Hati Terluka Karena Anak-anak Jadi Korban 22 Mei, Titiek Soeharto: Kami Mengutuk Tindakan Represif!
Jum'at, 31 Mei 2019
Faktakini.net, Jakarta - Putri mantan Presiden Soeharto, Titiek Soeharto menghadiri doa bersama bersama Presidium Emak-emak Republik Indonesia (PERI). untuk para korban kerusuhan 22 Mei.
Sebelum memberikan sambutan Titiek diteriaki ibu presiden oleh emak-emak.
Di pelataran Mesjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019) Titiek yang duduk di atas panggung tampak dipersilahkan memberikan sambutan. Saat berdiri dan akan berbicara, peserta yang terdiri dari emak-emak ini serempak meneriaki 'Ibu Presiden'.
Merespon hal tersebut, Titiek tampak memberikan kode agar peserta diam. Dia juga mengatakan bahwa presidennya harus terlebih dulu berjuang.
"Presidennya jadi dulu, harus berjuang," ujar Titiek.
Dalam sambutannya, Titiek mengatakan bangsa Indonesia seharusnya bersuka cita dalam demokrasi. Namun, dia menyebut saat ini bangsa tengah mengalami ujian.
"Di bulan ini bangsa Indonesia harusnya bersuka cita menghadapi pesta demokrasi. Di bulan Ramadhan ini, Allah menurunkan ujian begitu berat. Yaitu ujian kesemena-menaan dan kezaliman yang melukai harkat dan martabat kita," ujar Titiek.
Titiek menyebut, dirinya merasa terluka melihat banyaknya korban meninggal dunia dalam kerusuhan 22 Mei. Menurutnya, dirinya mengecam keras atas kejadian tersebut.
"Hati kami para ibu, sangat pilu dan terluka. Juga memendam amarah akan semua tindak kekerasan yang mereka alami secara berlebihan. Tindakan itu sudah jauh dari kata perikemanusiaan," kata Titiek.
"Kami sangat mengecam secara bentuk kekerasan, kami mengutuk keras tindakan represif. Kami juga merasa resah manakala ada saudara, suami dan anak kami yang masih hilang pascakejadian itu. Sebagian besar diberitakan dalam tahanan tanpa kita tahu bagaimana nasibnya," sambungnya.
Foto: Titiek Soeharto di acara doa bersama Presidium Emak-emak RI, Kamis (30/5/2019)
Sumber: detik.com