Amien Rais: Polisi Seperti PKI Tembaki Umat Islam Ugal-Ugalan, Kami Umat Islam Minta Pertanggung Jawabanmu!
Rabu, 22 Mei 2019
Faktakini.net, Jakarta - Tokoh Reformasi yang juga merupakan Tokoh Muhammadiyah dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengkritik keras aparat kepolisian atas terjadinya bentrokan dalam aksi demonstrasi usai selesainya aksi massa aksi 22 Mei di depan Gedung KPU dan kantor Bawaslu, yang menelan korban tewasnya enam orang.
Amien bahkan menyebut aparat kepolisian yang bertindak brutal itu seperti anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) karena telah menembaki umat islam secara ugal-ugalan (brutal).
"Saudara ku saya menangis, saya betul-betul sedih, juga marah bahwa polisi-polisi yang berbau PKI telah menembak umat islam secara ugal-ugalan," kata Amien seperti diunggah dalam akun instagran pribadinya, Rabu (22/5).
Amien pun secara tegas meminta pertanggungjawaban aparat kepolisian atas meninggalnya enam orang warga usai aksi tadi malam.
"Saya atas nama umat islam minta pertanggungjawaban mu," katanya.
Aksi Demonstrasi di Bawaslu sendiri semula terjadi secara damai. Diawali dengan Ifthar Akbar atau buka puasa bersama, lalu Sholat Maghrib, Isya, Tarawih dan Witir berjamaah.
Semua rangkaian acara berlangsung dengan sejuk, khusyu' dan aman, sampai aksi dinyatakan ditutup oleh korlap dan panitia sekitar pukul 20.30 WIB dan massa pun membubarkan diri.
Kericuhan mulai muncul beberapa jam aksi selesai, yang dilakukan oleh sisa-sisa massa yang masih berkerumun.
Dan herannya meluas sampai ke Petamburan, padahal sebelumnya aparat kepolisian menyatakan hanya akan membubarkan massa pendemo yang berada di sekitar Bawaslu, namun ternyata apara terus merangsek sampai ke Petamburan yang lokasinya cukup jauh.
Aksi ini muncul setelah para elit politik dari kubu 02 Prabowo-Sandi mengungkapkan adanya kecurangan yang terjadi secara terstruktur, Masif, dan sistematik dalam Pilpres kali ini.
Sebelumnya korban tewas akibat tembakan aparat di depan Pasar Blok A Tanah Abang dikabarkan bernama Farhan Syafero (30). Pria yang beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok itu tertembak di bagian dada dan sudah dibawa ke RSCM Cipto Mangunkusumo.
Pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan menyebut korban tertembak akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta, semalam, tak cuma seorang. Total, ada 17 pasien yang diterima RS tersebut.
"Korban lainnya ada yang terkena luka tembak di betis, tangan, sendi bahu, ada yang dikirim ke RS Tarakan karena perlu ada tindakan bedah," ungkap Direktur RS Budi Kemuliaan Fahrul W Arbi, di Jakarta, Rabu (22/5).
Gubernur DKI Anies Baswedan kemudian mengungkapkan korban tewas mencapai 6 orang dan korban luka-luka mencapai 200 orang lebih.
Foto: Amien Rais
Sumber: cnnindonesia.com
Faktakini.net, Jakarta - Tokoh Reformasi yang juga merupakan Tokoh Muhammadiyah dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengkritik keras aparat kepolisian atas terjadinya bentrokan dalam aksi demonstrasi usai selesainya aksi massa aksi 22 Mei di depan Gedung KPU dan kantor Bawaslu, yang menelan korban tewasnya enam orang.
Amien bahkan menyebut aparat kepolisian yang bertindak brutal itu seperti anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) karena telah menembaki umat islam secara ugal-ugalan (brutal).
"Saudara ku saya menangis, saya betul-betul sedih, juga marah bahwa polisi-polisi yang berbau PKI telah menembak umat islam secara ugal-ugalan," kata Amien seperti diunggah dalam akun instagran pribadinya, Rabu (22/5).
Amien pun secara tegas meminta pertanggungjawaban aparat kepolisian atas meninggalnya enam orang warga usai aksi tadi malam.
"Saya atas nama umat islam minta pertanggungjawaban mu," katanya.
Aksi Demonstrasi di Bawaslu sendiri semula terjadi secara damai. Diawali dengan Ifthar Akbar atau buka puasa bersama, lalu Sholat Maghrib, Isya, Tarawih dan Witir berjamaah.
Semua rangkaian acara berlangsung dengan sejuk, khusyu' dan aman, sampai aksi dinyatakan ditutup oleh korlap dan panitia sekitar pukul 20.30 WIB dan massa pun membubarkan diri.
Kericuhan mulai muncul beberapa jam aksi selesai, yang dilakukan oleh sisa-sisa massa yang masih berkerumun.
Dan herannya meluas sampai ke Petamburan, padahal sebelumnya aparat kepolisian menyatakan hanya akan membubarkan massa pendemo yang berada di sekitar Bawaslu, namun ternyata apara terus merangsek sampai ke Petamburan yang lokasinya cukup jauh.
Aksi ini muncul setelah para elit politik dari kubu 02 Prabowo-Sandi mengungkapkan adanya kecurangan yang terjadi secara terstruktur, Masif, dan sistematik dalam Pilpres kali ini.
Sebelumnya korban tewas akibat tembakan aparat di depan Pasar Blok A Tanah Abang dikabarkan bernama Farhan Syafero (30). Pria yang beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok itu tertembak di bagian dada dan sudah dibawa ke RSCM Cipto Mangunkusumo.
Pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan menyebut korban tertembak akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta, semalam, tak cuma seorang. Total, ada 17 pasien yang diterima RS tersebut.
"Korban lainnya ada yang terkena luka tembak di betis, tangan, sendi bahu, ada yang dikirim ke RS Tarakan karena perlu ada tindakan bedah," ungkap Direktur RS Budi Kemuliaan Fahrul W Arbi, di Jakarta, Rabu (22/5).
Gubernur DKI Anies Baswedan kemudian mengungkapkan korban tewas mencapai 6 orang dan korban luka-luka mencapai 200 orang lebih.
Foto: Amien Rais
Sumber: cnnindonesia.com