Ada Indikasi Kecurangan, Molotov Dilempar, Lokasi Pleno Pemilu di Lombok Tengah Mencekam
Rabu, 8 Mei 2019
Faktakini.net, Jakarta - Ratusan massa terlibat bentrokan di lokasi pleno pemilu Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Massa terlibat bentrokan dengan aparat sejak Selasa malam, 7 Mei 2019. Bentrokan pun berlanjut Rabu malam, 8 Mei 2019.
Ratusan massa dari sejumlah desa di Praya Timur Lombok Tengah menuntut C1 Pleno Kecamatan Pujut dibuka karena mengindikasi adanya kecurangan. Mereka berunjuk rasa di eks Kantor DPRD Lombok Tengah yang menjadi lokasi pleno.
Bentrokan bermula saat massa memaksa masuk di lokasi pleno, namun aparat kepolisian mencegah massa.
Keributan terjadi, massa melempari petugas dengan batu dan molotov. Polisi kemudian memukul mundur massa menggunakan semprot Water Canon.
Massa mengindikasi adanya kecurangan di mana suara caleg yang didukung dialihkan pada Caleg lainnya oleh oknum PPK.
"Ini sudah sangat keterlaluan. Kami minta pemerintah pecat camat ini. Kami juga ingin agar suara di Pujut untuk dihitung ulang, sebab penyelenggarannya sudah tidak benar," kata seorang warga.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Budi Santosa, langsung memimpin pengamanan lokasi pleno. Dengan ratusan anggota dari TNI maupun Polri, massa berhasil dicegah untuk masuk.
Hingga berita ini disusun malam tadi, ratusan orang masih berjaga di luar lokasi pleno. Aparat kepolisian membuat pagar betis di depan gerbang lokasi pleno.
Foto: Massa bentrok dengan polisi di Lombok Tengah, NTB
Sumber: viva.co.id
Faktakini.net, Jakarta - Ratusan massa terlibat bentrokan di lokasi pleno pemilu Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Massa terlibat bentrokan dengan aparat sejak Selasa malam, 7 Mei 2019. Bentrokan pun berlanjut Rabu malam, 8 Mei 2019.
Ratusan massa dari sejumlah desa di Praya Timur Lombok Tengah menuntut C1 Pleno Kecamatan Pujut dibuka karena mengindikasi adanya kecurangan. Mereka berunjuk rasa di eks Kantor DPRD Lombok Tengah yang menjadi lokasi pleno.
Bentrokan bermula saat massa memaksa masuk di lokasi pleno, namun aparat kepolisian mencegah massa.
Keributan terjadi, massa melempari petugas dengan batu dan molotov. Polisi kemudian memukul mundur massa menggunakan semprot Water Canon.
Massa mengindikasi adanya kecurangan di mana suara caleg yang didukung dialihkan pada Caleg lainnya oleh oknum PPK.
"Ini sudah sangat keterlaluan. Kami minta pemerintah pecat camat ini. Kami juga ingin agar suara di Pujut untuk dihitung ulang, sebab penyelenggarannya sudah tidak benar," kata seorang warga.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Budi Santosa, langsung memimpin pengamanan lokasi pleno. Dengan ratusan anggota dari TNI maupun Polri, massa berhasil dicegah untuk masuk.
Hingga berita ini disusun malam tadi, ratusan orang masih berjaga di luar lokasi pleno. Aparat kepolisian membuat pagar betis di depan gerbang lokasi pleno.
Foto: Massa bentrok dengan polisi di Lombok Tengah, NTB
Sumber: viva.co.id