Yusril Coba Adu Domba Prabowo Dengan Habib Rizieq, BPN: Prabowo Tak Marah, Sudah Biasa Difitnah
Rabu, 3 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Pilpres tinggal sekitar dua Minggu, elektabilitas paslon ijtima' Ulama sudah melesat jauh diatas mengangkasa mengawang - awang, para anak buah paslon lawan nampaknya panas hati.
Hal ini nampak jelas saat tim koalisi Jokowi - Ma'ruf melempar tudingan bahwa Habib Rizieq Syihab yang meragukan keislaman Prabowo Subianto.
Gerindra pun menyebut sang ketum tak marah dengan langkah Yusril yang kini merupakan seorang Jokower.
"Nggak, Pak prabowo nggak pernah marah sama orang, termasuk ke Pak Yusril. Dia menghargai pendapat semua orang yang berbeda, boleh, kan demokrasi. Setiap orang berhak milih, kita nggak maksa. Kalau Pak Yusril yang dulu ada di Prabowo sekarang ada di Jokowi itu hak Pak Yusril, sekalipun kita tahu banyak pengurus dan grassroot PBB banyak ke 02," ujar juru debat Prabowo - Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Rabu (3/4/2019).
Soal perdebatan antara Yusril dan Habib Rizieq, Prabowo disebut juga tak mau ambil pusing, meski nama eks Danjen Kopassus itu yang disebut-sebut. Riza menyatakan Prabowo tak mempersoalkan mendapat serangan.
"Pak Prabowo tak pernah ngurusin, intervensi pendapat orang tentang dirinya, pribadinya. Yang dipikirkan Prabowo adalah kepentingan bangsa. Dia mau dihina, dihujat, dicela, difitnah, dia nggak pikirin itu. Bagi Prabowo yang penting bagaimana membangun bangsa," tutur Ketua DPP Gerindra itu.
Mengenai Habib Rizieq yang disebut meragukan keislaman Prabowo, Riza tak mau mempersoalkannya. Meski bukan tokoh agama, Prabowo menurutnya sangat peduli dengan umat.
"Soal keislaman Pak Prabowo itu harus diukur dari komitmen dan perjuangannya untuk umat. Pak Prabowo memang bukan santri atau habib, beliau seorang patriot dan nasionalis. Tapi Prabowo mengerti Indonesia masyarakat muslim sehingga sangat profesional dan proporsional. Itu ditujukan dalam kariernya," urai Riza.
"Makanya dulu dianggap tentara hijau karena ada kedekatan dengan ulama termasuk kedekatan dengan Yusril, sudah lama. Juga dengan ulama-ulama yang lain. Banyak juga yang paham dengan agama tapi mohon maaf tidak berjuang untuk negara. Hanya untuk kepentingan organisasi," tambahnya.
Riza lantas mengomentari soal 'perseteruan' Yusril dan Habib Rizieq terkait komunikasi soal capres yang akan dipilih Ijtimak Ulama beberapa waktu lalu. Saat itu PBB cenderung mendukung Prabowo.
"Kan dua-duanya memang ingin mengusung Prabowo kan sejak awal, sebelum ditentukan cawapresnya. Bahwa presidennya Prabowo. Lalu ada Sandi cawapresnya. Dulu orang kaget kenapa (cawapres) tidak dari PKS, PAN atau rekomendasi dari Ijtimak ulama, karena memberi pengaruh positif. Artinya pilihan Prabowo dan koalisi itu betul. Ada suara signifikan karena Sandi," kata Riza.
Sebelumnya, Yusril yang elektabilitas partainya dari nol ke nol persen itu menyebar transkrip lengkap percakapan WhatsApp yang ia klaim isinya adalah Habib Rizieq yang meragukan keislaman Prabowo.
Yusril mengklaim transkrip percakapan itu merupakan bukti bahwa dirinya tak menyebarkan kebohongan.
Yusril juga menuding Habib Rizieq menyeret nama Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam percakapan tersebut.
Berdasarkan klaim Yusril, Habib Rizieq menyebut Prabowo terjebak dengan SBY yang tengah berupaya melakukan propaganda melawan politik Islam.
"Perhatikan dalam WA di atas Rizieq yang bilang "PS lemah tentang Islam & lingkarannya pun masih banyak yang "Islamphobia". Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai "Politik Integritas" beraroma SARA" dan seterusnya," Klaim Yusril.
