FPI Kota Tasikmalaya Bina Dan Berikan Edukasi Pada Para Pelacur Dan Pemabuk



 Ahad, 19 Mei 2019

Faktakini.net, Tasikmalaya -
Hari ini ahad, 19 Mei 2019 bertempat di MAKO SATPOL PP Kota Tasikmalaya,  sejumlah pengurus DPW FPI Kota Tasikmalaya dipimpun Ust Muhammad Yan-yan Al Bayani.S.Kom.I., M.Pd beserta Ust Riki Hidayatulloh Ketua LDF (Lembaga Da'wah Front) sayap juang FPI di bidang dakwah, mengadakan pembinaan dan tausiyah pertaubatan kepada sejumlah pelacur dan anak anak muda yang tertangkap basah sedang mabuk minuman keras, hasil razia Sat pol PP tadi malam/malam ahad

Pada kesempatan itu, dibina 4 orang pelacur berusia 18  s.d  44 tahun yang terjaring razia Sat Pol PP di sekitar kawasan eks terminal cilembang dan obyek wisata situ gede, juga 18 orang anak muda yang sedang pesta minuman keras di beberapa titik seperti taman kota, cikurubuk dan situ gede.

Alasan klasik susahnya mencari pekerjaan menjadi alasan mereka terjun ke dunia pelacuran, dan alasan banyak masalah, mumet, dingin menjadi alasan yang keluar dari mulut kebanyakan para pemabuk.

Apakah susahnya mencari pekerjaan  membolehkan kita mengambil jalan pintas dengan terjun di dunia hitam pelacuran  ?
Apakah pikiran mumet, pusing, banyak masalah serta cuaca dingin menjadi sebab bolehnya pesta minuman keras  ? Tanya ust yan yan kepada para pelacur dan para pelaku pesta miras.

Apapun alasannya, berzina dan mabuk mabukan adalah sesuatu yang diharamkan oleh Alloh dan Rosul-Nya. Sulitnya mencari pekerjaan, himpitan ekonomi dan banyaknya masalah bukanlah alasan seseorang menjatuhkan diri di dunia maksiyat, tegas Ketua FPI Kota Tasikmalaya yang juga pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Jarnauziyyah Mangkubumi.

Miris, di saat ummat islam khusu menjalankan ibadah di bulan ramadhan, ternyata sebagian warga hanyut tenggelam di kubangan kemaksiyatan, ujar Ust Riki Hidayatulloh dalam nasihatnya di hadapan mereka.

Ust Yan-yan menghimbau kepada seluruh warga masyarakat kota Tasikmalaya untuk peduli terhadap lingkungannya, bila melihat kemaksiyatan di kota santri, segera koordinasikan dengan aparat yang berwenang.

Selanjutnya, ia menegaskan bahwa FPI siap bersinergi dengan aparat kepolisian dan Satpol PP dalam upaya memberantas kemaksiyatan di kota santri, tanpa mengambil alih tugas aparat. FPI siap terjun di wilayah edukasi dan pembinaan secara langsung kepada para pelaku sebagai upaya penyadaran mereka, sehingga mereka kembali menjadi insan yang bertakwa kepada Alloh dan dapat berintegrasi kembali dengan masyarat dengan baik.

Sumber: Lembaga Informasi Front (LIF)