Masya Allah, Anies Siapkan Selter Untuk Korban Kebakaran Di Kampung Bandan Pademangan
Selasa, 14 Mei 2019
Faktakini.net, Jakarta - Masya Allah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Peduli pada para korban kebakaran, Anies menegaskan bakal membangun selter atau tempat tinggal sementara di Kampung Bandan, Jakarta Utara usai kebakaran pada Sabtu (11/5). Diketahui lahan yang ditempati warga itu merupakan lahan ilegal karena sepenuhnya milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Akan disiapkan shelter, hunian sementara di tempat itu sembari pembangunan dilakukan. Jadi mereka nanti akan disiapkan hunian sementara di situ," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (14/5).
Shelter yang dibangun untuk 230 Kepala Keluarga (KK) yang memiliki KTP DKI. Sementara diketahui ada sekitar 3.500 jiwa yang menjadi korban kebakaran sementara ini tinggal di tenda pengungsian.
Sementara untuk jangka panjangnya, Pemprov DKI bakal membangun rumah susun. Namun itu masih dalam tahap perencanaan.
Anies sendiri mengklaim bahwa PT KAI sudah menyetujui pembangunan shelter dan rumah susun di atas lahan seluar 1,08 hektare tersebut.
"Jadi tadi Direktur Aset KAI ikut dalam rapim dan kita menyepakati bahwa akan dibangunkan permukiman di sana," jelas Anies.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Kelik Indriyanto menambahkan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota untuk melakukan pengukuran.
"Bakal dipetakan oleh teman-teman Cipta Karya. Baru kita bisa ada langkah berikutnya. Sementara kita nanti akan mencari langkah-langkah membangun shelter untuk tampung sementara yang layak," jelas dia.
Ditanya soal perizinan, Kelik masih belum bisa memastikan. Dia menyatakan perizinan pembangunan nantinya akan dibicarakan lebih lanjut oleh Anies dengan PT KAI.
"Untuk lahannya kan lahan KAI. Kalau kita akan bangun rusun atau shelter harus ada koordinasi. Ini yang mau dibahas lagi," jelas dia.
Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau menjelaskan setidaknya ada 1.012 warga Kampung Bandan yang terdampak kebakaran yang ber-KTP DKI.
"Ya mereka memiliki KTP DKI dan nanti akan dibangun shelter katanya nanti," jelas dia.
Syamsuddin mengatakan warga yang menduduki lahan KAI itu ilegal karena tidak punya izin tinggal. Bisa dikatakan warga sengaja membangun pemukiman di atas lahan milik KAI.
"Iya itu punya KAI diserobot karena tidak dijaga," ujar dia.
Hingga kini petugas dari Jakarta Utara masih mendata para warga dan melakukan penanganan di lapangan.
Sebelumnya kebakaran di Kampung Bandan terjadi pada Sabtu (11/5) pukul 14.30 WIB. Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan baru bisa memadamkan api tiga jam kemudian karena angin berhembus cukup besar sehingga sulit dipadamkan.
Bahkan, Dinas Pemadam Kebakaran harus mengerahkan 27 unit kendaraan pemadam untuk menjinakkan si jago merah.
Sebanyak 3.500 orang terpaksa mengungsi akibat musibah itu. Mereka merupakan warga tiga RT, yakni RT 11, RT 12, RT 13 yang tergabung di RW 5 Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan.
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi lokasi kebakaran di Kampung Bandan, Minggu (12/5).
Sumber: cnnindonesia.com