Namun berbeda dengan klaim yang ia lontarkan, screenshot chat WA yang ia lempar ternyata sama sekali tidak ada ucapan Habib Rizieq meragukan keislaman Prabowo.
Yang ada hanyalah ucapan bahwa Prabowo lemah pengetahuan Islamnya, dan hal ini bukanlah sebuah rahasia karena Prabowo pun secara jujur telah mengakui hal itu.
Namun seperti yang telah dinyatakan oleh Habib Rizieq, keislaman Prabowo masih lebih baik dari Yusril.
"Justru saat ini saya jadi bertanya-tanya, sebetulnya yang lebih Islami Yusril atau Prabowo? Jangan-jangan Prabowo Islamnya lebih baik dari Yusril," tutur Habib Rizieq dalam wawancara Front TV.
Bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari rekam jejak kedua tokoh tersebut, Habib Rizieq malah menduga jika keislaman Capres nomor urut 02 itu lebih baik dibanding Yusril.
Hal itu dilihat dari Ijtima Ulama yang digelar beberapa waktu lalu. Dikatakannya, Prabowo lebih menghormati para ulama lantaran merespon positif hasil Ijtima.
Baik di Ijtima Ulama I maupun ke-II memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres 2019.
Namun Yusril yang turut hadir justru tak mengindahkan. Bukannya mendukung Prabowo-Sandi, Yusril memilih merapat dan mendukung pasangan Jokowi-Maruf yang bukan hasil dari Ijtima Ulama.
"Prabowo itu taat kepada hasil ijtima ulama, Yusril tidak taat. Prabowo tidak pernah menjelek-jelekkan Yusril, apalagi melakukan ghibah tentang Yusril, tapi Yusril menjelek-jelekkan Prabowo dan melakukan ghibah bahkan diviralkan," jelas Habib Rizieq.
Bahkan, Habib Rizieq berpendapat penolakan Yusril terhadap hasil Ijtima sama saja menyerang ulama.
"Sementara Prabowo tidak pernah menyerang ulama-ulama di Ijtima. Jadi sekarang kalau sudah begini, mana yang lebih Islami?" tandasnya.
Faktakini.com, Jakarta - Pilpres tinggal sekitar dua Minggu, elektabilitas paslon ijtima' Ulama sudah melesat jauh diatas mengangkasa mengawang - awang, para anak buah paslon lawan nampaknya panas hati.
Hal ini nampak jelas saat tim koalisi Jokowi - Ma'ruf melempar tudingan bahwa Habib Rizieq Syihab yang meragukan keislaman Prabowo Subianto.
Gerindra pun menyebut sang ketum tak marah dengan langkah Yusril yang kini merupakan seorang Jokower.
"Nggak, Pak prabowo nggak pernah marah sama orang, termasuk ke Pak Yusril. Dia menghargai pendapat semua orang yang berbeda, boleh, kan demokrasi. Setiap orang berhak milih, kita nggak maksa. Kalau Pak Yusril yang dulu ada di Prabowo sekarang ada di Jokowi itu hak Pak Yusril, sekalipun kita tahu banyak pengurus dan grassroot PBB banyak ke 02," ujar juru debat Prabowo - Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Rabu (3/4/2019).
Soal perdebatan antara Yusril dan Habib Rizieq, Prabowo disebut juga tak mau ambil pusing, meski nama eks Danjen Kopassus itu yang disebut-sebut. Riza menyatakan Prabowo tak mempersoalkan mendapat serangan.
"Pak Prabowo tak pernah ngurusin, intervensi pendapat orang tentang dirinya, pribadinya. Yang dipikirkan Prabowo adalah kepentingan bangsa. Dia mau dihina, dihujat, dicela, difitnah, dia nggak pikirin itu. Bagi Prabowo yang penting bagaimana membangun bangsa," tutur Ketua DPP Gerindra itu.
Mengenai Habib Rizieq yang disebut meragukan keislaman Prabowo, Riza tak mau mempersoalkannya. Meski bukan tokoh agama, Prabowo menurutnya sangat peduli dengan umat.
