Massa Kedaulatan Rakyat Akan Gelar Doa di Depan Bawaslu 29 Dan 31 Mei
Senin, 27 Mei 2019
Faktakini.net, Jakarta - Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) disebut bakal kembali melakukan doa bersama untuk para korban kerusuhan 21 - 22 Mei lalu di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat.
Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang juga tergabung dalam GNKR, Ustadz Bernard Abdul Jabbar mengatakan aksi doa bersama bakal dilakukan pada Rabu (29/5).
Menurut Ustadz Bernard aksi doa bersama ini dilakukan karena pemerintah dinilainya tidak peduli terhadap korban aksi massa 22 Mei.
"Sekarang bagaimana enggak peka orang. Berapa korban yang sudah meninggal sementara dari pemerintah sendiri belum ada ucapan belasungkawa terhadap rakyatnya sendiri yang jadi korban. Makanya sah-sah saja orang doain mereka," kata Bernard saat dihubungi, Senin (27/5).
Bernard mengatakan pihaknya tak mengundang khusus keluarga korban ataupun pejabat. Menurut Bernard, acara itu dibuka untuk umum dan bukan ditujukan kepada satu kelompok.
"Siapa saja yang mau hadir silakan. Kita juga akan doa saja. Pokoknya ini siapa saja. Yang mau ikut silakan enggak ada larangan," ujar dia.
Kendati begitu, Ustadz Bernard tak menampik ada undangan yang ditujukan kepada politikus. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait undangan tersebut.
Awalnya, acara itu dilakukan Senin (27/5) pukul 14.00 WIB. Namun karena sejumlah hal, acara tersebut diundur.
Ustadz Bernard berharap doa bersama itu menjadi momentum kepedulian kepada keluarga korban.
"Kita doakan mereka untuk mengenang kembali peristiwa yang kemarin terjadi di Bawaslu. Inilah salah satu bentuk walaupun kalau berdoa sendiri-sendiri enggak masalah tapi ini untuk mereka yang menjadi korban," ucap dia.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak berkomentar tentang rencana doa bersama itu.
Dia hanya berharap doa bersama itu bisa berjalan dengan damai.
"Pada prinsipnya kita semua harus sama-sama mencegah, menghindari segala potensi ketidaktertiban. Itu harapan kita semua," kata Anies di Jakarta, Senin (27/8).
Sumber: cnnindonesia.com
Faktakini.net, Jakarta - Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) disebut bakal kembali melakukan doa bersama untuk para korban kerusuhan 21 - 22 Mei lalu di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat.
Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang juga tergabung dalam GNKR, Ustadz Bernard Abdul Jabbar mengatakan aksi doa bersama bakal dilakukan pada Rabu (29/5).
Menurut Ustadz Bernard aksi doa bersama ini dilakukan karena pemerintah dinilainya tidak peduli terhadap korban aksi massa 22 Mei.
"Sekarang bagaimana enggak peka orang. Berapa korban yang sudah meninggal sementara dari pemerintah sendiri belum ada ucapan belasungkawa terhadap rakyatnya sendiri yang jadi korban. Makanya sah-sah saja orang doain mereka," kata Bernard saat dihubungi, Senin (27/5).
Bernard mengatakan pihaknya tak mengundang khusus keluarga korban ataupun pejabat. Menurut Bernard, acara itu dibuka untuk umum dan bukan ditujukan kepada satu kelompok.
"Siapa saja yang mau hadir silakan. Kita juga akan doa saja. Pokoknya ini siapa saja. Yang mau ikut silakan enggak ada larangan," ujar dia.
Kendati begitu, Ustadz Bernard tak menampik ada undangan yang ditujukan kepada politikus. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait undangan tersebut.
Awalnya, acara itu dilakukan Senin (27/5) pukul 14.00 WIB. Namun karena sejumlah hal, acara tersebut diundur.
Ustadz Bernard berharap doa bersama itu menjadi momentum kepedulian kepada keluarga korban.
"Kita doakan mereka untuk mengenang kembali peristiwa yang kemarin terjadi di Bawaslu. Inilah salah satu bentuk walaupun kalau berdoa sendiri-sendiri enggak masalah tapi ini untuk mereka yang menjadi korban," ucap dia.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak berkomentar tentang rencana doa bersama itu.
Dia hanya berharap doa bersama itu bisa berjalan dengan damai.
"Pada prinsipnya kita semua harus sama-sama mencegah, menghindari segala potensi ketidaktertiban. Itu harapan kita semua," kata Anies di Jakarta, Senin (27/8).
Sumber: cnnindonesia.com