Anggota GP Ansor Tala Minta Maaf Dan Mengaku Salah Telah Menghina FPI



Senin, 13 Mei 2019

Faktakini.net, Jakarta - Sebuah status bernada menghina di WhatsApp (WA) yang di lontarkan seorang pemuda bernama Yudha yang juga anggota dari GP Ansor Tala, hingga status tersebut menyebar di sebuah grup Facebook, akhirnya harus diselesaikan di kantor polisi.

Pasalnya status tersebut telah menghina dan memfitnah Front Pembela Islam (FPI) Tala.

Sat Intelkam Polres Tala pada hari Ahad (12/5/2019) menerima informasi via Medsos terkait adanya permasalahan antara dua ormas islam di Kabupaten Tanah Laut yang melibatkan FPI dan Banser akibat status menghina yang dibuat oleh oknum anggota GP Ansor tersebut.

Untuk menghindari gesekan antara kedua ormas islam tersebut, jajaran Sat Intelkam Polres Tala segera begerak dengan melakukan koordinasi kepada masing-masing pimpinan kedua ormas tersebut, yakni kepada Umar Sajali ketua GP Ansor Tala dan Ustaz Zainal Abidin selaku Panglima Daerah Laskar Pembela Islam dan penanggung jawab FPI Tala.

Setelah langkah koordinasi kepada kedua pimpinan ormas islam tersebut, maka Senin (13/5/2019) siang sekitar pukul 14.00 wita kedua pimpinan ormas islam tersebut, dan beberapa orang anggota FPI Tala maupun Yudha orang yang memposting status WA yang menghina FPI tersebut di mediasi oleh Kapolres Tala AKBP Sentot Adi Dharmawan dan Kabag Ops Kompol Fauzan Arianto di Mapolres Tala sertaa Kasat Intel Akp Shofiyah.

Di salah satu ruang Mapolres Tala, baik Yudha maupun Ustaz Zainal keduanya sudah saling kenal lama. Dalam mediasi, Kapolres Tala pun meminta kedua pimpinan ormas islam ini untuk berdamai dan ini hanya mis komunikasi, terlebih pada sata sekarang tengah menjalankan ibadah puasa.

Dari mediasi, baik Ustaz Zainal maupun Yudha sepakat untuk damai dan di tuangkan dalam berita acara perdamaian untuk mengakhiri peselisihan tersebut, namun sebagai pihak yang telah bersalah dan memicu konflik dengan melakukan penghinaan kepada FPI, Yudha di minta untuk meminta maaf yang harus di rekam dalam bentuk video dan di minta mempostingnya kembali di grup FB yang sempat beredar atas status WA milik Yudha tersebut. Yudha pun dengan penuh kesasaran bersedia melakukannya.

Kapolres Tala AKBP Sentot Adi Dharmawan mengatakan, pihak Polres merasa bertanggung jawab mempertemukan kedua belah pihak supaya situasi kondusif di Tala bisa tercipta, terlebih pasca pemilihan umum ini maka dukungan semua elemen untuk menciptakan keamanan sangat di butuhkan.

Sementara itu ustaz Zainal dalam keterangan persnya mengatakan, hikmah besar dari kejadian ini adalah silaturahmi dan saling mengetahui satu sama lainnya, adanya kesalah pahaman semata, dan ketidak mengertian ini bisa di bicarakan bersama-sama.

“Alhamdulillah Yudha dengan kejujurannya mengakui kesalahannya, dan bagi FPI ketika orang sudah minta maaf maka tidak ada alasan lagi untuk tidak memperpanjangnya, berharap antara Banser GP Anshor dan FPI bisa sinergi,” kata ustaz Zainal.

Ia menambahkan, awalnya memang tidak percaya kalimat tersebut dari pemuda Banser, tapi setelah di klarifikasi, info lebih di gali, dan dari Yudhanya mengakui di salah satu grup FB memang dia yang memposting.

Yang tidak kalah pentingnya salut dengan pihak Polres Tala dengan sigapnya merespon kondisi demikian sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, dan pasca ini justru Anshor dan FPI semakin akrab, beda organisasi boleh tapi harus tetap bisa bersatu.

Kisruh GP Anshor dengan FPI atas postingan penghinaan yang berawal dari status WA ke salah satu grup FB dapat berakhir dengan damai, tanpa ada aksi-aksi yang dapat meresahkan.

Yudha sendiri telah menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah rekaman video berdurasi 51 detik.

Foto: Proses mediasi dan surat permintaan maaf

Sumber:

infotanahlaut.com