak pemilihnya dari komunitas bukan muslim.
Dengan tegas Kyai Shobri menepis hoax yang ditebar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab bahwa omongan Habib Rizieq Shihab tak didengar oleh umat Islam sehingga menyebabkan Prabowo - Sandiaga kalah di segelintir TPS di Petamburan, Jakarta Pusat yang dikenal sebagai kandang dari FPI.
Kyai Shobri mengatakan, faktor kekalahan Prabowo - Sandiaga di TPS dekat Gereja Bethel dan komunitas umat Kristen itu bukan karena omongan Habib Rizieq Shihab yang menyerukan memilih paslon nomor urut 02 tidak didengar.
Tetapi lantaran penempatan TPS tersebut berada di wilayah dengan mayoritas penduduk bukan muslim (Umat Kristiani).
"Oh bukan [omongan Rizieq tak didengar]. Lihat yang di TPS - TPS sebelahnya dong, kalau dilihat TPS sebelahnya baru ketahuan aslinya Jokowi berapa," kata Kyai Shobri.
Namun dengan jiwa besar, Kyai Shobri tak mempermasalahkan keunggulan
Jokowi - Maruf khusus di TPS-TPS yang banyak dihuni oleh umat Kristen itu.
"Memang kebanyakan memilih Jokowi, memang isinya orang - orang yang memilih Jokowi, nggak ada masalah," ujarnya.
Kyai Shobri menilai, penempatan sejumlah TPS ke wilayah dengan mayoritas pendukung 01 di Petamburan tersebut memang sengaja dilakukan.
Ia menduga kesengajaan itu dibuat lantaran ada intrik dan penggiringan opini yang ingin dibentuk mengenai Prabowo - Sandiaga yang kalah di dekat kediaman Habib Rizieq. Padahal faktanya secara umum di Petamburan Prabowo - Sandi menang.
"Saya rasa perlu ada koreksi kalau ternyata penempatan TPS itu akan menimbulkan dampak yang intrik-intrik seperti itu, nah ini perlu ada koreksi. Penempatan TPS supaya jangan dijadikan alat untuk mendeskreditkan kelompok yang lain. Kalau perlu netral saja di lapangan seperti itu, harus dijaga," tuturnya.
Foto: Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis
Sumber: Suara.com