"Soal keislaman Pak Prabowo itu harus diukur dari komitmen dan perjuangannya untuk umat. Pak Prabowo memang bukan santri atau habib, beliau seorang patriot dan nasionalis. Tapi Prabowo mengerti Indonesia masyarakat muslim sehingga sangat profesional dan proporsional. Itu ditujukan dalam kariernya," urai Riza.
"Makanya dulu dianggap tentara hijau karena ada kedekatan dengan ulama termasuk kedekatan dengan Yusril, sudah lama. Juga dengan ulama-ulama yang lain. Banyak juga yang paham dengan agama tapi mohon maaf tidak berjuang untuk negara. Hanya untuk kepentingan organisasi," tambahnya.
Riza lantas mengomentari soal 'perseteruan' Yusril dan Habib Rizieq terkait komunikasi soal capres yang akan dipilih Ijtimak Ulama beberapa waktu lalu. Saat itu PBB cenderung mendukung Prabowo.
"Kan dua-duanya memang ingin mengusung Prabowo kan sejak awal, sebelum ditentukan cawapresnya. Bahwa presidennya Prabowo. Lalu ada Sandi cawapresnya. Dulu orang kaget kenapa (cawapres) tidak dari PKS, PAN atau rekomendasi dari Ijtimak ulama, karena memberi pengaruh positif. Artinya pilihan Prabowo dan koalisi itu betul. Ada suara signifikan karena Sandi," kata Riza.
Sebelumnya, Yusril yang elektabilitas partainya dari nol ke nol persen itu menyebar transkrip lengkap percakapan WhatsApp yang ia klaim isinya adalah Habib Rizieq yang meragukan keislaman Prabowo.
Yusril mengklaim transkrip percakapan itu merupakan bukti bahwa dirinya tak menyebarkan kebohongan.
Yusril juga menuding Habib Rizieq menyeret nama Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam percakapan tersebut.
Berdasarkan klaim Yusril, Habib Rizieq menyebut Prabowo terjebak dengan SBY yang tengah berupaya melakukan propaganda melawan politik Islam.
"Perhatikan dalam WA di atas Rizieq yang bilang "PS lemah tentang Islam & lingkarannya pun masih banyak yang "Islamphobia". Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai "Politik Integritas" beraroma SARA" dan seterusnya," Klaim Yusril.
Namun berbeda dengan klaim yang ia lontarkan, screenshot chat WA yang ia lempar ternyata sama sekali tidak ada ucapan Habib Rizieq meragukan keislaman Prabowo.
Yang ada hanyalah ucapan bahwa Prabowo lemah pengetahuan Islamnya, dan hal ini bukanlah sebuah rahasia karena Prabowo pun secara jujur telah mengakui hal itu.
Namun seperti yang telah dinyatakan oleh Habib Rizieq, keislaman Prabowo masih lebih baik dari Yusril.
"Justru saat ini saya jadi bertanya-tanya, sebetulnya yang lebih Islami Yusril atau Prabowo? Jangan-jangan Prabowo Islamnya lebih baik dari Yusril," tutur Habib Rizieq dalam wawancara Front TV.
Bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari rekam jejak kedua tokoh tersebut, Habib Rizieq malah menduga jika keislaman Capres nomor urut 02 itu lebih baik dibanding Yusril.
Hal itu dilihat dari Ijtima Ulama yang digelar beberapa waktu lalu. Dikatakannya, Prabowo lebih menghormati para ulama lantaran merespon positif hasil Ijtima.
Baik di Ijtima Ulama I maupun ke-II memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres 2019.
Namun Yusril yang turut hadir justru tak mengindahkan. Bukannya mendukung Prabowo-Sandi, Yusril memilih merapat dan mendukung pasangan Jokowi-Maruf yang bukan hasil dari Ijtima Ulama.
"Prabowo itu taat kepada hasil ijtima ulama, Yusril tidak taat. Prabowo tidak pernah menjelek-jelekkan Yusril, apalagi melakukan ghibah tentang Yusril, tapi Yusril menjelek-jelekkan Prabowo dan melakukan ghibah bahkan diviralkan," jelas Habib Rizieq.
Bahkan, Habib Rizieq berpendapat penolakan Yusril terhadap hasil Ijtima sama saja menyerang ulama.
"Sementara Prabowo tidak pernah menyerang ulama-ulama di Ijtima. Jadi sekarang kalau sudah begini, mana yang lebih Islami?" tandasnya.